Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tarif Naik, Penyedia Jasa Tukar Uang Baru di Tuban Keluhkan Tahun Ini Sepi Peminat

Tarif penukaran naik, penyedia jasa tukar uang baru untuk Lebaran di Tuban mengeluhkan tahun 2025 ini sepi peminat.

Penulis: Muhammad Nurkholis | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Muhammad Nurkholis
PENUKARAN UANG BARU - Lina, penyedia jasa tukar uang baru di Jalan Basuki Rahmad, Tuban, sedang menunggu penukar uang, Sabtu (22/3/2025). Dia mengatakan, tahun 2025 ini lebih sepi dibanding tahun lalu. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Muhammad Nurkholis

TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah, jasa penukaran uang baru di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mulai menjamur.

Para penyedia jasa penukaran uang baru, bisa dengan mudah dijumpai di sepanjang Jalan Basuki Rahmad Tuban.

Dengan kursi dan meja sederhana yang diberi banner, mereka menjajakan uang pecahan mulai dari Rp 2 ribu, Rp 5 ribu, Rp 10 ribu, hingga Rp 20 ribu.

Menurut Lina (46), penyedia jasa penukaran uang baru yang mangkal di Jalan Basuki Rahmad Tuban, di tahun 2025 ini, minat penukaran uang baru di Kabupaten Tuban cukup sepi, dibandingkan tahun sebelumnya.

“Biasanya kalau puasa sudah hari ke-20, jasa penukaran uang akan ramai, tapi tahun ini masih sepi,” ujarnya, Sabtu (22/3/2025).

Lebih lanjut Lina menuturkan, sepinya penukar uang pada tahun ini, diduga karena naiknya tarif penukaran.

Jika di tahun 2024 per Rp 100 ribu hanya Rp 15 ribu. Di Tahun 2025, tarif penukaran uang per Rp 100 ribu menjadi Rp 20 ribu.

“Saat ini sehari cuma 10 orang, ini sepi dibandingkan tahun kemarin. Mungkin karena biaya tukar yang naik menjadi Rp 20 ribu,” imbuhnya.

Baca juga: Bazar Pangan Murah Ramadan 2025 Digelar di Kediri, Sediakan Bahan Pokok hingga Penukaran Uang Baru

Kemudian Lina menjelaskan, biaya tukar Rp 20 ribu, tidak sepenuhnya menjadi keuntungannya.

Namun seluruh keuntungan akan dikumpulkan terlebih dahulu untuk disetorkan kepada bosnya.

Setelah diserahkan, ia akan menerima upah dari bosnya tersebut.

“Nanti setelah selesai, kita akan dapat upah dari pembagian untung penukaran uang,” bebernya.

Lina berencana akan menjajakan uang baru sampai malam takbiran.

Hal ini ia lakukan guna menghabiskan stok uang yang ada.

Dan jika uang-uang ini masih tersisa, maka akan ia kembalikan lagi ke bosnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved