Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pantas Dedi Mulyadi Ogah Cabut Laporan Oknum Penyunat Uang Sopir, Nandar Sebut Diperintah Seseorang

Pantas saja Dedi Mulyadi ogah cabut laporan hukum oknum penyunat uang kompensasi untuk sopir angkot, kasus ini masih berlanjut.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Wartakotalive.com/Hironimus Rama
DALANG PEMOTONGAN TERUNGKAP - Pengurus KKSU Cisarua Nandar Tayana (duduk di sofa tengah, sebelah kanan) melakukan klarifikasi bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor terkait pemotongan kompensasi kepada sopir angkot di Simpang Gadog, Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (4/4/2025). KKSU menyebut tidak ada pungutan dengan pemotongan uang kompensasi tetapi diberikan secara sukarela oleh sopir dan seikhlasnya. Kini Dedi Mulyadi pilih tak cabut laporan di kepolisian. 

TRIBUNJATIM.COM - Meski belum terbukti siapa sebenarnya dalang di balik pemotongan dana kompensasi sopir angkot dari Dedi Mulyadi, sang Gubernur tak lepas urusan hukum.

Dedi Mulyadi masih terus menyelidiki siapa dalang sebenarnya di balik penyunatan dana tersebut.

Tetapi laporan kepolisian telah masuk dan Dedi Mulyadi enggan mencabut laporan tersebut.

Terbaru, Dedi Mulyadi berhasil mendapatkan fakta dari sosok bernama Nandar.

Nandar Tayana, pengurus Kelompok Kerja Sub Unit (KKSU) Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengaku ada yang memerintahnya untuk 'menyunat' uang bantuan milik sopir angkot.

Pengakuan itu ia sampaikan saat diundang oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Mulanya, Nandar mendapatkan tugas untuk mengumpulkan sopir angkot, setelah adanya kebijakan dari Gubernur Jabar yang meliburkan operasional angkot di Jalur Puncak Bogor selama libur hari raya Idul Fitri 2025.

Dengan adanya kebijakan tersebut, sopir angkot yang diliburkan pun mendapatkan uang kompensasi sebesar Rp 1 juta, dan sembako senilai Rp 500 ribu.

Nandar menjalankan tugas itu dibantu oleh timnya yang berjumlah lima orang.

"Sampai pagi, dari jam 12 siang sampe pagi, sehari semalem, kita berlima berkoordinasi karena banyak yang berdatangan ke rumah, tolong kata saya datang aja ke rumah. Sampai jam 8 itu mendapatkan 270 angkot yang akan segera dikoordinasikan untuk mendapatkan insentif," kata Nandar.

Baca juga: Sosok Ridwan Kamil, Mantan Gubernur Jawa Barat yang Asetnya Disita KPK, Terkuak Pengakuan ke Golkar

Bahkan, Nandar mengaku sampai tidak tidur untuk mengumpulkan sopir angkot tersebut.

Ia juga mengakui tidak mendapatkan upah dari yang dikerjakannya tersebut.

Lebih lanjut, Dedi Mulyadi pun menanyakan sosok yang menyuruh koordinasi.

DEDI MULYADI DUDUKKAN - (kiri) Gubernur Jawa Barat saat bertemu Kabid Lalu Lintas Angkutan Jalan Dishub Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (7/4/2025).(kanan) Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih (baju putih-ketiga dari kiri) bersama perwakilan para sopir angkot, Organda dan KKSU melakukan klarifikasi masalah uang kompensasi sopir angkot di Simpang Gadog, Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/4/2025).
DEDI MULYADI DUDUKKAN - (kiri) Gubernur Jawa Barat saat bertemu Kabid Lalu Lintas Angkutan Jalan Dishub Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (7/4/2025).(kanan) Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih (baju putih-ketiga dari kiri) bersama perwakilan para sopir angkot, Organda dan KKSU melakukan klarifikasi masalah uang kompensasi sopir angkot di Simpang Gadog, Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/4/2025). (YouTube/Kang Dedi Mulyadi Official, Tribunnews.com)

Nandar pun mengaku mendapatkan tugas untuk mengumpulkan sopir angkot dari Sekretaris DPC Organda, Haryadi.

"Ada mandat koordinasi, oknum itu (Pak Haryandi)," katanya, dikutip dari YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, Kamis (10/4/2025), seperti dilansir TribunJatim.com, Jumat (11/4/2025).

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved