Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pantas Emen Sopir Angkot Klarifikasi usai Ngaku Uang Bansos Dipalak, Beber Peran Oknum Dishub: Maaf

Emen, sopir angkot yang viral ngaku uang bansosnya dipalak oknum pemerintah kini memberikan klarifikasi.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
via Tribunnews
SOPIR NGAKU DIPALAK - Emen, sopir angkot di Puncak, Kabupaten Bogor menyampaikan permintaan maafnya melalui surat pernyataan yang ditulisnya saat meralat ucapan soal pemotongan dana bantuan Dedi Mulyadi.  

TRIBUNJATIM.COM - Emen, sopir angkot yang viral ngaku uang bansosnya dipalak oknum Organisasi Angkutan Darat (Organda) dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor, kini memberikan klarifikasi.

Sopir angkot di wilayah Puncak, Bogor itu membeberkan alasannya.

Sebelumnya, ia curhat soal pemalakan itu kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Namun terbaru, ia meralat ucapannya.

Permintaan maaf disampaikan Emen melalui surat pernyataan yang ditulisnya saat meralat ucapan soal pemotongan dana bantuan dari pemerintah tersebut.

Emen juga mengatakan masalah pemotongan dana bantuan dari Dedi Mulyadi itu sudah selesai.

"Alhamdulillah dari ini semua udah clear dengan semuanya dan apa yang dibicarakan dengan Gubernur Dedi Mulyadi, itu hanya klarifikasi saja, maka dengan ini saya ralat."

"Demikian surat pernyataan ini dibuat dan ditandatangani tanpa ada paksaan dari manapun. Dan saya mohon maaf sebesarnya terutama pada Organda dan Dishub Kabupaten Bogor," kata Emen, Minggu (6/4/2025), dikutip dari TribunBogor.

Dalam surat pernyataan tersebut, Emen menyatakan bahwa Organda dan Dishub tidak terlibat dalam pemotongan dana bantuan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.

"Adapun pihak terkait Organda dan Dishub itu tidak terkait dengan program tersebut, hanya ada di lokasi yang memberikan kompensasi tersebut tidak ada keterkaitan dengan masalah tersebut," katanya.

Baca juga: Baru Senang Dapat Bansos Rp 1 Juta, Emen Sopir Angkot Dipalak Oknum Dishub Rp 200 Ribu: Keikhlasan

Adapun Dedi Mulyadi mengambil kebijakan menghentikan sementara operasional angkot di jalur Puncak Bogor selama sepekan, yakni saat musim libur lebaran 2025 untuk mengantisipasi kemacetan.

Sebagai pengganti penghasilan, para sopir angkot akan menerima kompensasi sebesar Rp1,5 juta.

Uang tersebut terdiri atas Rp1 juta uang tunai dan Rp500 ribu berbentuk sembako.

Awalnya, Emen mengatakan hanya mendapat uang Rp800 ribu dari total Rp1 juta bantuan dana dari Dedi Mulyadi.

"Kan dari bapak sekian, bilangnya (potongan) keikhlasan, tapi dipatok Rp200 ribu," kata Emen dikutip dari Wartakotalive.com.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved