Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Merespon Keluhan Petani, Pemkab Bojonegoro Turun Tangan Kawal Penyerapan Gabah Sesuai HPP

Pemerintah Kabupaten Bojonegoro turun tangan merespon keluhan petani soal anjloknya harga gabah pascapanen.

Penulis: Misbahul Munir | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Misbahul Munir
HARGA ANJLOK - Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, didampingi Wakil Bupati Nurul Azizah, langsung menggelar pertemuan bersama Perum Bulog Cabang Bojonegoro di rumah dinas bupati, Kamis (10/4/2025). Mereka membahas soal anjloknya harga gabah pascapanen yang dikeluhkan petani.  

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network Misbahul Munir

TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro turun tangan merespon keluhan petani soal anjloknya harga gabah pascapanen.

Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, didampingi Wakil Bupati Nurul Azizah, langsung menggelar pertemuan bersama Perum Bulog Cabang Bojonegoro di rumah dinas bupati, Kamis (10/4/2025).

Pertemuan tersebut juga melibatkan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Dinas Perdagangan, serta jajaran TNI dari Kodim 0813 Bojonegoro.

Diskusi berlangsung serius membahas keluhan para petani soal harga gabah kering panen (GKP) yang jatuh di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

Bupati Bojonegoro Setyo Wahono menekankan pentingnya optimalisasi penyerapan gabah oleh Bulog sesuai dengan HPP yang ditetapkan Badan Pangan Nasional yakni Rp6.500 per kilogram.

Baca juga: Penjelasan Bulog Soal Keluhan Petani Bojonegoro Atas Anjloknya Harga Gabah

Wahono berjanji akan terus mengawal penyerapan hasil panen dan meminta agar semua pihak dapat bekerja sama untuk menjaga stabilitas harga di tingkat petani agar saling menguntungkan.

“Kami bersama para satgas akan terus mengawal, agar nantinya penyerapan tetap bisa maksimal," ujar Wahono.

Menurut Pria yang pernah menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama PT Samator Indo Gas mengemukakan ada sejumlah tantangan dalam proses penyerapan hasil panen para petani di Kabupaten Bojonegoro yang melimpah, terutama soal keterbatasan fasilitas pengeringan hingga daya tampung gudang.

Baca juga: Pemkab Bojonegoro Ajukan Pendirian Sekolah Rakyat ke Kemensos, Usulkan Gedung Pusdiklat Jadi Lokasi

Dalam minggu ini saja, Pemkab Bojonegoro menyebut ada lebih dari 12.000 hektare lahan pertanian yang akan panen raya. Sementara Bulog hanya bisa menampung 450 ton per hari untuk optimalisasi penyerapannya.

Pemkab Bojonegoro pun turun tangan mencari solusi dengan membantu berupa penyediaan gudang tambahan dan bekerja sama dengan penggilingan lokal.

"Dalam hal ini Bulog pun menyampaikan kesiapannya melakukan penyerapan gabah sesuai dengan HPP yaitu Rp 6.500," tutupnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved