Ghila Usung Busana Edgy dari Koleksi Nocturne Edge, Tampil Stylish Bernuansa Monokrom
Busana dengan palet warna yang neral yakni hitam, putih, abu-abu dalam potongan tegas dan clean menjadi ciri khas lini fesyen Ghila
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nur Ika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Busana dengan palet warna yang neral yakni hitam, putih, abu-abu dalam potongan tegas dan clean menjadi ciri khas lini fesyen Ghila.
Brand fashion Surabaya ini digagas oleh tiga perempuan Margenie Winarti, Chitra Koeswadi, dan Yohana Yulia Tantra, dengan mengusung gaya busana edgy style.
Sebuah tampilan busana yang menggabungkan detail aksesoris, potongan busana unik, dan tekstur beragam.
Nocturne Edge dipilih untuk menjadi nama koleksi pertama Ghila, dengan personalitas yang kuat dan berkarakter. Salah satu tampilannya adalah tube top yang dilayer atasan bahu terbuka dengan leher halter.
“Sudah dari lama kita pengen punya brand fesyen yang edgy tapi juga kasual dipakai sehari-hari. Dengan ghila ini kami ingin semua cewek tampil cantik tapi (desain busana ) yang enggak biasa,” ungkap Pemilik Ghila, Margenie Winarti di sela launching brand tersebut di Black Owl Surabaya, Jumat (21/3/2025).
Baca juga: Koleksi Busana Nova Kombinasi Batik Jatim dengan Detail Bordir, Padukan Tradisi dan Modernitas
Gaya busana yang dihadirkan menyasar semua pengguna, anak muda maupun dewasa yang ingin tampil stylish dengan karakternya masing-masing.
Koleksi warna gelap dan monokromatik ini hadir dengan potongan tidak konvensional.
Warna monokrom dipadu dengan aksen warna mencolok seperti silver untuk menambah daya tarik. Rok dengan detail belahan, area eyebelt atau ikat pinggang lubang dan busana berlayer juga tampil dalam koleksi tersebut.
Baca juga: Ambara Rupa, Busana Lebaran Rancangan Lia Afif Berbahan Tenun Kediri, Ajak Perempuan Aktif Bergerak
Kesan wearpack modern ditampilkan dengan desain dan detail minimalis tanpa terlihat berlebihan. Detail yang kecil-kecil disebutnya menjadi perhatian khusus, dibuat handmade.
“Cutting simpel, keren dan nyaman dipakai. Detailnya di area belt dan zipper karena eranya silver kita tonjolkan itu supaya semua wanita, semua usia pemakainya selalu terlihat muda,” ungkap Chitra Koeswadi.
Edgy style dinilai tidak sekadar fesyen, tetapi juga ekspresi diri. Gaya ini juga fleksibel karena dapat menyesuaikan penampilan dan mudah dipadukan dengan item busana lain.
Ada sebanyak 10 tampilan gaya busana yang dihadirkan dalam koleksi pertama. Koleksi tersebut tampil beriringan dalam fashion show yang dihadiri oleh influencer, pengusaha perempuan dan sosialita Surabaya di Black Owl Surabaya.
Hadirnya Ghila diharapkan bisa menjadi jawaban atas kebutuhan pasar fashion di Indonesia dengan inovasi desain yang baru bagi semua kalangan.
“Kita membuat desain yang bisa dipakai segala kesempatan. Karena warnanya monokrom jadi masih oke dipakai sehari-hari, ngemall, liburan akhir pekan, tinggal stylingnya. Bisa lebih rapi dan kasual mix and match,” ungkap Yohana Yulia Tantra.
Menu MBG di Banyumas Cuma Roti dan Kacang Kulit Godog, Ramai Disebut Snack Ketimbang Makan Sehat |
![]() |
---|
Penerima Bansos Terindikasi Main Judol ada yang Ngaku TNI-Polri, Dokter Hingga DPR: 600.000 Rekening |
![]() |
---|
Kunjungi Sejumlah PAUD di Trenggalek, Novita Hardini Bacakan Dongeng hingga Ajak Hias Kue Donat |
![]() |
---|
Sopir Angkot Tolak Rencana Bus Transjatim Malang Raya, DPRD Jatim Desak Dishub segera Cari Solusi |
![]() |
---|
BREAKING NEWS - Pria dan Wanita di Surabaya Diserang Saat Asyik Nongkrong di Pinggir Sungai Kalimas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.