Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Anggaran Patung Penyu Sukabumi yang Rusak Ternyata Rp 30 Juta, Pihak Proyek: Kardus Cuma Media Cetak

Terungkap fakta sebenarnya di balik patung penyu yang rusak di Alun-alun Gadobangkong, Sukabumi, Jawa Barat.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Instagram @mood.jakarta
PATUNG PENYU SUKABUMI - Tangkapan layar unggahan video akun Instagram @mood.jakarta, Kamis (6/3/2025). Video menayangkan rusaknya Patung Penyu yang diduga senilai Rp15 miliar di Alun-alun Gadobangkong, Sukabumi. Kini terungkap bahwa anggarannya hanya Rp 30 juta. Pihak proyek angkat bicara. 

TRIBUNJATIM.COM - Terungkap fakta sebenarnya di balik patung penyu yang rusak di Alun-alun Gadobangkong, Sukabumi, Jawa Barat.

Bahan sebenarnya patung itu juga diungkap pihak proyek.

Anggaran yang diduga mencapai Rp 15 miliar juga dibantah.

Diketahui dalam video yang viral, tampak kondisi patung penyu itu sudah robek dan penyok, terlebih di bagian tempurung.

 Perekam video tersebut lantas membuka lapisan luar patung tersebut yang ternyata dibuat dari kardus.

Di bagian dalam patung penyu itu juga terlihat rangka dari kayu untuk menopang karton-karton tersebut.

Video tersebut menjadi viral di media sosial setelah diunggah oleh akun X @__PASMANTAP pada Senin (3/3/2025).

Viralnya video patung penyu ini membuat Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi buka suara.

Dia mengatakan, patung yang terletak di Ruang Terbuka Hijau (RTH) atau Alun-alun Gadobangkong, Sukabumi ini akan diaudit oleh pihak Pemprov Jabar.

Hal ini dikatakan Dedi Mulyadi melalui akun Instagramnya, @dedimulyadi17 pada Kamis (6/3/2025).

“Mengenai ramainya patung penyu yang isinya kardus, saya tidak akan memberikan komentar terlalu panjang. Saya sudah meminta inspektorat provinsi Jawa Barat untuk turun ke lapangan mengaudit kegiatan proyek tersebut,” ujarnya, melansir dari TribunJabar.

Baca juga: Patung Penyu Diduga Senilai Rp15 Miliar Rusak, Ternyata Dibuat dari Kardus Meski Anggarannya Besar

Dedi Mulyadi mengungkapkan, setelah audit selesai, pihaknya akan segera mengumumkan agar masyarakat mendapat penjelasan yang objektif, tidak bersifat dugaan.

“Saya akan senantiasa berbuat objektif bagi kepentingan masyarakat dan akan senantiasa mengedepankan prinsip-prinsip akuntabilitas."

"Untuk itu mohon sabar, kita menunggu hasil auditnya dan bagi saya hasil audit itu menjadi landasan untuk melakukan langkah-langkah berikutnya,” tutur Dedi Mulyadi.

Sementara itu, pihak rekanan proyek, Imran Firdaus membantah narasi patung penyu berbahan kardus yang menelan anggaran hingga belasan miliar rupiah.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved