Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Rumah Sudah Lunas, Laudhi Tak Dapat Sertifikat Malah Nombok Rp 72 Juta, Kini Terancam Diusir Bank

Bak jatuh tertimpa tangga. Warga perumahan ini bukan mendapat sertifikat tanah tetapi malah menombok Rp 72 juta, kini diusir pihak bank.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TribunJateng.com/Reza Gustav Pradana
WARGA NOMBOK - Dokumentasi kondisi longsor di ujung Perumahan Ungaran Asri Regency (Punsae), Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang. Tak sekadar terdampak longsor, sebagian penghuni terancam kehilangan rumah karena akan disita oleh perbankan. Laudhi seorang penghuni misalnya malah diminta menombok sebanyak Rp 72 juta. 

Sementara itu, persoalan tak hanya menimpa penghuni yang telah membayar lunas dan terancam kehilangan rumahnya.

Terdapat penghuni lain yang masih mengangsur kepada BTN mengalami masalah lain, yakni amblesnya tanah hingga rumahnya menjadi rusak.

Satu di antara penghuni, Prahayuda F, tidak bisa menempati rumahnya karena ambles dan beberapa bagian bangunan yang retak.

Meskipun tampak terbebas dari persoalan keuangan dengan pihak pengembang dan bank, dia resah karena terancam kehilangan rumahnya, sebab tanah tergerus air.

Posisi rumahnya berada di ujung belakang yang berada di dekat tebing.

Dokumentasi kondisi longsor di ujung Perumahan Ungaran Asri Regency (Punsae), Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang. Tak sekadar terdampak longsor, sebagian penghuni terancam kehilangan rumah karena akan disita oleh perbankan.
Dokumentasi kondisi longsor di ujung Perumahan Ungaran Asri Regency (Punsae), Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang. Tak sekadar terdampak longsor, sebagian penghuni terancam kehilangan rumah karena akan disita oleh perbankan. (Tribun Jateng)

“Saya tidak berani tinggal di sana, sudah setahun saya tinggalkan, namun masih saya bayar angsurannya."

"Dengan kondisi tersebut, saya terpaksa memperpanjang kontrakan rumah sampai enam tahun di Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang,” kata Prahayuda.

Dia menambahkan, harus merogoh kocek lebih dalam untuk memperbaiki rumahnya.

Sejumlah perbaikan yang harus dilakukan meliputi pembangunan pondasi cakar ayam untuk penguatan, serta perbaikan konstruksi yang rusak.

Prahayuda berharap, terdapat perhatian dari pihak terkait untuk menyelesaikan permasalahan itu.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved