Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ramadan 2025

Kapan Bisa Salat Lailatul Qadar? Ini Tanda-tanda Datangnya Malam Kemuliaan, Lengkap Tata Cara

Malam Lailatul Qadar akan tiba. Kedatangannya bisa dilihat dari tujuh tanda-tanda di bawah ini.

Editor: Olga Mardianita
Getty Images/Birol Dincer
MALAM LAILATUL QADAR - Ilustrasi masjid berlatar belakang bulan. Malam Lailatul Qadar telah dinantikan oleh umat Muslim sebab difirmakan lebih baik dari malam seribu bulan. Inilah waktu mulai bisa melaksanakan salat malam Lailatul Qadar. 

TRIBUNJATIM.COM - Ramadan akan meriah penhujungnya, sementara malam Lailatul Qadar semakin dekat.

Malam Lailatul Qadar ini dinanti-nantikan oleh umat Muslim lantaran difirmankan lebih baik dari malam seribu bulan.

Banyak amalan-amalan yang bisa dilakukan agar mendapat Rahmat-Nya.

Salah satunya adalah lewat salat malam Lailatul Qadar.

Lantas, kapan malam Lailatul Qadar tiba?

Simak tanda-tanda kedatangan malam Lailatul Qadar di bawah ini.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Baca juga: Tata Cara Itikaf dan Bacaan Niatnya, Amalan 10 Hari Terakhir Ramadan untuk Raih Lailatul Qadar

Meski tidak ada yang mengetahui waktu datangnya malam lailatul qadar, terdapat petunjuk dari Rasulullah SAW berdasarkan hadist berikut

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

“Carilah lailatul qodar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadan” (HR. Bukhari)

Dari hadist riwayat Bukhari tersebut, malam lailatul qadar dapat dicari umat muslim pada 10 hari menjelang berakhirnya Ramadhan.

Berdasarkan hadist riwayat Bukhari pula, malam lailatul qadar datang di malam-malam ganjil 10 hari terakhir Ramadhan.

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

“Carilah lailatul qodar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan” (HR. Bukhari)

Oleh sebab itu, apabila berdasarkan sidang isbat oleh Kementerian Agama (Kemenag), malam Lailatul Qadar 2025 kemungkinan terjadi pada tanggal berikut ini:

- 21 Ramadan 1445 Hijriah: Jumat, 21 Maret 2025
- 23 Ramadan 1445 Hijriah: Rabu, 23 Maret 2025
- 25 Ramadan 1445 Hijriah: Jumat, 25 Maret 2025
- 27 Ramadan 1445 Hijriah: Minggu, 27 Maret 2025
- 29 Ramadan 1445 Hijriah: Rabu, 29 Maret 2025

Adapun pelaksanaan sholat Lailatul Qadar dilakukan setelah Sholat Isya maupun Tarawih yang dapat dimulai pada malam ke-21 bulan Ramadhan.

Waktu pelaksanaan Sholat Lailatul Qadar dilakukan pada pukul 20:30 hingga sebelum 04.34.

Lebih lanjut, tanda-tanda ini bisa menjadi petunjuk datangnya malam Lailatul Qadar.

Baca juga: Doa Malam Lailatul Qadar Bahasa Arab dan Terjemahan, Momen Istimewa di 10 Hari Terakhir Ramadan

1. Malam ganjil 10 hari terakhir bulan Ramadan

Dalam satu keterangan diungkapkan, bahwa malam mulia itu terjadi di malam ganjil sepuluh terakhir di bulan Ramadan. 

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ اْلاَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ.

Artinya:

“Carilah malam Lailatulqadar itu pada malam ganjil sepuluh terakhir di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhori)

عَنِ ابْنِ عُمَرَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلّى الله عليه وسلم: مَنْ كَانَ مُتَحَرِّيْهَا فَلْيَتَحَرَّهَا لَيْلَةَ سَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ.

Artinya:

"Dari Ibnu 'Umar: Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang ingin mencari malam Lailatulqadar hendaklah ia mencarinya pada malam dua puluh tujuh.” (HR. Ahmad)

2. Udara dan Suasana Pagi yang Tenang

Dikutip dari kompas.tv, momen saat malam Lailatulqadar terjadi, maka pagi harinya dikabarkan pagi yang tenang dan hening.

Ibnu Abbas radliyallahu’anhu berkata, Rasulullah SAW bersabda:

“Lailatulqadar adalah malam tenteram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah.”

3. Cahaya Mentari Redup

Ustaz Dr Ahmad Sarwat, Lc, dalam bukunya Jaminan Mendapatkan Lailatul Qadar menjelaskan, ada juga hadis nabi yang menginformasikan ciri malam qadar adalah bila ada cahaya mentari lemah, cerah tak bersinar kuat keesokannya.

Dasarnya dari hadis Ubay bin Ka’ab radliyallahu’anhu, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:

“Keesokan hari malam qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan.” (HR. Muslim)

4. Terkadang Terbawa dalam Mimpi

Malam Lailatul Qadar sudah terjadi dan terkadang, bagi yang mendapatkannya, malam itu terbawa dalam mimpi, seperti yang terkadang dialami oleh sebagian sahabat Nabi radliyallahu’anhum.

Dari sahabat Ibnu Umar radliyallahu'anhuma bahwa beberapa orang dari sahabat Nabi SAW diperlihatkan malam qadar dalam mimpi (oleh Allah SWT) pada 7 malam terakhir (Ramadan), kemudian Rasulullah SAW berkata, ”Aku melihat bahwa mimpi kalian (tentang Lailatulqadar) terjadi pada 7 malam terakhir. Maka barang siapa yang mau mencarinya, maka carilah pada 7 malam terakhir." (HR Muslim)

5. Bulan Nampak Separuh Bulatan

Abu Hurairah radliyallahuanhu berkata, ”Kami pernah berdiskusi tentang Lailatulqadar di sisi Rasulullah SAW, beliau berkata, “Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan.” (HR. Muslim)

6. Malam dengan Ciri Tertentu

Ciri yang lain dari malam qadar adalah malam itu terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan).

Dasarnya adalah hadis Ubadah bin Shamit radhiyallahuanhu berikut ini:

"Malam itu adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tenteram, tidak dingin dan tidak pula panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi harinya. Dan sesungguhnya, tanda Lailatulqadar adalah, matahari di pagi harinya terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi itu." (HR. Ahmad)

Juga ada hadis yang senada dari hadits Watsilah bin al-Asqa’ dari Rasulullah SAW:

“Lailatulqadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan).” (HR. At-Thabrani)

Baca juga: Inilah Arti, Makna, hingga Keistimewaan dari Malam Lailatul Qadar: Malam Lebih dari Seribu Bulan

7. Lezatnya Ibadah

Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa ciri malam Lailatul Qadar adalah bila orang-orang yang beribadah pada malam tersebut merasakan lezatnya ibadah, ketenangan hati dan kenikmatan bermunajat kepada Rabb-nya tidak seperti malam-malam lainnya.

Tata cara salat malam Lailatul Qadar

Dilansir dari tribunnews.com, sholat malam Lailatul Qadar dilaksanakan sedikitnya 2 rakaat 1 kali salam.

Bisa juga dilakukan sebanyak 4 rakaat 1 kali salam tanpa tasyahud awal.

Pelaksanaan salat malam Lailatul Qadar maksimal sampai 12 rakaat.

Berikut niat dan tata cara salat malam Lailatul Qadar sebagaimana dilansir kitab Durratun Nashihin halaman 272:

1. Membaca Niat

  • Salat 2 Rakaat

أُصَلِّى سُنَّةَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالٰى
Ushalli Sunnata lailatil Qadri Rak’ataini Lillahi Ta’aalaa.
Artinya: “Saya niat shalat sunnah lailatil qadr dua rakaat karena Allah Ta’ala”.

  • Salat 4 Rakaat

أُصَلِّى سُنَّةَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلّٰهِ تَعَالٰى
Ushalli Sunnata lailatil Qadri Arba’arakaatin Lillahi Ta’aalaa.
Artinya: “Saya niat shalat sunnah lailatil qadr empat rakaat karena Allah Ta’ala”.

2. Takbiratul Ikhram

Salat Lailatul Qadar dimulai dengan melakukan gerakan takbiratul ikhram, dengan membaca kalimat takbir: Allahu Akbar.

3. Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek

Membaca Al-Fatihah pada rakaat 1 hingga rakaat keempat.

Kemudian membaca surat At-takasur, Al-Qadr, Al-Ikhlas berturut-turut sebanyak tiga kali atau bisa juga membaca surat lain semampunya.

4. Tidak ada tahiyat awal

Agak berbeda dengan pelaksanaan salat wajib yang memiliki jumlah rakaat yang sama yakni empat rakaat.

Pada salat Lailatul Qadar jika telah sampai pada rakaat kedua, maka tidak perlu duduk tahiyat awal, melainkan langsung bangun dan melanjutkan rakaat ketiga.

5. Tahiyat akhir pada rakaat keempat

Sampai pada rakaat keempat, maka duduklah dan bacalah doa tahiyat yang sama dengan doa tahiyat pada salat wajib.

Setelah membaca doa tahiyat akhir, dilanjutkan melakukan salam.

----- 

Artikel ini telah tayang di tribunsumsel.com

Berita Jatim dan berita viral lainnya.

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved