Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sepekan Jelang Lebaran, Pasar Pamenang Kediri Sepi Pengunjung, Padahal Dulu Jadi Jujukan Masyarakat

Pasar Pamenang Pare Kediri mulai kehilangan pesona, padahal sepekan lagi Lebaran 2025, tapi pasar sepi. Hanya terlihat beberapa ibu bersama keluarga.

Penulis: Isya Anshori | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Isya Anshori
SEPI PENGUNJUNG - Deretan penjual pakaian di area Pasar Pamenang Pare Kabupaten Kediri, Selasa (25/3/2025). Menjelang Lebaran, pasar tradisional ini semakin sepi bahkan penjual banyak yang pergi meninggalkan kiosnya.  

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Sepekan menjelang Lebaran 2025, Pasar Pamenang Pare, yang terletak di Jalan Argopuro Nomor 1, Plongko, Kelurahan/Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, terlihat sepi pengunjung, Selasa (25/3/2025). 

Pasar yang dulunya menjadi tempat jujukan masyarakat Pare dan sekitarnya ini mulai kehilangan daya tarik. 

Saat tim Tribun Jatim Network mengunjungi pasar, terlihat beberapa kios, khususnya yang menjual pakaian, mulai banyak ditinggalkan oleh para pedagang.

Kondisi ini terjadi sejak pemindahan pusat pasar sayur yang sebelumnya berada di sisi barat, kini bergeser ke pasar induk sayur yang berada sekitar 2,5 km ke arah utara. 

Sepanjang lorong kios, hanya terlihat beberapa ibu bersama keluarga yang sedang berbelanja kebutuhan Lebaran.

Meski demikian, pedagang yang masih bertahan tetap berusaha menawarkan barang dagangannya kepada para pengunjung yang lewat.

Sungkono, salah satu pedagang pakaian di Pasar Pamenang, mengatakan, kondisi pasar mulai sepi sejak pemindahan pasar sayur.  

"Sejak pasar sayur dipindah, pengunjung semakin berkurang, apalagi dengan adanya pandemi Covid-19. Pasar semakin sepi," kata Sungkono, Selasa (25/3/2025). 

Selain faktor pemindahan pasar sayur dan pandemi Covid-19, kondisi fisik pasar yang mulai rusak juga menjadi keluhan bagi pengunjung dan pedagang.

Beberapa bagian atap kios bahkan tampak bocor hingga kenyamanan yang semakin berkurang di pasar tersebut.

Dulunya, pasar yang berdiri sejak tahun 1994 ini dikenal ramai, terutama menjelang Lebaran.

Kini, kondisi pasar semakin sepi.

Baca juga: Pria Berseragam Maksa Minta THR Rp200.000 ke Pedagang Pasar Bukan dari Pemda, Kini Dipolisikan

Sungkono mengungkapkan, pada hari-hari biasa menjelang Lebaran, hanya ada sekitar 10 pembeli yang datang ke kiosnya, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan 50 hingga 100 pembeli pada tahun-tahun sebelumnya.

Selain faktor kondisi pasar, kebiasaan berbelanja masyarakat yang kini lebih memilih belanja online dan kemudahan toko swalayan yang lebih modern, turut berpengaruh pada penurunan jumlah pengunjung. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved