Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tangis Anak Sulung Dibentak Adik yang Maksa Minta Uang Wisuda, Ternyata Tulang Punggung, Adik: Malu

Video tangis anak sulung saat dibentak adik kandungnya viral di media sosial. Padahal si anak sulung merupakan tulang punggung keluarga.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TikTok @dodemht
CURHATAN ANAK SULUNG - Tangkapan layar video seorang kakak menahan emosi dan air mata saat dibentak adik kandungnya. Pria bernama Riyan merupakan tulang punggung keluarganya. 

TRIBUNJATIM.COM - Video tangis anak sulung saat dibentak adik kandungnya viral di media sosial.

Padahal si anak sulung merupakan tulang punggung keluarga.

Dalam video viral yang beredar, seorang pria berbaju hitam nafasnya terengah-engah.

Dia berusaha mengendalikan emosinya yang memuncak.

Usut punya usut, pria berbaju hitam tersebut bernama Riyan.

Dia merupakan anak sulung yang menjadi tulang punggung dalam keluarga.

Dia tak menyangka jika adik kandungnya tega melontarkan kalimat kasar.

Semua terjadi karena adik kandung tersebut meminta uang wisuda yang belum bisa dipenuhi sang kakak.

Momen tersebut dibagikan langsung lewat media sosial TikTok pribadinya @dodemht.

Dalam percakapan pilu yang terjadi, sang adik membandingkan keadaan masa lalu.

"Gua nih kalau bisa milih ya ada bokap di sini daripada lu," ujarnya, Selasa (8/4/2025), melansir dari TribunBogor.

"Lu pernah ngerasain kayak gua gak? Bokap masih ada ya waktu lu kuliah ya," sambungnya.

Baca juga: Tangis Muiz Rawat 7 Adiknya Bak Tulang Punggung Keluarga, Jadi Pemulung dan Jualan Sambil Sekolah

"Lu pernah gak bayar UKT telat? Hah? Gua malu bang harus minta sama dekan permohonan maaf," jelasnya.

Mendengar keluhan sang adik, Riyan berusaha mencari solusi.

"Gua lagi usahain. Gua butuh waktu," jelasnya.

Mendengar jawaban Riyan, sang adik semakin marah.

"Lu ngusahain dari kapan bang? Lu bilang. Gua udah ngadep 3 kali bang," ungkapnya.

"Kalo lu gak bisa bilang dong biar gua gak wisuda. Daripada kayak gini gua jadi malu sendiri sama temen-temen gua," tambahnya.

Melihat kedua anaknya sudah sama-sama emosi, akhirnya ibu turun tangan.

"Sabar-sabar adikmu lagi emosi. Dia lagi nunggu uang wisuda," jelasnya.

"Kita usaha sama-sama ya," berber sang ibu.

Lihat videonya di sini.

Baca juga: Nenek di Surabaya Merana Jadi Tulang Punggung Keluarga, KK Diblokir saat Berobat, Wadul ke DPRD

Sementara itu, sebelumnya juga viral bocah 12 tahun di Garut, Jawa Barat rela merawat 7 adiknya dan bantu ibu mencari nafkah.

Bocah itu bernama Muiz.

Muiz merupakan anak paling besar dari 8 bersaudara.

Demikian, Muiz tinggal di gubuk bersama ibunya dan 7 adik-adiknya di sektar wilayah Garut, Jawa Barat.
 
Saat ini Muiz dan adik pertamanya bahkan sama-sama duduk di bangku kelas 6 SD.

Meski masih cukup belia, Muiz rela membantu ibunya mencari nafkah dengan mencari rongsokan.

Bahkan tak jarang Muiz mencari rongsokan itu bak sambil bermain membawa adik-adiknya.

Muiz mengaku usaha yang dilakukan membantu ibunya mencari nafkah itu inistiatif dirinya.

Dengan polos, Muiz mengaku ingin membantu ibunya mencari nafkah karena juga ingin punya uang jajan.

“Karena ingin jajan, kemauan sendiri (gak ada yang nyuruh, red),” ungkap Muiz.

Dari penghasilannya mengumpulkan rongsokan, Muiz hanya mendapat upah hanya Rp 2000 - Rp 3000 per hari.

Mulianya Muiz, uang hasil rongsokan itu juga dia kumpulkan untuk adik-adiknya jajan.

Muiz mengaku sudah mencari rongsokan sejak 2 tahun lalu dari kelas 4 SD.

Namun, baru-baru ini Muiz juga mulai berjualan keliling di desanya.

Bahkan Muiz sendiri yang membuat dagangannya cakue di rumahnya.

Baca juga: Jadi Tulang Punggung Keluarga, Engky Kini Absen Ngojek Kaki Bengkak Imbas Obesitas, BB 200 Kg

Biasanya bocah 12 tahun itu berjualan sore hari dan saat sekolah.

Muiz akan membuat adonan di sore hari untuk dagang sore dan pagi hari.

Diketahui ayah Muiz merantau bekerja sebagai ABK di laut Bangka.

Sang ayah pulang ke rumahnya di Garut setiap 4 bulan sekali.

Selama merantau, ayahnya pun kadang membawa uang, kadang tidak.

Demi membantu kedua orangtuanya, Muiz rela turut merawat adik-adiknya tersebut.

Bahkan Muiz juga membantu ibunya mencari nafkah dengan mencari rongsok hingga berjualan keliling di desanya.

Baca juga: Pamit Terakhir Daffa Bocah Sumedang Mau Jadi Tulang Punggung Keluarga, Tulis Surat Terimakasih Ibu

Tak hanya itu, Muiz juga mencari air bersih untuk keluarganya.

Ia rela bolak-balik membawa air dari sebuah sumur di tengah hutan dengan berjalan kaki dan mengangkat dirigen.

Bahkan Muiz mulai mengambil air tersebut sejak pukul 5 dini hari bersama ibunya.

Meski dengan katerbatasan ekonomi, Muiz masih punya cita-cita yang ingin digapai.

Ia mengaku ingin menjadi seorang penggambar atau pelukis.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved