Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Pensiunan Sopir Damkar Ditipu Istri TNI, Uang Purnatugas Sisa Rp200 Ribu, Aset Habis Digadai

Seorang pensiunan sopir damkar pilu uang pensiunan hanya tersisa Rp200 ribu sebulan karena harus nyicil bank usai jadi korban penipuan investasi.

KOLASE DOK. Korban Penipuan dan KOMPAS.COM/BAYUAPRILIANO
DITIPU ISTRI TNI - Puluhan korban penipuan oknum istri TNI di Kabupaten Purworejo geruduk PN Purworejo pada Rabu (26/2/2025). Salah satu korban, Wagino mengaku uang pensiunannya hanya sisa Rp200 ribu sebulan karena harus nyicil di bank. Ia telanjur gadai SK usai diimingi investasi bodong oleh Dwi Rahayu, istri TNI (foto kanan). 

TRIBUNJATIM.COM - Kasus penipuan investasi bodong yang dilakukan istri TNI terhadap puluhan para pensiunan ASN viral di media sosial.

Korban telanjur menggadaikan SK pensiunan ke bank, namun hasil justru tak sesuai harapan.

Mereka malah terjebak utang bank hingga uang pensiunan hanya sisa Rp200 ribu sebulan.

Hal memilukan ini dialami oleh Wagino (68), pensiunan sopir Dinas Pemadam Kebakaran Purworejo.

Uang pensiunan Wagino dipotong Rp2,4 juta untuk mengangsur utang bank atau sekitar 92 persen dari uang pensiunnya.

Hal itu membuatnya harus bekerja keras di masa tuanya untuk menyambung hidup.

Baca juga: Masih Ingat Sandi Butar Butar? Baru Jadi Damkar sudah Terima 4 SP, Gaji Lebih Kecil: Tak Dapat THR

Kisah Wagino tersebut menjadi satu dari puluhan lansia korban penipuan investasi bodong yang dilakukan Dwi Rahayu, istri seorang anggota TNI AD. 

Alih-alih menikmati masa pensiun dengan tenang, hidup Wagino kini berubah menjadi perjuangan harian untuk bertahan hidup.

Uang ratusan juta rupiah hasil gadai SK pensiun, serta penjualan kambing, emas, hingga sawah, lenyap setelah diinvestasikan ke bisnis fiktif yang dijanjikan Dwi Rahayu

"Dulu itu pencairan di Kebumen, Dwi Rahayu ditemani suaminya HS yang TNI itu. Setelah cair itu, yang pakai Bu Dwi Rahayu semua," ungkap Wagino kepada media, Minggu (23/3/2025), dikutip dari Kompas.com.

Tak hanya uang dari SK pensiun, Dwi Rahayu disebut terus mendorong Wagino untuk menambah investasi. 

Wagino pun menjual kalung, gelang emas, traktor, bahkan sawah, demi memenuhi permintaan tersebut.

TAMPANG DWI RAHAYU - Penampakan Dwi Rahayu oknum istri TNI AD yang menipu ratusan pensiunan di Kabupaten Purworejo Jawa Tengah dan puluhan korban geruduk PN Purworejo, Rabu (26/2/2025).
TAMPANG DWI RAHAYU - Penampakan Dwi Rahayu oknum istri TNI AD yang menipu ratusan pensiunan di Kabupaten Purworejo Jawa Tengah dan puluhan korban geruduk PN Purworejo, Rabu (26/2/2025). (Dok Korban Penipuan Dwi Rahayun dan Kompas.com)

Wagino mengaku Dwi Rahayu menawarkan investasi pembangunan rest area di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), dengan iming-iming keuntungan hingga Rp 5 juta per bulan.

Karena tergiur, Wagino menggadaikan SK pensiunnya ke bank dan memperoleh pinjaman sekitar Rp 170 juta.

"Dia bilang uangnya aman, dan saya bisa mendapatkan keuntungan besar," ujarnya.

Namun, semua janji itu tak terbukti.

Wagino justru kehilangan seluruh hartanya. 

Ia tertipu oleh bujuk rayu yang dikemas sebagai peluang investasi.

Baca juga: Pensiunan BUMN Kaget Ponselnya Hilang saat Beli Sandal, Maling Beraksi Cuma Hitungan Detik

"Tambah, kalung emas, dan gelang emas, hingga gadaikan sawah," tambahnya.

Kini, untuk bertahan hidup, Wagino harus bekerja sebagai buruh tani di sawah milik orang lain.

Ia juga menjalani usaha kecil-kecilan seperti sewa dan gadai traktor, namun hasilnya jauh dari cukup.

Bahkan, uang pensiun yang seharusnya sekitar Rp 2,6 juta, kini hanya tersisa Rp 200.000 setelah dipotong angsuran utang.

"Karena rumah saya jauh, saya ambil uang di bank tiga bulan sekali. Kalau tiap bulan, habis buat beli bensin dan ongkos," katanya.

Baca juga: Kembali Jadi Damkar, Sandi Heran Gajinya Dipotong Tinggal Rp1,9 Juta, Tak Dapat THR, Tolak Negosiasi

Wagino termasuk dalam 104 korban penipuan Dwi Rahayu, dengan total kerugian mencapai Rp 26,9 miliar.

Ia berharap pelaku dihukum setimpal dan hak-hak para korban bisa dikembalikan, termasuk SK pensiunnya yang masih tergadai. 

"Kami ingin keadilan. Kalau bisa, SK saya dikembalikan. Itu satu-satunya harapan saya untuk melunasi utang," ucapnya.

"Saya berharap hakim bisa melihat penderitaan kami. Kami ingin pelaku dihukum seadil-adilnya, dan hak kami dikembalikan," tutupnya penuh harap.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved