Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

KPK Curiga Anggaran MBG Rp 10 ribu Jadi Rp 8 Ribu, Istana dan BGN Kompak: Laporan Tak Terverifikasi

Ada isu menyebut bahwa anggaran MBG dari pusat ke daerah terus tergerus hingga satu porsi kini hanya dianggarkan sebesar Rp 8 ribu.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO
ANGGARAN MBG DIPANGKAS - Siswa SDN 1 Wonosari, Gunungkidul, membuka Paket makan bergizi gratis (MBG), Kamis (6/3/2025). KPK mencurigai adanya pemangkasan tak bertanggung jawab hingga akhirnya makanan di program MBG berkurang mencapai hanya Rp 8 ribu satu porsi. 

TRIBUNJATIM.COM - Anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus menjadi sorotan.

Hal itu setelah ramai diperbincangkan kecurigaan terkait anggaran MBG di lapangan.

Kabarnya anggaran dari pusat terus tergerus hingga akhirnya masyarakat hanya mendapatkan porsi MBG senilai Rp 8 ribu.

Dari dana yang sebelumnya ditentukan sebesar sepuluh ribu rupiah, kini anggaran makin menipis hingga mencapai delapan ribu rupiah.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerima laporan adanya dugaan pengurangan anggaran dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang berdampak pada kualitas makanan yang diterima masyarakat.

Laporan itu menyebutkan bahwa dana yang dialokasikan untuk program MBG mengalami penyusutan ketika sampai di daerah.

Akibatnya, nilai makanan yang seharusnya senilai Rp 10.000 hanya menjadi Rp 8.000.

Dugaan utak-atik anggaran untuk program prioritas pemerintah pusat ini pun langsung mendapat respons dari Badan Gizi Nasional dan Istana melalui Kantor Komunikasi Kepresidenan.

Adapun laporan dugaan utak-atik dana MBG itu diungkapkan oleh Ketua KPK Setyo Budiyanto saat bertemu dengan Kepala BGN Dadan Hindayana dan jajarannya di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (5/3/2025).

Menurut Setyo, terdapat indikasi bahwa besaran anggaran yang ditetapkan pemerintah pusat nilainya berkurang saat sampai di daerah.

Baca juga: Makan Bergizi Gratis di Banyuwangi Tetap Bergulir, Diganti Makanan Kering untuk Buka Puasa

Dia pun khawatir praktik tersebut mengurangi kualitas makanan yang seharusnya diterima oleh masyarakat.

"Yang menjadi kekhawatiran, karena posisi anggaran di pusat, jangan sampai begitu sampai di daerah seperti es batu (yang mencair). Kami sudah menerima laporan adanya pengurangan makanan yang seharusnya diterima senilai Rp 10.000, tetapi yang diterima hanya Rp 8.000. Ini harus jadi perhatian karena berimbas pada kualitas makanan," kata Setyo dalam keterangan tertulis, Jumat (7/3/2025), seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Senin (10/3/2025).

Kepada BGN, Setyo menegaskan bahwa KPK akan mengawasi pelaksanaan program MBG melalui Kedeputian Monitoring.

Dia juga menekankan pentingnya transparansi dalam pengelolaan keuangan serta pelibatan masyarakat dalam pengawasan.

NASI MBG BAU -Paket Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikembalikan oleh siswa SMA Negeri Jatinangor, Kabupaten Simedang, Rabu (26/2/2025). Pemilik katering bingung dan angkat bicara.
NASI MBG BAU -Paket Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikembalikan oleh siswa SMA Negeri Jatinangor, Kabupaten Simedang, Rabu (26/2/2025). Pemilik katering bingung dan angkat bicara. (Dok Wakil Kepala SMAN Jatinangor, Asep Suhayat)

"Harapannya transparan dan melibatkan masyarakat, bisa dari NGO independen untuk pengawasan penggunaan anggaran, dan tentu saja memanfaatkan teknologi," ujar Setyo.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved