Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pantas Dedi Mulyadi Ogah Cabut Laporan Oknum Penyunat Uang Sopir, Nandar Sebut Diperintah Seseorang

Pantas saja Dedi Mulyadi ogah cabut laporan hukum oknum penyunat uang kompensasi untuk sopir angkot, kasus ini masih berlanjut.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Wartakotalive.com/Hironimus Rama
DALANG PEMOTONGAN TERUNGKAP - Pengurus KKSU Cisarua Nandar Tayana (duduk di sofa tengah, sebelah kanan) melakukan klarifikasi bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor terkait pemotongan kompensasi kepada sopir angkot di Simpang Gadog, Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (4/4/2025). KKSU menyebut tidak ada pungutan dengan pemotongan uang kompensasi tetapi diberikan secara sukarela oleh sopir dan seikhlasnya. Kini Dedi Mulyadi pilih tak cabut laporan di kepolisian. 

 Dedi Mulyadi pun memastikan sosok yang menyuruh Nandar 'menyunat' uang bantuan milik sopir angkot tersebut.

"Haryandi sekretaris DPC Organda meminta kepada Bapak untuk berkoordinasi dengan sopir-sopir, kemudian agar dikumpulkan uang koordinasi?" tanya Dedi Mulyadi memastikan.

"Betul," jawab Nandar.

DALANG PEMOTONGAN DANA - Nandar Taryana saat diundang Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Nandar Taryana, Ketua KKSU Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengaku ada yang memerintahnya untu 'menyunat' uang bantuan milik sopir angkot.
DALANG PEMOTONGAN DANA - Nandar Taryana saat diundang Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Nandar Taryana, Ketua KKSU Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengaku ada yang memerintahnya untu 'menyunat' uang bantuan milik sopir angkot. (YouTube KDM 1)

Baca juga: Pantas Kepsek Dedi Mulyadi Kini Dicopot usai Minta Siswa Berbaju Lebaran, Kepsek Lain Ketar Ketir

Lebih lanjut, mantan Bupati Purwakarta itu menanyakan besaran uang yang diminta dari sopir angkot.

"Berapa itu Bapak Haryandi minta uang koordinasinya?" tanya Dedi Mulyadi.

"Waktu itu dia katanya, kalau bisa sih sampai Rp200 ribu," ucap Nandar.

Akan tetapi, Nandar tidak mengetahui pasti berapa sopir angkot yang menyetorkan uang.

"Untuk itu kurang paham, saya hanya memberikan rekomendasi karena data saya sama data di provinsi tidak sama," terangnya.

Ia memastikan ia hanya menerima uang dari sopir angkot bernama Emen.

"Cuma terima itu dari Pak Emen," tandasnya.

Baca juga: Warga Lelah Jadi Kambing Hitam soal Sampah di Pantai Teluk, Ngaku Sudah Tak Buang: Kami Bukan Pelaku

Sementara itu, 

Sekretaris DPC Organda Kabupate Bogor, Haryandi membantah adanya pemotongan uang kompensasi untuk sopir angkot.

Berdasarkan hasil penelusurannya, hal itu adalah inisiatif dari sejumlah pengurus komunitasnya masing-masing.

"Itu tidak benar adanya, tetapi betul ada anggota kami di lapangan menerima sejumlah uang sebagai ucapan terima kasih."

"Yang sifatnya seikhlasnya dari beberapa para pengurus paguyuban atau komunitas," terangnya, Kamis (3/4/2025), dikutip dari Tribun Bogor.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved