Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

PTPN Salurkan Air Bersih untuk Warga Kediri Terdampak Dugaan Pencemaran Limbah Tebu

PTPN I Regional IV Kebun Dhoho menyalurkan bantuan air bersih kepada warga Desa Plosolor, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri.

Penulis: Isya Anshori | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Isya Anshori
BANTUAN AIR BERSIH - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional IV Kebun Dhoho mulai menyalurkan bantuan air bersih kepada warga Desa Plosolor, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Jumat (11/4/2025) sore. Langkah ini dilakukan sebagai respons atas keluhan warga terkait dugaan pencemaran air akibat limbah padat (blotong) dari pengolahan tebu. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional IV Kebun Dhoho mulai menyalurkan bantuan air bersih kepada warga Desa Plosolor, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Jumat (11/4/2025) sore.

Langkah ini dilakukan sebagai respons atas keluhan warga terkait dugaan pencemaran air akibat limbah padat (blotong) dari pengolahan tebu.

Pemberian bantuan air bersih dilakukan menyusul hasil laporan warga mengenai kondisi air sumur yang berubah warna, berbau, dan tidak layak digunakan.

Diduga, pencemaran ini berasal dari sisa blotong yang dibuang di lahan HGU milik PTPN I yang berjarak hanya belasan meter dari permukiman.

"Kami dari Kebun Dhoho berinisiatif memberikan air bersih agar warga tetap bisa menjalankan aktivitas normal, terutama untuk kebutuhan harian," jelas Manajer Keuangan dan Umum PT Sinergi Gula Nusantara MKSO Tebu Kebun Dhoho, Ardi Meidianto Putra. 

Sembari menunggu hasil uji laboratorium dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kediri, PTPN I menyediakan 8 tandon air yang ditempatkan di titik-titik strategis dekat rumah warga.

Air bersih yang disalurkan berasal dari sumber air milik perkebunan, dan pengisian dilakukan sekali setiap hari.

"Kami memastikan air ini bersih dan layak digunakan. Kami juga siap menyuplai air bersih di tandon jika memang diperlukan, baik dari kami sendiri maupun melalui kerja sama dengan pemerintah daerah," tambah Ardi.

Di sisi lain, Kepala DLH Kabupaten Kediri, Putut Agung Subekti, menyampaikan, timnya telah turun ke lapangan sejak Selasa (8/4/2025) lalu.

Mereka melakukan pemetaan serta mengambil sampel air dan tanah di 12 titik, termasuk 7 sumur warga yang dilaporkan tercemar.

Baca juga: DLH Kediri Telusuri Sumber Dugaan Pencemaran Air di Plosoklaten, Warga akan Terima Dropping Air

Sampel tersebut kini tengah diuji di laboratorium terakreditasi, dengan fokus pada kandungan zat berbahaya seperti besi (Fe), mangaan (Mn), dan parameter pencemaran lainnya. 

Tak hanya air, DLH juga mengambil sampel tanah dari sekitar area pembuangan blotong untuk memastikan seberapa jauh pencemaran menjalar di bawah permukaan.

"Kandungan zat berbahaya yang diuji, seperti besi atau Fe, mangaan atau Mn, dan parameter pencemaran lainnya," katanya. 

Putut menegaskan, Pemkab Kediri telah berkoordinasi dengan PTPN dan pemerintah desa dalam upaya distribusi air bersih kepada warga terdampak. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved