Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Bayi 6 Bulan Hilang dalam Mobil yang Terjun ke Sungai, Ibu Tak Henti Nangis, Warga Bantu Cari

Beginilah nasib bayi enam bulan yang hilang dalam sebuah mobil yang mengalami kecelakaan dan terjun ke dalam sungai, ibu tak berhenti tangisi anak.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TikTok @wak.peci.harap.l
BAYI HILANG - Potret tangkapan layar video viral evakuasi bus yang terjun ke sungai dan pencarian bayi 6 bulan yang menghilang setelah kendaraan alami kecelakaan di Sumatera Utara, (6/4/2025). Hingga hari ketiga, bayi berusia 6 bulan bernama Ayce itu belum ditemukan. 

TRIBUNJATIM.COM - Peristiwa mengejutkan dialami seorang bayi berusia enam bulan.

Bayi tersebut mengalami kecelakaan bersama orang tuanya, anehnya, keberadaan bayi tersebut pasca kecelakaan tak diketahui.

Ibu dan ayah bayi tersebut tak hentinya menangis dan terus berusaha mencari.

Seperti apa kronologi selengkapnya?

Berikut seperti dijabarkan TribunnewsBogor.com dikutip TribunJatim.com, Rabu (9/4/2025).

Seorang bayi bernama Aycel dikabarkan hilang misterius setelah mobil bus yang ditumpangi bersama orangtuanya terjun ke sungai di Desa Aek Nabara Tonga, Kecamatan Aek Nabara Barumun, Kabupaten Padang Lawas (Palas), Sumatera Utara.

Kecelakaan tersebut terjadi pada Minggu (6/4/2025) sekira pukul 23.30 Wib.

Insiden kecelakaan tunggal yang terjadi tiga hari lalu itu masih menyisakan kepiluan di benak orang tua Aycel, Rio Andre Pragoeshta (25) dan Devi Mega Agustina (24).

Pasalnya bayi yang baru berusia enam bulan itu hingga kini masih dinyatakan hilang.

Dilansir dari media sosial, mulanya bus Hiace berpenumpang 18 orang itu melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Kota Padangsidimpuan.

Baca juga: Buntut Panjang Kasus Jenazah Diangkut Pikap Pemicu Dirut RSUD Resign, Kini Giliran Bupati Bereaksi

Bus tersebut mengebut di wilayah Aek Nabara Tonga lantaran mengejar keberangkatan pesawat menuju ke Pekanbaru.

Tak disangka, bus yang ditumpangi tiga anak itu mengalami kecelakaan tunggal di dini hari.

Imbas dari kejadian bus terjun ke sungai itu, tiga orang mengalami luka ringan.

Tak disangka kecelakaan tersebut juga menyebabkan satu bayi hilang tanpa jejak.

BAYI HILANG MISTERIUS: Tangkapan layar bus kecelakaan di Padang Lawas pada Minggu (6/4/2025). Misteri hilangnya bayi usia 6 bulan setelah mobilnya terjun ke sungai sepulang mudik tengah viral. Orang tua korban kini merana menantikan sang anak.
BAYI HILANG MISTERIUS: Tangkapan layar bus kecelakaan di Padang Lawas pada Minggu (6/4/2025). Misteri hilangnya bayi usia 6 bulan setelah mobilnya terjun ke sungai sepulang mudik tengah viral. Orang tua korban kini merana menantikan sang anak. (Instagram)

Awalnya, penumpang bus dikejutkan dengan teriakan dari wanita bernama Devi yang jadi korban kecelakaan.

Devi panik karena bayinya masih tertinggal di dalam bus yang terperosok ke sungai.

Warga pun langsung mencari bayi Devi ke dalam bus, namun tak menemukan siapa-siapa.

 "Setelah mobil berhasil dievakuasi Aycel Xaviera Paragosta Bayi berumur 6 bulan tidak diketemukan di dalam mobil dan saat ini masih dilakukan pencarian di sekitar sungai," ungkap Kasat Lantas Polres Palas AKP Tongan Siregar.

Panik, Devi dan keluarga pun menelusuri jejak bayinya.

Warga bahkan sampai menyusuri sungai hingga ke muara sungai Barumun yakni di Desa Padang Garugur Julu, Kecamatan Aek Nabara Barumun, Kabupaten Palas.

Pasca-kejadian, pihak kepolisian yakni dari Polres Palas, Tim SAR hingga masyarakat bahu membahu mencari keberadaan bayi Aycel.

Namun sampai hari kedua yakni pada Senin (7/4/2025), keberadaan bayi Aycel tak jua ditemukan.

Ibunda dan keluarga bayi Aycel kabarnya ikut dalam pencarian.

Terlihat ibunda bayi Aycel menangis saat menengok sungai di TKP pencarian bayinya.

Baca juga: 10 Korban Meninggal dalam Bencana Longsor di Jalur Cangar Pacet Mojokerto Teridentifikasi, Ada Bayi

Hingga hari ketiga hilangnya bayi Aycel, keberadaan korban masih belum diketahui.

Terlihat dari video yang dibagikan keluarga di akun TikTok @muslimpohan92, ibunda bayi Aycel tampak lesu.

Sembari menangis, wanita berambut panjang itu terus menangis bayinya yang hilang misterius.

Tak cuma Devi, ayah korban yakni Rio juga lemas saat menyadari putrinya masih tak ketahuan kondisinya.

Rio bahkan tak berdaya nyaris pingsan di tengah keluarganya.

Kondisi ayah dan ibu bayi yang hilang itu sontak disorot netizen media sosial.

Khalayak turut mendoakan orang tua sang bayi agar kuat menjalani ujian hidup.

Netizen juga ramai mendoakan agar bayi Aycel segera ditemukan.

"Ya allah yang sabar dan kuat ya rio, semoga bayi nya cepat ketemu dalam keadaan sehat,"

"Yaallah sabar ya rio dan keluarga, semoga bayinya cepat ketemu,"

"Ga bisa ngebayangin ...nyesek nya hati ..kita sebagai seorang ibu hanya bisa mendoakan supaya Tuhan memberikan mukjizat..semoga anaknya ditemukan dalam keadaan baik baik aja,"

Baca juga: VIRAL TERPOPULER: Nasib Sekolah Mirip Kandang Hewan - Orang Tua Dihujat Gegara Ajak Bayi Nge-Gym

Peristiwa pilu lainnya juga belakangan terjadi dengan ibu satu ini.

Ibu di Nusa Tenggara Barat (NTB) membawa pulang jenazah bayinya menggunakan taksi online.

Hal ini menjadi sorotan lantaran biasanya orang-orang memanfaatkan ambulans.

Dalam narasi yang beredar, ibu tersebut diduga tak mampu membayar ambulans.

Penggunaan taksi online untuk mengangkut jenazah lantas diketahui oleh petugas pelabuhan.

Rumah sakit tempat bayi tersebut dirawat lantas buka suara.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Baca juga: Ambulans Kehabisan BBM, Jenazah Dibawa Pulang Keluarga Pakai Pikap, Direktur RSUD Minta Maaf

Ibu tersebut diketahui bernama Yuliana (20), warga Sumbawa Barat, NTB.

Yuliana membawa jenazah bayinya menggunakan taksi online karena diduga tidak mampu membayar biaya ambulans setelah mendapatkan perawatan di RSUP Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dalam perjalanan pulang ke Sumbawa Barat yang harus menyeberangi lautan, Yuliana ditemani oleh ibunya, Hadiatullah (53).

Ia dicegat oleh petugas Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur lantaran membawa jenazah tanpa menggunakan mobil ambulans.

Kasi Humas Polres Lombok Timur, AKP Nikolas Osman membenarkan peristiwa tersebut.

Ia mengatakan peristiwa itu terjadi pada Minggu (6/4/2025).

Baca juga: Meski Belum Dapat Ganti Rugi Tol Semasa Hidup, Mat Solar Umrahkan Guru Ngaji hingga Sumbang Ambulans

“Ya memang benar ada informasi itu, ada warga yang hendak membawa mayat bayinya tanpa menggunaka ambulans,” kata Nikolas dikonfirmasi, Senin (7/4/2025), dikutip dari Tribun Lombok.

Nikolas menerangkan, ada kesalahpahaman antara pasien dan pihak rumah sakit, sehingga pasien nekat untuk membawa jenazah bayinya tanpa menggunakan ambulans.

“Itu kekeliruan dari rumah sakit seharusnya ambulans yang bawa,” kata Nikolas.

Saat mengetahui peristiwa itu, pihak pelabuhan dan kepolisian setempat bersepakat untuk mengantar jenazah dengan menggunakan mobil ambulans terdekat.

“Saat diperiksa ada keanehan yang ditunjukan, sehingga diketahui ada mayat bayi dibawa. Setelah itu kita minta bantuan ambulans di Kayangan yang antar ke KSB,” kata Nikolas.

Sementara itu, pihak RSUP NTB mengatakan, untuk pelayanan pemulangan jenazah di RSUP NTB memang tidak ditanggung BPJS, sepenuhnya ditanggung pasien.

“Dalam aturan pemulangan jenazah yang meninggal di RSUD Provinsi NTB memang sepenuhnya tidak ditanggung oleh BPJS, dan selama ini yang membiayai pemulangan jenazah dari RSUD Provinsi NTB adalah keluarga pasien,” kata Direktur RSUP NTB, dr Lalu Herman Mahaputra, dalam keterangan tertulisnya.

Ia mengatakan, pemulangan jenazah bayi ke KSB dengan menggunakan taksi online merupakan kehendak keluarga.

Baca juga: Warga Angkut Jenazah Bayi Pakai Motor Imbas Jalan Rusak, Keluarga Tak Mampu Sewa Ambulans Rp1,6 Juta

“Adapun jenazah janin yang dibawa langsung oleh keluarga pasien merupakan kehendak dari mereka (keluarga),” kata Herman.

Herman menjelaskan, pihak rumah sakit sebenarnya telah mengatur skema pemulangan pasien dengan menggunakan dana sosial Rumah Sakit yang langsung disisihkan dari Pendapatan Direktur RSUD Provinsi NTB.

Namun, karena keluarga pasien terburu-buru ingin memakamkan jenazah, sehingga tidak sempat untuk bekoordinasi dengan Manajer Pelayanan Pasien (MPP).

“Karena buru-buru pulang menggunakan taksi online, dengan alasan keluarga takut jenazah janin tersebut mengeluarkan aroma tidak sedap atau berbau,” kata dr Jack sapaan karib direktur.

Jack menjelaskan, melalui skema pembiayaan sosial, selama 2 bulan terakhir, sudah difasilitasi biaya pengantaran jenazah sejumlah 5 orang dengan rincian 2 jenazah dari Bima, 2 jenazah dari Dompu dan 1 jenazah dari Lombok Tengah. 

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved