Sidak Pasar Takjil di Kota Blitar, Petugas Temukan 2 Makanan Terindikasi Mengandung Zat Berbahaya
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar bersama BPOM Kediri melakukan sidak di Pasar Takjil Kota Blitar selama dua hari ini, Senin (3/3/2025) dan Selasa
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar bersama BPOM Kediri melakukan sidak di Pasar Takjil Kota Blitar selama dua hari ini, Senin (3/3/2025) dan Selasa (4/3/2025).
Dalam sidak itu, Dinkes dan BPOM mengecek puluhan sampel makanan dan minuman yang dijual di Pasar Takjil.
Hasilnya, petugas menemukan dua sampel makanan yang terindikasi mengandung zat berbahaya rhohamin.
"Kami masih pastikan sampel makanan itu positif mengandung zat berbahaya atau tidak. Karena ada level pengujian mulai dari Labkesda dan terakhir di BPOM," kata Kepala Dinkes Kota Blitar, Dharma Setiawan, Selasa (4/3/2025).
Dharma mengatakan sidak makanan dan minuman di pasar takjil selama dua hari dilakukan di dua lokasi, yaitu, di Pasar Takjil Jl Kenanga dan di Pasar Takjil Pasar Legi.
Pada sidak pertama di Pasar Takjil Jl Kenanga, petugas memeriksa sebanyak 30 sampel makanan dan minuman.
Dari 30 sampel makanan itu ditemukan dua makanan yang terindikasi mengandung zat berbahaya rhodamin.
Pada hari kedua, petugas melakukan sidak di Pasar Takjil Pasar Legi. Petugas mengambil 16 sampel makanan dan minuman di Pasar Takjil Pasar Legi.
Baca juga: Jalan Baru Ponorogo Jadi Surganya Takjil di Bulan Ramadan, Warga Berburu Jajanan Sambil Ngaburit
Petugas melakukan pengujian zat berbahaya formalin, boraks, rodhamin, dan metanil yellow pada makanan dan minuman yang dijual di Pasar Takjil.
"Hari ini pemeriksaan di Pasar Legi. Kami mengambil 16 sampel makanan dan minuman untuk dilakukan pemeriksaan. Hasilnya, semua negatif," ujarnya.
Dharma menjelaskan, jika ditemukan makanan dan minuman yang positif mengandung zat berbahaya, maka Dinkes akan menelusuri asal makanan tersebut.
Karena, pedagang di Pasar Takjil terkadang tidak produksi sendiri, tapi membeli ke pedagang lain di pasar.
"Kalau ditemukan positif dan mereka beli dari pedagang di pasar lain, akan kami telusuri hulunya. Pemeriksaan ini kami lakukan secara periodik, sekarang masih fokus di dua tempat di Jl Kenanga dan Pasar Legi," katanya.
Kepala BPOM Loka Kediri, Gideon mengimbau masyarakat pintar memilah dan memilih makanan dan minuman yang akan dikonsumsi.
Ia meminta masyarakat memilih makanan dan minuman yang warnanya tidak mencolok.
"Dari hasil pantauan hari ini, makanan dan minuman yang dijual di Pasar Takjil Pasar Legi masih aman," katanya.
Mata Berkaca-kaca Usai Jadi Tersangka, Sopir Bus Laka Maut di Jalur Bromo Terancam 6 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Jadwal dan Mekanisme Pencairan Tukin Dosen ASN 2025, Ada 31.066 Penerima |
![]() |
---|
Emak-Emak di Kota Mojokerto Dilatih Olah Kedelai Jadi Peluang Bisnis Rumahan |
![]() |
---|
Stok Beras di Jombang Dipastikan Aman hingga Akhir 2025, Pasar Murah Tetap Digencarkan |
![]() |
---|
Tangis Fahmi Bo Masih Dibantu Mantan Istri Ganti Popok hingga Cebokin, Tak Bisa Berjalan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.