Berita Viral Lokal
Bukannya Sembuh, Mbah Ma'ati Tambah Ngenes usai Temui Dukun di Teras Masjid, Apes Rp 7 Juta Lenyap
Mbah Ma'ati ternyata kena tipu seorang dukun abal-abal yang mengincar korbannya di masjid.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Sungguh apes nasib Mbah Ma'ati yang ternyata kena tipu seseorang yang tidak ia kenal.
Mbah Ma'ati kena tipu lantaran ia mempercayai seorang dukun yang ia temui di teras sebuah masjid.
Nenek berusia 60 tahun itu awalnya sudah hampir menyerah dengan kondisi sakit dan usahanya berjualan rujak.
Tak kunjung menemukan jalan keluar yang baik bagi kesehatannya, Mbah Ma'ati lantas mempercayai seorang yang ditemui di Masjid.
Penipuan dengan pelaku Orang Tak Dikenal (OTK) itu akhirnya terjadi.
Nenek Ma'ati (60), warga Dusun Arsojih, Desa Pagendingan, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, Madura menjadi korban penipuan emas oleh orang tak dikenal (OTK).
Peristiwa ini terjadi di teras Masjid Jamik Radiyatul Mustaqim, Dusun Du'alas, Desa Larangan Luar, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Senin (14/4/2025) sekitar pukul 16.33 WIB.
Ma'ati sudah melapor ke Polsek Larangan perihal emas miliknya seberat 10.020 gram yang dibawa kabur orang tak dikenal tersebut.
Kasi Humas Polres Pamekasan, AKP Sri Sugiarto menjelaskan, berdasarkan isi laporan, pelaku yang merupakan orang tidak dikenal oleh korban, menipu dengan cara mengaku sebagai dukun dari Kabupaten Sumenep.
Saat bertemu tanpa sengaja di teras Masjid Jamik Radiyatul Mustaqim itu, pelaku mengaku bisa menyembuhkan penyakit yang dialami korban.
Tak hanya itu saja, ia bahkan mengaku bisa membuat laris rujak yang dijual oleh korban dengan syarat korban harus menunjukkan perhiasan emas yang dimiliki kepada pelaku.
Baca juga: Pilu Nenek Penjual Kopi di Banyuwangi, Perhiasan Hasil Menabung Raib Dicuri Pembeli
Atas dasar bujuk rayu itu, korban percaya dan menunjukkan gelang emas miliknya seberat 10.020 gram di teras Masjid Jamik Radiyatul Mustaqim.
"Lalu pelaku meminta korban untuk menyerahkan gelang tersebut kepada pelaku," kata AKP Sri Sugiarto, Rabu (16/4/2025).
Setelah emas tersebut berada dalam penguasaan pelaku, pelaku menyuruh korban untuk berwudu terlebih dahulu ke tempat wudu di Masjid Jamik Radiyatul Mustaqim tersebut.
Baca juga: Pantas Warga Gotong Nenek Hafsah Pakai Sarung 2 Km untuk ke Rumah Sakit, Keluarga Miris Lewati Sawah
Kemudian, saat korban berwudu, pelaku pergi dari masjid tersebut dengan membawa kabur gelang emas milik korban.
"Atas kejadian tersebut, korban mengalami kerugian 1 gelang emas seberat 10.020 gram seharga Rp. 7.365.000," ungkap AKP Sri Sugiarto.
Untuk saat ini, Polsek Larangan sedang menyelidiki kasus ini untuk mengungkap pelaku yang menipu nenek Ma'ati tersebut.
Baca juga: Bak Panic Buying, Warga Berbondong-bondong Beli Emas Meski Harga Lagi Naik, Rebutan Antrean di Mal
Sejumlah saksi juga telah dilakukan pemeriksaan dan interogasi.
Sementara, berdasarkan rekaman CCTV yang beredar di berbagai grup WhatsApp, pelaku mengendarai motor PCX, memakai kemeja lengan panjang berwarna merah dan memakai sarung.

Nasib serupa juga dialami oleh seorang nenek di Banyuwangi.
Seorang nenek penjual kopi bernama Mbah Saonah nelangsa emasnya dicuri pembeli.
Nenek berusia 80 tahun itu merupakan penjual kopi di Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Saonah kehilangan perhiasan emas senilai sekitar 6 juta setelah dipijit oleh pembelinya.
Pembeli itu baru ia kenal.
Peristiwa ini terjadi pada Minggu (13/4/2025) pagi.
Saat itu, ia baru saja membuka warung tempatnya berjualan kopi.
Pelaku datang ke lokasi menyaru sebagai pembeli.
"Datang ke sini saat warung baru buka," kata Saonah, menjelaskan soal terduga pelaku.
Tanpa rasa curiga, nenek itu melayani pelaku selayaknya pembeli pada umumnya.
Pelaku kemudian mengajaknya berbicara terus menerus.
Baca juga: Bak Panic Buying, Warga Berbondong-bondong Beli Emas Meski Harga Lagi Naik, Rebutan Antrean di Mal
Saonah menjelaskan, berikutnya pelaku duduk mendekatinya. Ia memegang dan memijit Saonah.
Di saat memijat itulah, pelaku meminta Saonah untuk melepas perhiasannya. Alasannya, agar ia bisa memijat dengan lebih enak.
"Saya sempat menolak," lanjut dia.
Tapi karena merasa pelaku bersikap baik, Saonah pun melepaskan perhiasannya dan menaruhnya di meja.
Setelah selesai memijat, pelaku pun pamit dan membayar pesanannya. Saonah belum sadar bahwa perhiasan yang sebelumnya ditaruh di meja telah hilang.
Saonah mengaku, perhiasan itu merupakan hasilnya menabung selama menjual kopi dan camilan. Pencurian itu juga telah dilaporkan ke Polsek Genteng.
Baca juga: Senyum Ibu-ibu Jual Emas dari Harga Rp6,7 Juta Jadi Rp52 Juta, Untungnya Banyak, Disimpan 19 Tahun
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Genteng Iptu Sujarwadi membenarkan adanya laporan pencurian perhiasan itu.
Polisi telah menggelar olah tempat kejadian perkara dan mengumpulkan berbagai barang bukti. Salah satunya, rekaman CCTV yang memperlihatkan pelaku saat melintas di sekitar warung korban.
"Kami menerima laporan pada Senin (14/4/2025) dan langsung mendatangi TKP," katanya.
Kini kasus tersebut masih dalam penyelidikan polisi. Pendalaman masih berlangsung untuk mengidentifikasi dan menangkap pelaku. (Aflahul Abidin)
teras Masjid Jamik Radiyatul Mustaqim
Kabupaten Pamekasan
Kasi Humas Polres Pamekasan
Polsek Larangan
berita viral lokal
TribunJatim.com
Sukar Ngaku Bunuh Ular saat Tetangga Temukan Ortunya Sudah Tak Bernyawa Ditutupi Jarik, Kakak Diusir |
![]() |
---|
Katimin Bayar PBB Rumah Pakai Pisang Cavendish, Usaha Kades di Ponorogo Bawa Solusi Buat Warga |
![]() |
---|
Pengakuan Ganjil Alvi Pemutilasi ke Ketua RT, Polisi Beber Kronologi Tiara Ditemukan Jadi 65 Potong |
![]() |
---|
Sulasno Babak Belur Dihajar Imbas Ngaku Petugas PKH, Beri Bansos Tapi Warga Harus Bayar Rp 700 Ribu |
![]() |
---|
Warga Banyuwangi Iuran Rp 38 Juta Demi Karnaval Sound Horeg, 1 Orang Bayar Rp 1,5 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.