Berita Viral
Tiap Hari Mbah Supinah Jualan Gorengan Sendirian, Haru Dapat Bantuan seusai Viral, Ogah Numpang Anak
Tiap hari Supinah jualan gorengan depan SD Negeri 1 Banjarnegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Inilah sosok Mbah Supinah, penjual gorengan berusia 91 tahun.
Tiap hari Supinah jualan di depan SD Negeri 1 Banjarnegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, tanpa bantuan sanak saudara atau tetangga.
Belakangan sosoknya viral di media sosial karena video interaksinya dengan seorang pembeli.
Dalam video tersebut, seorang laki-laki memborong tempe, tahu, dan pisang goreng dari lapak sederhana Supinah.
Setelah video itu viral, Supinah mendapat banyak bantuan.
Pantauan pada Kamis (23/3/2025) lalu, terlihat dua mobil mendatangi lapak Supinah.
Rombongan pertama, yang terdiri dari dua perempuan, memberikan sebungkus gula pasir kepada Supinah.
Rombongan kedua, pasangan laki-laki dan perempuan, menyerahkan beberapa lembar uang Rp 100.000.
Uniknya, si perempuan dalam rombongan terakhir mendokumentasikan momen serah terima uang tersebut.
Tak lama setelah itu, sebuah mobil berstiker jenama fesyen tiba.
Sopir mobil itu bertanya apakah sudah ada gorengan.
Supinah menjawab bahwa ia baru akan menggoreng untuk pertama kalinya, sehingga tidak ada makanan yang tersedia.
Baca juga: Ika Bisa Untung Rp20 Juta dari Jualan Tahu Goreng, Sehari Buat 6 Ribu Buah, Modal Awal Dulu Rp5 Juta
Setelah berdiam sejenak, ia masuk ke mobil dan pergi.
"Saya banyak menerima rezeki," ungkap Supinah, melansir dari Kompas.com.
Supinah telah berjualan gorengan selama empat tahun dan memulai aktivitasnya setiap hari dari pukul 13.00 hingga maghrib.
Lapaknya yang beratapkan terpal disangga rak besi, sementara ia menggunakan arang sebagai bahan bakar untuk memasak adonan gorengan di atas tungku.
Dengan tangan yang berurat, ia setia mengipasi tungku agar api tetap berkobar.
"Semua saya tata sendirian. Lapak saya tinggal di sini (sekolahan)," katanya.
Setiap hari, Supinah mengangkut bahan baku dan peralatan masak menggunakan sepeda dari rumahnya di Dusun Bagongan, Desa Sukorejo, Mertoyudan.
Perlengkapan yang berat seperti rak besi, tungku, dan terpal diletakkannya di celah bangunan SD Negeri 1 Banjarnegoro.
"Saya tuntun sepedanya. Sudah tidak berani bersepeda," tuturnya.
Baca juga: Tiap Hari Dendi Bocah 7 Tahun Jual Gorengan Demi Bantu Nenek, Kini Bisa Sekolah usai Ketemu Penolong
Gorengan yang dijual Supinah dibanderol seharga Rp 500 per buah.
Tahu dan tempe yang dijual memiliki ukuran standar, sementara pisang gorengnya berukuran lebih kecil.
Namun, semua gorengan tersebut menggoda selera, terutama bagi mereka yang menahan lapar selama 14 jam saat berpuasa.
"Saya beli bahan baku di eyeg (penjual sayur keliling)," kata Supinah.
Sebelum berjualan gorengan, Supinah bekerja sebagai buruh kasur di wilayah Kota Magelang.
Dengan enam cucu dan empat cicit, ia mengisikan kasur dengan kapuk hingga tidak lagi kuat mengangkat-angkat kasur.
"Sudah tidak kuat angkat-angkat kasur. Saya lalu jualan gorengan," ungkapnya.
Meskipun di usia senja, Supinah tetap berjuang untuk mandiri.
Ia pernah tinggal bersama putranya di Jakarta, namun hanya bertahan seminggu karena merasa tidak ada kegiatan.
"Di sana saya tidak ada kegiatan. Makanannya lebih enak di sini," ujarnya seraya tersenyum.
Sementara itu baru-baru ini, kisah seorang bocah laki-laki berusia 7 tahun berjualan gorengan di Kota Cimahi, Jawa Barat demi membantu neneknya juga viral di media sosial.
Bocah itu bernama Dendi yang setiap harinya membantu sang nenek berjualan gorengan.
Kisahnya viral setelah diunggah oleh Bripka Rizky Hikmat Setiawan di akun Instagramnya @bangrizky_goww.
Mulanya, polisi yang bertugas di Cimahi tersebut tahu sosok Dendi dari warganet.
Ia pun langsung mencari dan menemui langsung bocah tersebut di Alun-alun Cimahi.
Dalam video yang diunggahnya, akhirnya Bripka Rizky berhasil menemukan Dendi.
Dendi tampak berlari menuju ke arahnya.
Dendi mengatakan bahwa ia jualan gorengan setiap hari.
"Jualan gorengan sama martabak telur," kata Dendi kepada Bripka Rizky, dikutip Tribunjabar.id, Senin (24/3/2025).
Baca juga: Pantas Artis Tak Gengsi Jualan Aci Pinggir Jalan, Harus Bayar Kos, Pernah Cuma Pegang Uang Rp10 Ribu
Saat ditanya mengapa tidak bermain dengan teman-temannya, Dendi hanya menggelengkan kepala sembari menunduk.
Bripka Rizky mengatakan bahwa Dendi tinggal bersama dengan neneknya saja.
Ia pun terpaksa tidak bersekolah karena keadaan.
"Berjualan gorengan di waktu menjelang buka puasa untuk membantu nenek nya yang merawat nya saat ini.
Dia terpaksa tidak bersekolah karena "keadaan". Sementara menurut dendi kedua orang tua nya berada di bandung," tulis Bripka Rizky.
Dendi mengaku ingin sekolah seperti teman-temannya.
"Mau masuk TK, aku belum sekolah," kata Dendi.
Bripka Rizky pun memborong dagangan Dendi dan memberinya sembako.
Dendi bercerita bercita-cita menjadi seorang polisi.
Disela kegiatannya, Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto tampak menyempatkan bertemu dengan Dendi.
Baca juga: Siswa SMP Tak Malu Jualan Jamu Sepulang Sekolah, Keliling Puluhan Kilometer Ditemani Adik
Momen itu pun diunggahnya di akun Instagramnya @tri_suhartanto2004.
Tri Suhartanto pun mengajak Dendi agar mau bersekolah.
"Harus sekolah ya, mau sekolah? nanti masuk TK langsung SD ya," katanya.
Dendi tampak ditemani dengan neneknya.
Sang nenek pun menyebut bahwa cucunya tersebut belum memiliki surat kelahiran.
Tri pun berjanji pihaknya akan membantu mengurusnya.
Masih di video yang sama, Dendi tampak sudah mengenakan seragam TK sembari ditemani oleh Kapolres Cimahi.
Ia diantar langsung ke sekolahnya.
Dendi pun tampak fokus mengikuti pemeblajar di hari pertama sekolahnya tersebut.
Tri pun tampak memantau Dendi yang tengah belajar tersebut.
Tidak lama kemudian, dendi pun langsung keluar kelas menghampiri Tri dan memeluknya.
Di keterangan unggahannya, Tri Suhartanto mengaku mendapatkan banyak pelajaran dari Dendi.
"Dari Dendi 7 tahun kita belajar tentang kesabaran sudah ada sejak usia anak. Bukan saatnya di usia anak masuk dunia mencari uang dan bertahan hidup dunia anak adalah belajar dan bermain kita tidak tau takdir apa yang akan menentukan masa depannya yang jelas dia harus jadi anak yang baik untuk Indonesia yang lebih baik," tulisnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Supinah
penjual gorengan
Kabupaten Magelang
viral di media sosial
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Siasat Sisilia Peras Pengusaha Sawit hingga Rp 1,6 Miliar, Pantas Bisa Hidup Mewah Bareng Pacar |
![]() |
---|
Ternyata Mahar Mbah Tarman Tak Cuma Cek Rp 3 Miliar, Namun Vendor Belakangan Tampak Gelisah |
![]() |
---|
Guru Beri Hukuman Keji ke Siswa SD yang Tak Ikut Upacara, Korban Sempat Bicara Sendiri Sebelum Tewas |
![]() |
---|
Penjelasan Pihak Bank soal Mahar Cek Rp 3 Miliar Mbah Tarman, Bahas Nomor Seri yang Sudah Ada |
![]() |
---|
Pengakuan Sultan HB X Tak Pernah Dikawal Jika Bukan Kegiatan Gubernur DIY: Saya Bisa Nyopiri Sendiri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.