Penjelasan Bulog Soal Keluhan Petani Bojonegoro Atas Anjloknya Harga Gabah
Puncak panen raya petani di Kabupaten Bojonegoro mengeluhkan harga gabah kering panen (GKP) yang terus merosot di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HP
Penulis: Misbahul Munir | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Misbahul Munir
TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO – Puncak panen raya, petani di Kabupaten Bojonegoro mengeluhkan harga gabah kering panen (GKP) yang terus merosot di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram.
Pantauan di lapangan menunjukkan, harga gabah di tingkat petani hanya berkisar antara Rp5.100 hingga Rp5.300 per kilogram.
Salah satu petani dari Kecamatan Sumberejo, Solikan mengungkapkan bahwa hasil panennya dibeli oleh tengkulak dengan harga Rp5.100 jauh di bawah harga yang ditetapkan oleh pemerintah.
"Panen terakhir turun hanya Rp5.100. Kalau yang panennya diawal (red : pertengahan puasa) masih tinggi, sekitar Rp5700 an,” ujar Agus.
Senada, petani di Kecamatan Kanor Basori mengemukakan bahwa di daerahnya harga gabah berkisar diangka Rp5.300 an.
Sementara itu, Kepala Bulog Cabang Bojonegoro, Ferdian Darma Atmaja, tidak menampik adanya penurunan harga tersebut. Dia mengakui keterbatasan Bulog dalam menyerap seluruh hasil panen petani di wilayahnya.
Hal ini kemudian, berdampak pada masih banyaknya gabah petani yang tidak terserap dan akhirnya dilempar ke pasar bebas dengan harga tidak sesuai dengan HPP.
Meski demikian, Ferdian mengungkapkan bahwa sejak Januari hingga 9 April 2025, Bulog telah menyerap sebanyak 21.800 ton gabah dari petani. Jumlah ini disebut melebihi dari target awal sebesar 21.500 ton gabah. Semua gabah petani itu dibeli oleh Bulog dengan harga sesuai dengan HPP Rp6500 per kilogram.
“Penyerapan gabah sudah 102 persen diatas target. Kami rata-rata menyerap sekitar 600 ton gabah per hari, di wilayah kerja meliputi Kabupaten Bojonegoro, Tuban dan Lamongan,” jelas Ferdian, Kamis (10/4/2025).
Namun di sisi lain untuk serapan beras masih menjadi pekerjaan rumah bagi Bulog Bojonegoro sebab serapannya masih masih minim.
Ferdian menyebut hingga saat ini untuk penyerapan beras baru 5.300 ton atau sekitar 10 persen. Dari yang ditargetkan sekitar 48.000 ton beras.
"Untuk penyerapan gabah masih terus dilakukan hingga akhir April, diperkirakan jumlahnya akan meningkat sekitar 125 hingga 135 persen dari target. Begitu pula dengan penyerapan beras, saat ini gencar dilakukan untuk mengejar target," tutupnya.
| Kafe di Dekat Stadion Bojonegoro Terbakar Hebat, 3 Unit Kendaraan Pemadam Dikerahkan |
|
|---|
| Banjir Luapan Sungai Soko Rusak Jembatan di Bojonegoro, Warga Menduga Cek Dam Jadi Penyebab |
|
|---|
| Sukses Tekan Angka Stunting, Pemkab Bojonegoro Diganjar Penghargaan dan Dana Insentif Rp5,9 Miliar |
|
|---|
| Polemik Raperda Kawasan Tanpa Rokok, Buruh Pabrik di Bojonegoro Suarakan Kekhawatiran |
|
|---|
| Kecelakaan Maut di Bojonegoro, Pemotor Tewas Usai Tabrak Pickup yang Hendak Belok |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.