Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Heboh Dua Hiu Tutul Muncul di Permukaan Laut Dermaga Lamongan Shorebase, Jadi Pertanda bagi Nelayan

Tidak diketahui apa pemicu dua  ekor hiu tutul (Rhincodon typus)  muncul di sekitar Dermaga Lamongan Shorebase, tepatnya di pesisir utara Desa

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Sudarma Adi
ISTIMEWA
DUA HIU TUTUL - Dua ekor hiu tutul muncul di permukaan laut Paciran di sekitar dermaga. Sesekali, hiu  tampak mengangkat kepalanya ke permukaan air, menarik perhatian warga dan nelayan sekitar, Jumat (11/4/2025) sore. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Tidak diketahui apa pemicu dua  ekor hiu tutul (Rhincodon typus)  muncul di sekitar Dermaga Lamongan Shorebase, tepatnya di pesisir utara Desa Kemantren, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, pada Jumat sore (11/4/2025).

Kemunculan kedua hiu  ini berlangsung selama sekitar 30 menit dan sempat direkam oleh sejumlah warga  Paciran dengan panjang sekitar empat meter, diameter tubuh sekitar satu meter.

“Betul,  munculnya dua hiu tutul pada Jumat sore. Satu diantaranya  di dekat dermaga,” ujar salah satu kru yang enggan disebut namanya, Sabtu (12/4/2025).

Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat jelas dua ekor hiu tutul berenang perlahan di sekitar dermaga.

Baca juga: CJH Lamongan Bersiap, Kemenag Lamongan Gelar Manasik Haji Massal Mulai Pekan Depan 

Sesekali, mamalia laut ini tampak mengangkat kepalanya ke permukaan air, menarik perhatian warga dan nelayan sekitar.

Apakah habitatnya terganggu atau bahkan dasar bawah laut lebih baik, yang jelas dua hiu itu ada di permukaan air laut itu disambut gembira nelayan.

Bagi para  nelayan setempat, kemunculan hiu tutul di perairan dangkal bukan sekadar fenomena biasa.

Mereka menganggapnya sebagai pertanda akan datangnya angin timur — musim yang memengaruhi pola melaut dan hasil tangkapan.

Ada tradisi unik: bila sebuah kapal secara tidak sengaja menabrak hiu tutul, maka pemilik kapal wajib menggelar acara tasyakuran sebagai bentuk penghormatan terhadap laut dan penghuninya.

Baca juga: Ini Destinasi Wisata Pantura di Lamongan Paling Diminati Saat Libur Lebaran 2025

Spesies ikan terbesar di dunia dan termasuk dalam kelompok hiu yang tidak berbahaya bagi manusia. Meskipun disebut hiu, mereka dikenal sangat jinak.

Kemunculan hiu tutul di wilayah pesisir seperti ini bisa menjadi indikator bahwa ekosistem laut di sekitar Lamongan masih memiliki kesehatan ekologis yang baik, terutama dalam hal ketersediaan plankton.

Warga diimbau untuk tidak mengganggu atau mencoba menangkap hiu tutul, mengingat perannya yang penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut serta statusnya sebagai satwa dilindungi

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved