Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Perjuangan Warga Angkut Wanita Berbobot 300 Kg ke Rumah Sakit, 20 Orang Bantu Turunkan dari Kasur

Beginilah perjuangan warga angkut wanita berbobot 300 kg untuk dievakuasi menuju rumah sakit, 20 orang bantu sang wanita turun dari kasur.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TMZ via TribunJateng.com
EVAKUASI WANITA 300 KG - Proses evakuasi yang dilakukan kepada seorang wanita berbobot 300 Kg ke rumah sakit, (18/3/2025). Seorang wanita asal Thailand, Chatwisa (36), memiliki berat badan mencapai 300 kg, terpaksa dibawa ke rumah sakit setelah mengalami kesulitan bernapas. 

TRIBUNJATIM.COM - Evakuasi Chatwisa seorang wanita di Thailand yang berbobot 300 Kg menjadi viral di media sosial.

Seorang wanita asal Thailand, Chatwisa (36), memiliki berat badan mencapai 300 kg, terpaksa dibawa ke rumah sakit setelah mengalami kesulitan bernapas.

Kejadian ini terjadi di Provinsi Ayutthaya, Thailand, dan menjadi viral setelah sebuah video memperlihatkan proses evakuasi yang dramatis.

Dalam unggahan TikTok @fajarupdate tampak beberapa petugas paramedis yang datang ke rumah Chatwisa.

Ketika petugas tiba di lokasi, mereka menemukan Chatwisa tertelungkup di tempat tidurnya sambil menyeruput teh susu manis dari mangkuk di sampingnya. 

Untuk membantu pernapasannya, petugas segera memasang tabung trakea.

Namun saat mulai mengangkat Chatwista para petugas kesulitan lantaran tubuhnya yang sangat besar.

Kemudian petugas terpaksa menghancurkan dinding kamar tidur dan pintu juga dicopot untuk memungkinkan tempat tidurnya yang terbuat dari bingkai logam bisa keluar. 

Dibutuhkan lebih dari 20 orang untuk mengangkat tempat tidur dan mengangkutnya ke dalam truk derek.

Meskipun sudah sampai di rumah sakit, tantangan belum berakhir. 

Baca juga: Pengemudi Mobil Ngaku Dimintai Uang Petugas Derek Agar Tak Diproses, Dishub: Dia Nyogok Rp 200 Ribu

Petugas medis harus bekerja keras untuk mengeluarkan Chatwisa dari truk dan membawanya masuk ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, dokter segera memberikan pertolongan pertama, memasang oksigen dan infus, serta menyusun rencana pemulihan untuk Chatwisa, yang mencakup anjuran untuk segera berhenti makan guna mengatasi masalah berat badan yang parah.

Dikutip TribunJatim.com dari media asing TMZ.com via TribunJateng.com, Kamis (20/3/2025), ayah Chatwisa mengatakan kepada media setempat bahwa putrinya telah berjuang dengan masalah berat badan sejak kecil. 

Tahun lalu, beratnya mencapai 270 kg, yang membuatnya sebagian besar terbaring di tempat tidur. 

Proses evakuasi seorang wanita berbobot 300 Kg di Thailand
Proses evakuasi seorang wanita berbobot 300 Kg di Thailand (TMZ via Tribunnews.coom)

Sejak itu, berat badannya meningkat menjadi 300 kg, sehingga ia tak lagi bisa bergerak dengan bebas.

Saat ini, Chatwisa masih berada di rumah sakit, dan tim medis sedang berupaya membantu proses pemulihannya.

Sementara itu, di Indonesia sendiri kondisi tersebut sempat terjadi.

Peristiwa evakuasi seorang pria berbobot 300 Kg juga terjadi beberapa waktu lalu.

Baca juga: Nasib Acara Perpisahan Siswa di Hotel usai Wali Murid Protes Biaya Rp 1,3 Juta, Wakepsek: Cuma Apel

Pihak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) mengungkap penyebab Fajri pria berbobot 300 kg meninggal.

Ya, pemuda berusia 26 tahun pengidap obesitas ekstrem tersebut dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (22/6/2023) dini hari.

Terkait kabar meninggalnya Fajri ini, tim dokter RSCM mengungkap beberapa fakta.

Termasuk soal penyebab Fajri meninggal setelah 14 hari dirawat.

Baca juga: Innalillahi, Fajri Pria Berbobot 300 Kilogram Meninggal Dunia di RSCM, Kisahnya Sempat Viral

Seperti diketahui, pemuda asal Pedurenan, Karang Tengah, Ciledug, ini pertama kali dibawa ke rumah sakit pada 7 Juni 2023.

Sosok Fajri saat itu viral lantaran dievakuasi menggunakan alat berat karena petugas kesehatan sulit membawanya.

Hingga akhirnya, petugas Damkar turut serta mengevakuasi Fajri yang akhirnya dirawat di RSCM.

Namun upaya dokter guna memulihkan kondisi Fajri yang mengalami obesitas esktrem hampir 300 kg, tak berbuah hasil.

Perihal kabar meninggalnya Fajri, Tim Humas RSCM, Yani Astuti, buka suara.

Dilansir dari TribunnewsBogor.com, Yani Astuti membeberkan penyebab Fajri meninggal.

Rupanya penyebab Fajri meninggal dunia karena syok septik yang mengakibatkan gagal organ multiple.

Sebelum berpulang ke pangkuan Tuhan YME, Fajri sempat dirawat oleh beberapa dokter ahli.

"Terapi multidisiplin yang terdiri dari dokter ahli perawatan intensif (intensivis), paru, jantung, pencernaan, syaraf, kulit, bedah pembuluh darah, gizi, rehabilitasi medik, dan tenaga kesehatan lainnya," ungkap Yani Astuti.

"Telah mengoptimalkan segala upaya untuk perawatan MF agar kembali stabil," imbuhnya.

Selama merawat Fajri, tim dokter sempat mengalami beberapa kendala.

Termasuk dengan kesulitan mencari tempat tidur yang muat dengan Fajri.

Tim dokter juga kesulitan melakukan prosedur tertentu kepada Fajri.

Misalnya, Fajri kesulitan diperiksa menggunakan alat MRI dan CT Scan karena tubuhnya yang besar.

"Mengupayakan mencari tempat tidur yang muat, memposisikan pasien," kata Yani Astuti.

"Dan sulitnya melakukan prosedur diagnostik tertentu (tidak muat masuk MRI dan CT scan), dan lainnya," tambahnya.

Kini Fajri telah dilakukan pemulasaran dengan cara Islam.

Fajri bakal dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Menteng Pulo pada Kamis (22/6/2023).

Baca juga: Penjelasan Dokter RSCM soal Nasib Fajri 300 Kg, Ternyata Lebih Parah dari Arya, Ditempatkan Khusus

Sebelum bersedia dievakuasi ke rumah sakit, Fajri yang mengalami obesitas sempat berpesan kepada Herman (58).

Herman adalah tetangga yang tinggal tepat di sebelah rumah Fajri di Pedurenan, Karang Tengah, Ciledug, Kota Tangerang.

"Hari Senin (pekan lalu) saya ditelepon Fajri, dia minta tolong tiga sarung dibawa ke tukang jahit buat dibikin jadi dua sarung," ucap Herman.

"Katanya buat salinan dia kalau dirawat di rumah sakit," kata Herman saat berbincang dengan Tribun Jakarta, Kamis (15/6/2023).

Herman mengatakan, selama terbaring di rumah, Fajri memang kebanyakan hanya mengenakan sarung untuk menutupi tubuhnya.

"Kalau baju dia punya kaos warna biru yang ukurannya besar, tapi biasanya di rumah dia pakai sarung aja," kata Herman.

Sebagai tetangga yang memang kerap membantu aktivitas Fajri, Herman pun menyanggupi permintaan tersebut.

Sosok pria bernama Muhammad Fajri di Tangerang yang berbobot 300 kg.
Sosok pria bernama Muhammad Fajri di Tangerang yang berbobot 300 kg (Warta Kota/Gilbert Sem Sandro)

Herman juga mengungkap soal Fajri yang tak serta merta mau diobati meski sudah mengidap obesitas ekstrem sejak delapan bulan terakhir.

Kepada Herman, Fajri pernah blak-blakan mengenai alasannya tak pernah mau berobat.

Sejak aktivitasnya terbatas akibat obesitas parah, Fajri memang banyak bercerita kepada Herman.

Salah satunya mengenai kondisi kesehatannya ini.

Pasalnya, sebagai tetangga, Herman sudah berulangkali membujuk Fajri untuk mau berobat.

Upaya pertama Herman saat Fajri baru saja mengalami kecelakaan yang membuat kaki kanannya terluka.

Saat itu Fajri hanya meminta tolong untuk dibelikan minyak gosok saja kepada Herman.

Baca juga: Awal Mula Fajri Obesitas 300 Kg, Ibu Kuak Pekerjaan Si Tulang Punggung Keluarga, Pemicu Kecelakaan

Beberapa waktu kemudian, luka di kaki Fajri tak juga sembuh bahkan terlihat semakin parah dan membengkak.

Herman lagi-lagi membujuk Fajri untuk mau berobat, tapi hal itu selalu ditolak oleh Fajri secara halus.

"Dia bilang enggak mau ngerepotin orang karena badannya besar," ujar Herman.

Hingga akhirnya sekitar sepekan lalu, Fajri mulai mengeluhkan kondisi tubuhnya yang kerap ngilu, terutama pada malam hari.

Kabar sakitnya Fajri tersebut lalu terdengar ke para tetangganya sampai Ketua RT setempat.

Hal itu membuat pihak dokter dari Puskesmas setempat mendatangi rumah Fajri untuk memeriksa kondisinya.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved