Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

2 Preman Pasar Palak Pedagang Sayur Minta Rp5 Ribu, Acak-acak Lapak, Sebulan Bisa Dapat Rp4,5 Juta

Terlihat juga dalam video, kedua preman tersebut menendang sejumlah sayuran milik pedagang yang dipalak.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TribunJakarta.com
PALAK PEDAGANG SAYUR - Dua preman kakak beradik beraksi di wilayah Bekasi, Jawa Barat. Kali ini korbannya adalah pedagang sayur yang berjualan di Pasar Baru Bekasi, Kamis (3/4/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Aksi dua preman palak pedagang sayur viral di media sosial.

Pemalakan terjadi di kawasan Pasar Baru, Jalan Ir H Juanda Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Kamis (3/4/2025).

Berdasarkan video yang diterima Tribun Bekasi, dua preman tersebut melakukan pemalakan dengan meminta nominal berkisar Rp2.000-5.000.

Baca juga: Rusdianto Bawa Anak Difabel Malah Diturunkan Sopir Bus di Tengah Jalan Tol, Padahal Tiket Rp1,3 Juta

Mereka akan memarahi pedagang sayur yang tengah dipalak jika tidak memberikan uang.

Bahkan terlihat juga dalam video, kedua preman tersebut menendang sejumlah sayuran milik pedagang yang dipalak.

"Maaf iya pak, maaf, maafin kami," kata pedagang yang dipalak dalam video.

Belakangan diketahui, dua preman yang memalak pedagang sayur tersebut adalah kakak beradik berinisial TAD dan DE.

Dalam video yang beredar, kedua pelaku masing-masing mengenakan kaos merah dan hitam serta memakai topi.

Mereka melakukan aksi premanisme terhadap seorang pedagang wanita yang membuka lapaknya dipinggir jalan.

Dua orang tersebut diduga meminta jatah uang kepada pedagang yang berjualan di lokasi pasar.

Pihak kepolisian dengan cepat merespons keluhan tersebut.

Hingga akhirnya dua orang pelaku tersebut berhasil diamankan pihak kepolisian.

Penangkapan dua preman itu dibenarkan Kapolsek Rawalumbu, AKP Ririn Sri Damayanti.

Ririn mengatakan, kedua preman tersebut sudah ditangkap pihak kepolisian pada Jumat (4/4/2025) pagi.

Aksi premanisme kembali terjadi di wilayah Bekasi, Jawa Barat. Kali ini korbannya adalah pedagang sayur yang berjualan di Pasar Baru Bekasi.
Aksi premanisme kembali terjadi di wilayah Bekasi, Jawa Barat. Kali ini korbannya adalah pedagang sayur yang berjualan di Pasar Baru Bekasi. (TribunJakarta.com)

Selanjutnya perkara terhadap dua preman tersebut tengah ditangani Polres Metro Bekasi Kota.

Ririn menegaskan perkara terhadap dua preman itu langsung ditangani Polres Metro Bekasi Kota.

"Allhamdulillah pelaku (premanisme) sudah diamankan oleh Kanit Reskrim Polsek Rawalumbu beserta anggotanya."

Saat ini, kasus ini tengah ditangani lebih lanjut oleh pihak Polres Metro Bekasi Kota untuk pengembangan lebih lanjut.

Ririn menuturkan pihaknya kini masih melakukan pendalaman.

"Kasus ditangani Polres, pelaku sudah di Polres," kata Ririn saat dikonfirmasi, Jumat (4/4/2025).

Saat diamankan, kedua pelaku tampak ciut dan tak melakukan perlawanan kepada pihak kepolisian.

Kini kedua pelaku sudah berada di Polres Metro Bekasi Kota untuk dilakukan pendalaman lebih lanjut.

Baca juga: Yeni Ikhlas Suami Tewas Dihakimi Massa usai Curi Ayam, Utang Rp30 Juta Dilunasi Dedi Mulyadi

Kepala Satuan Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Binsar Sianturi mengatakan, sebelum TAD beraksi, istri pelaku justru sempat meminta uang ke pedagang.

Saat istri TAD minta uang itu, sikap pedagang dianggapnya bersikap arogan.

TAD dan istrinya mengaku mengambil iuran dan ada kata-kata yang kurang sopan dari pedagang.

"TAD kemudian mengantar istrinya pulang, lalu kembali lagi bersama DE, saudaranya, menemui pedagang itu," kata Binsar Sianturi, Jumat (4/4/2025).

Setelah TAD dan DE mendatangi lapak pedagang, keduanya marah dan mengacak-acak dagangan korban.

Usai beraksi, dua preman tersebut ditangkap polisi hingga saat dilakukan pemeriksaan, diketahui positif memakai narkoba jenis sabu.

Hal ini bakal didalami lebih lanjut oleh pihak kepolisian.

"Sementara proses pemeriksaan hasil tes urine keduanya positif sabu," kata Binsar.

Dua preman berjenis kelamin laki-laki diduga memalak pedagang sayur di kawasan Pasar Baru, Jalan Insinyur H Juanda, Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi. Dua preman tersebut diduga melakukan pemalakan pada Kamis (3/4/2025).
Dua preman berjenis kelamin laki-laki diduga memalak pedagang sayur di kawasan Pasar Baru, Jalan Insinyur H Juanda, Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi. Dua preman tersebut diduga melakukan pemalakan pada Kamis (3/4/2025). (Tribun Bekasi)

Binsar mengatakan, berdasarkan pemeriksaan kedua pelaku, dalam kurun waktu satu bulan mereka meraup uang jutaan rupiah dari hasil pemalakan ke sejumlah pedagang di lokasi tersebut.

Uang palakan yang didapat setiap hari itu kemudian digunakan para pelaku untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Aktivitas pemalakan ini juga sudah dilakukan mereka selama tiga tahun.

"Yang pasti pengakuan dari TAD per hari bisa mendapatkan uang dari kutipan (pemalakan) sekitar Rp150 ribu."

"Dan ini berlangsung dari hari Senin sampai hari Minggu, jadi kurang lebih sekitar Rp 4 juta sampai Rp 4,5 juta per bulan."

"Dan digunakan untuk kepentingan sehari-hari," pungkas Binsar, Jumat.

Baca juga: Ayah Dipasung & Ibu Merantau, 2 Balita Kakak Beradik Hidup Sengsara, Nenek Pilu: Hanya Bisa Berdoa

Sebelumnya, di media sosial viral beredar sebuah video pria berseragam dinas Pemda Bekasi yang meminta THR ke pedagang.

Pria berseragam dinas ini meminta-minta THR kepada para pedagang pasar sambil menunjukkan kuitansi. 

Terlihat dalam video tersebut, kuitansi sebesar Rp200 ribu dimintakan kepada para pedagang di Pasar Induk Cibitung Kabupaten Bekasi, Jawa Barat (Jabar). 

Sang oknum dalam percakapannya mengatakan, kuitansi tersebut hanya untuk retribusi keamanan dari Pemda. 

"Sebenarnya kebiasaan ini sudah terjadi sejak empat tahun lalu," kata suara seorang pedagang dalam video yang diunggah Lambe Turah pada Minggu.

"Saya tidak berani memviralkan, karena dulu belum ada penegasan dari Gubernur Jawa Barat," imbuhnya, melansir Wartakotalive.com.

MAKSA MINTA THR - Tangkapan layar unggahan akun Instagram @lambe_turah, Minggu (23/3/2025). Seorang pria berseragam dinas Pemda Bekasi maksa minta THR ke pedagang Pasar Induk Cibitung.
MAKSA MINTA THR - Tangkapan layar unggahan akun Instagram @lambe_turah, Minggu (23/3/2025). Seorang pria berseragam dinas Pemda Bekasi maksa minta THR ke pedagang Pasar Induk Cibitung. (Instagram/lambe_turah)

Semenjak Gubernur Dedi Mulyadi mendeklarasikan bahwa warga boleh videokan anggota ormas, maka pedagang tersebut kini baru berani mengunggahnya. 

"Risiko juga Pak, saya videokan bisa diancam dan diintimidasi di belakang. Jadi tolong Pak, ormas-ormas yang ada di Pasar Induk Cibitung ditegur," pinta sang pedagang.

Tampak dalam kuitansi tersebut ditujukan untuk pria bernama Agus Sodri untuk pembayaran retribusi sebesar Rp200 ribu.

Namun sang pedagang mengaku tidak bisa memberikan nominal uang sesuai di kuitansi.

Sosok pria yang minta pun agak memaksa dan langsung memarahi pedagang tersebut. 

"Tolong ya kak, bantu share ya. Orang ini mintain uang sambil mabuk. Tolong Pak Gubernur (Dedi Mulyadi) bantu ini ya," kata pedagang.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved