Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ramadan 2025

5 Waktu Tidur yang Dilarang Rasulullah SAW dan Dapat Kurangi Pahala Puasa Ramadan

Ada lima waktu tidur yang dilarang oleh Rasulullah SAW dan mampu mengurangi kualitas pahala ibadah serta kesehatan tubuh.

Freepik.com/jcomp
TIDUR SAAT PUASA - Ilustrasi tidur di pagi hari. Ada lima waktu tidur yang dilarang oleh Rasulullah SAW dan mampu mengurangi kualitas pahala ibadah serta kesehatan tubuh. 

TRIBUNJATIM.COM - Di bulan penuh berkah ini, terdapat beberapa kegiatan yang berpotensi bisa mengurangi pahala puasa dan ibadah lain yang dijalani.

Hal ini berdasarkan syariat Islam dengan petunjuk dari Rasulullah SAW mengenai waktu-waktu tertentu yang sebaiknya dihindari untuk tidur, terutama saat berpuasa.

Lantas, kapan waktu tidur yang dapat mengurangi pahala puasa Ramadan tersebut?

Dikutip dari Antara via Kompas.com, Jumat (7/3/2025), ada lima waktu tidur yang dilarang oleh Rasulullah SAW dan mampu mengurangi kualitas pahala ibadah serta kesehatan tubuh.

Berikut ini lima waktu tidur yang dapat mengurangi pahala Ramadan:

Baca juga: 5 Jenis Kurma untuk Menu Buka Puasa, Kurma Amber Rasanya Sedikit Pedas Cocok untuk Diet

1. Tidur di pagi hari

Pagi hari atau umumnya setelah shalat Subuh adalah salah satu waktu tidur yang dapat mengurangi pahala puasa.

Diketahui bahwa pagi hari adalah waktu yang penuh dengan keberkahan, datangnya rezeki, dan kesempatan untuk beraktivitas.

Waktu subuh adalah waktu malaikat turun ke Bumi untuk menjalankan tugas dari Allah SWT, yakni mencatat segala amalan yang dilakukan oleh hamba-Nya.

Menurut hadits dari Abu Hurairah, Rasullullah SAW pernah bersabda.

"Di tengah-tengah kalian ada Malaikat yang silih berganti bertugas mengiringi kalian di waktu malam dan siang hari. Mereka bertemu ketika waktu ashar dan waktu subuh".

Tidur di waktu ini juga dapat berdampak buruk pada kesehatan, seperti meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.

Lalu, tubuh akan terasa lemas, sulit konsentrasi, hingga mudah lupa.

Ilustrasi tidur.
Ilustrasi tidur. (Pexels)

2. Tidur setelah ashar

Tidur di sore hari atau setelah shalat Ashar adalah waktu tidur yang juga sebaiknya dihindari karena akan mengurangi pahala puasa.

Seperti penjelasan hadis sebelumnya, malaikat turun ke bumi untuk menjalankan tugas yang diberikan oleh Allah SWT pada waktu ashar.

Banyak orang merasa mengantuk dan memilih untuk tidur pada waktu ini, padahal tidur sore juga dapat menyebabkan gangguan pada pikiran dan jiwa.

Dalam sebuah hadits, disebutkan bahwa tidur setelah ashar dapat mengurangi daya aktif akal seseorang.

"Barang siapa tidur setelah waktu ashar, lalu hilang akalnya, maka jangan pernah salahkan kecuali pada dirinya sendiri" (HR Ad-Dailami).

Oleh karena itu, sebaiknya waktu ini dimanfaatkan untuk beribadah, seperti membaca Al Quran, berdzikir, atau kegiatan produktif lainnya sambil menunggu waktu berbuka puasa.

3. Tidur sebelum shalat Isya

Tidur sebelum shalat Isya atau setelah maghrib merupakan kebiasaan yang dilarang oleh Rasulullah SAW.

Pasalnya, tidur pada waktu tersebut dapat membuat seseorang kehilangan kesempatan untuk melaksanakan shalat Isya berjamaah yang memiliki pahala besar.

Hal itu sebagaimana terdapat di hadits riwayat Bukhari:

"Sesungguhnya Rasululullah tidak senang tidur sebelum shalat Isya dan berbincang-bincang setelah shalat Isya".

Dari hadits ini menunjukkan pentingnya untuk tidak tidur, agar tidak melewatkan pahala ibadah shalat Isya.

Baca juga: Pantas Jemaah Membludak, Masjid ini Bagi-bagi Rp20 Ribu usai Tarawih, Ada yang Datang Rombongan Bis

4. Tidur terlalu larut malam

Tidur terlalu larut malam hingga sulit dibangunkan orang lain pada waktu sahur, juga menjadi hal yang dilarang.

Sahur merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan saat hendak berpuasa, karena terdapat keberkahan di dalamnya.

Jika seseorang tidur larut malam dan melewatkan sahur, maka ia akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keberkahan dari makanan sahur tersebut.

Rasulullah SAW tidak suka tidur terlalu larut setelah melaksanakan shalat Isya, sebab beliau ingin shalat malam dan shalat Subuh berjamaah.

Hal tersebut seperti diriwayatkan Bukhari di bawah ini:

"Sesungguhnya Rasulullah SAW tidak senang tidur sebelum shalat Isya dan berbincang-bincang setelah shalat Isya (bergadang)”.

Baca juga: Cara Mencicipi Masakan Agar Tidak Bikin Batal Puasa, Buya Yahya: Tertelan Dosa dan Batal Puasanya

5. Tidur sepanjang hari

Meskipun tidur saat puasa dianggap sebagai ibadah dan mendapatkan pahala, bukan berarti seseorang boleh tidur sepanjang hari tanpa melakukan aktivitas lain.

Tidur terus-menerus dapat menyebabkan seseorang menjadi malas dan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pahala dari ibadah lainnya.

Bahkan, seseorang yang tidur sepanjang hari berpotensi akan meninggalkan shalat wajib lima waktu.

Tidur yang terlalu lama pun juga berdampak bagi kesehatan, yakni kepala akan terasa pusing berlebihan, rasa sakit pada tubuh, hingga risiko stroke.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved