Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Cemburu Adik Ipar Dijodohkan Mertua, Pria ini Lakukan Aksi Nekat, Terkuak Kisah Asmara di Baliknya

Pria berinisial AS (35) itu cemburu terhadap adik iparnya, UTH.AS cemburu lantaran memiliki perasaan terhadap adik iparnya tersebut.

Editor: Torik Aqua
TribunSolo.com/Anang Ma'ruf
TUSUK ADIK IPAR - AS (35), pelaku penusukan terhadap adik iparnya sendiri di Sukoharjo, saat konferensi pers di Mapolres Sukoharjo, Selasa (4/3/2025). AS menusuk UTH adik iparnya karena cintanya tak berbalas. UTH diketahui bakal menikah dengan jodoh pilihan keluarganya. 

Semua bermula saat pelaku membeli racun ikan secara online dengan harga Rp 47 ribu.

Singkat cerita, ia pura-pura menantang ANF meminum jamu, padahal racun yang dicampur air.

Korban langsung bereaksi dan langsung lari ke kamar mandi.

Di lokasi inilah, ANF menemui ajalnya.

Rika hanya membiarkan adik iparnya sekarat hingga menghembuskan napas terakhirnya.

"Setelah minum air berisi potasium, korban seketika merasa mual dan langsung ke kamar mandi."

"Korban terjatuh dan setelah itu tersangka membiarkannya selama 2 jam," ujar Kombes Pol Harryo.

Rika kemudian menyeret mayat korban dari kamar mandi ke kamar korban.

Tubuh ANF disembunyikan di balik lemari, sedangkan pelaku melarikan diri.

"Korban diseret dan karena pengangkatan yang tidak sempurna itu jasad korban mengalami sejumlah luka."

"Ditambah lagi saat terjatuh di kamar mandi, tubuhnya juga terkena sejumlah barang di kamar mandi sehingga mengalami sejumlah luka," ujarnya.

4. Motif dendam

Kombes Pol Harryo yang menginterogasi Rika mendapati motif dendam dan sakit hati dalam kasus ini.

Pelaku menyimpan kebencian kepada korban dan ibu mertuanya.

Rasa tersebut mendorong Rika membeli dan tega meracuni korban.

"Motif daripada peristiwa tindak pidana pembunuhan ini adalah dendam dan sakit hati karena adanya cerita yang kurang baik diantara keluarga tersebut baik tersangka dengan ibu mertuanya termasuk dengan adik iparnya itu," bebernya.

5. Pengakuan pelaku

Rika di hadapan polisi mengaku menyesal sudah meracuni adik iparnya.

Ia berdalih tidak berniat membunuh, ia awalnya ingin melukai korban.

"Nyesal aku. Sumpah tidak ada niat saya untuk membunuh, hanya ingin menyakiti badan adik ipar saya aja."

"Aku tidak menyangka kejadian seperti ini," ujar dia.

Rika menceritakan, dirinya merasa tidak diterima pihak keluarga suaminya. Oleh karenanya ia menutup diri.

Meskipun demikian, Rika dan suaminya tidak memiliki masalah.

"Tidak ada masalah, hanya saja soal ribut-ribut kecil itu biasa," timpalnya.

Terakhir, Rika meminta maaf kepada keluarga korban.

"Jujur saya tidak ada niat ingin membunuh, sekali saya meminta maaf sebesar-besarnya," tutupnya. 

Kini, Rika sudah dijadikan tersangka.

Ia dijerat pasal Pasal 76 C Pasal 80 Ayat (3) UU No 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak.

Pasal 338 tentang pembunuhan dan Pasal 340 tentang pembunuhan berencana.

Diancam pidana penjara paling lama 14 tahun atau denda paling banyak 3 miliar.

Sementara UU KUHP pasal 340 pidana penjara paling lama 20 tahun, dan pasal 338 KUHP paling lama 15 tahun penjara.

Ditemukan di Lemari

Siswi SMP berinisial ANF (13) ditemukan meninggal di balik lemari pakaian orang di rumah orang tuanya di Palembang, Rabu (18/12/2024).

Seorang siswi SMP itu keberadaannya sempat dicari oleh pihak keluarga.

Sang ibu, Asmawati (57) resah setelah anaknya pamit untuk mengikuti kompetisi minum jamu.

Kompetisi itu dari kakak ipar.

Namun setelah peristiwa itu, ANF 'menghilang'.

Baca juga: Sadisnya 2 Pria di Jombang Tiap Malam Masukkan Racun Tikus ke Botol Susu Balita 3 Tahun hingga Tewas

Menurut pengakuan Asmawati ibu korban, sekitar pukul 13.00 WIB, anaknya itu pamit kepadanya untuk berkompetisi minum jamu dari kakak iparnya, RK.

"Anak saya saat itu awalnya pamit pak, sekitar pukul 13.00, berkompetesi minum jamu," kata Asmawati kepada petugas. 

Dalam kompetisi minum jamu itu, disebutkan jika korban bisa bertahan dan tidak muntah maka ada hadiah uang Rp 300 ribu.

Sekitar pukul 13.30 WIB, Asmawati pergi mengaji dan pulang dari pengajian sekira jam 15.30 WIB. 

"Saat pulang saya tidak menemukan anak saya, lalu saya menanyakan keberadaan anak saya kepada RK," kata Asmawati. 

Saat itu RK mengaku tidak mengetahui keberadaan korban.

"Karena panik saya cari hingga ke rumah keluarga, tetapi ketika saya kembali ke rumah, RK ini sudah kabur," katanya. 

Tak lama kemudian seorang saksi berinisial YD memberitahukan kepada Asmawati bahwa dia mendapat pesan Whatsapp dari RK.

Pesan itu berbunyi "tidak usah mencari ANF lagi, dia berada di belakang lemari."

Mendapat informasi tersebut, Asmawati pun segera mencari korban di belakang lemari.

Dan benar saja, di sana dia menemukan sang anak sudah tak bernyawa.

"Anak saya ditemukan di belakang lemari pakaian dalam keadaan sudah meninggal," ungkapnya. 

Jenazah ANF kemudian dievakuasi ke RS Bari Palembang untuk dilakukan visum.

Keluarga korban juga sudah melaporkan kejadian ini ke Polrestabes Palembang. 

Saat dikonfirmasi, Pawas Polsek SU I Palembang AKP Usman membenarkan kejadian tersebut. 

Dia mengatakan setelah menerima laporan warga adanya penemuan mayat perempuan, pihaknya langsung mendatangi lokasi kejadian.

"Kita datangi TKP dan membawa korban ke rumah sakit. Dari informasi pihak keluarga, korban sempat meminum jamu yang diberikan oleh kakak iparnya. Saat ini masih kita lakukan penyelidikan terkait meninggalnya korban,” katanya.

Baca juga: VIRAL TERPOPULER: Harga Mobil Garuda Presiden Prabowo - Ayah Habisi Anak Sendiri karena Warisan

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved