Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Viral Dokter di Malang Diduga Lakukan Pelecehan ke Pasien, Pihak Rumah Sakit Buka Suara

Postingan tentang dokter rumah sakit swasta di Kota Malang, berinisial AY yang diduga lakukan pelecehan seksual kepada pasiennya viral di media sosial

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Dwi Prastika
Tribun Sumsel
ILUSTRASI DOKTER - Postingan tentang dokter rumah sakit swasta di Kota Malang, Jawa Timur, berinisial AY yang diduga melakukan pelecehan seksual kepada pasiennya viral di media sosial (medsos), Rabu (16/4/2025). Perempuan asal Bandung, Jawa Barat, berinisial QAR (31), mengaku menjadi korbannya. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Postingan tentang dokter rumah sakit swasta di Kota Malang, Jawa Timur, berinisial AY yang diduga melakukan pelecehan seksual kepada pasiennya viral di media sosial (medsos).

Perempuan asal Bandung, Jawa Barat, berinisial QAR (31), mengaku menjadi korbannya.

QAR juga yang memposting sendiri pengalaman pahitnya.

Dia mengatakan, kejadian yang dialaminya itu terjadi dua tahun yang lalu atau tepatnya di bulan September 2022.

"Pada bulan September itu, saya berangkat sendirian ke Malang buat liburan. Tetapi karena saya ini orangnya ringkih, akhirnya saya mengalami sakit," jelasnya saat dikonfirmasi lewat telepon pada Rabu (16/4/2025).

Selanjutnya, QAR mencari lewat online tentang rumah sakit terbaik di Malang dan diarahkan ke salah satu rumah sakit swasta, yaitu Persada Hospital yang ada di Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

"Lalu di tanggal 26 September 2022 sekira jam 01.00 WIB dini hari, saya menuju ke Persada Hospital dan masuk lewat Instalasi Gawat Darurat (IGD). Lalu, di situ saya ketemu dengan dokter berinisial AY dan diperiksa terus sempat diinfus," terangnya.

Dalam pemeriksaan itu, pasien QAR didiagnosa mengalami sinusitis dan vertigo berat serta harus dilakukan pemeriksaan rontgen.

Namun ternyata, hasil rontgen tersebut tidak langsung keluar.

Setelah itu, AY mengarahkan QAR ke bagian meja perawat (suster) dan diminta untuk memberikan nomor kontak WhatsApp.

Selanjutnya, iapun diperbolehkan meninggalkan rumah sakit.

"AY ini bilang untuk menyerahkan nomor kontak WhatsApp (WA) ke meja suster. Alasannya, hasil rontgen akan dikirim oleh pihak rumah sakit ke nomor WA saya," tambahnya.

Baca juga: Viral Dokter Kandungan di Garut Lecehkan Ibu Hamil, Gubernur Dedi Mulyadi: Cabut Izin Praktiknya

Namun ternyata kondisinya tak membaik, dan di hari yang sama pada malam hari, ia kembali lagi ke rumah sakit tersebut lalu diobservasi dan kemudian dipindahkan ke ruangan kamar VIP.

Kemudian keesokan harinya atau di tanggal 27 September 2022, hasil rontgennya telah keluar.

Namun QAR dibuat terkejut, karena yang memberi tahu lewat WhatsApp tentang hasil rontgen itu bukanlah nomor WA rumah sakit, melainkan nomor WA dari dokter AY tersebut.

Awalnya, QAR berpikiran positif karena hanya sekadar mengabarkan hasil rontgen.

Namun ternyata, dokter AY justru semakin intens melakukan chat yang justru mengarah ke hal pribadi.

"Di dalam chat-nya, AY tanya kabar saya lalu tanya sudah tidurkah sambil juga menawarkan kopi. Tetapi chat itu tidak saya balas, karena saya merasa dokter kok seperti ini," imbuhnya.

Ketika menjalani rawat inap, tiba-tiba dokter AY melakukan kunjungan ke kamar sambil membawa stetoskop.

Padahal di saat itu, QAR sedang dijenguk oleh temannya dan kemudian temannya itu berpamitan pulang.

Di saat itulah, gelagat aneh itu mulai terlihat.

Diawali ketika dokter AY menutup seluruh gorden kamar inap lalu menyuruh QAR membuka baju rawat inapnya.

"Alasannya mau diperiksa dan meski sudah tidak nyaman, tapi masih menuruti. Setelah itu, AY menyuruh saya buka bra," bebernya.

"Dari situ saya mulai berpikir, kok jadi seperti ini dan hal itu membuat saya bingung sekaligus ketakutan. Akhirnya, saya menuruti dan membuka bra," bebernya.

Selanjutnya, AY melakukan pemeriksaan dengan cara menempelkan stetoskop ke bagian dada kiri dan kanan sekaligus terus menyenggol bagian sensitif QAR.

Lalu tidak lama kemudian, si AY mengeluarkan handphone-nya.

"Saya bilang, 'ngapain dok kok mengeluarkan HP.' Si AY menjawab 'mau balas WA teman,' jadi posisinya tangan kanan masih pegang stetoskop menempel di dada kanan saya dan tangan satunya memegang HP," ujar QAR.

"Tetapi, posisi HP-nya itu berada tepat mengarah ke dada saya. Langsung saya tarik baju ke atas dan menutup bagian dada, dan saya bilang ke AY mau tidur istirahat," bebernya.

Setelah itu, AY menghentikan perbuatannya dan langsung keluar kamar.

Lalu keesokan harinya, QAR diperbolehkan pulang karena kondisi yang sudah membaik.

Dengan keberaniannya serta mendapat dukungan dari teman-teman, QAR pun memviralkan kejadian yang dialaminya itu ke media sosial, termasuk berencana melanjutkan ke jalur hukum.

"Ini demi keadilan yang harus ditegakkan, agar tidak ada korban lainnya. Dan dalam waktu dekat ini, saya akan ke Malang. Sepertinya baru bisa minggu depan, karena masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan," terangnya.

Menanggapi hal tersebut, Supervisor Humas Persada Hospital, Sylvia Kitty Simanungkalit, S. Si., MMRS langsung angkat bicara.

"Terkait pemberitaan yang beredar, kami mengkonfirmasi bahwa yang bersangkutan (AY) adalah dokter di Persada Hospital. Saat ini, yang bersangkutan telah dinonaktifkan sementara sambil menunggu proses investigasi internal yang sedang berjalan," ujarnya.

"Kami dari Persada Hospital menolak tegas segala bentuk pelanggaran etik, termasuk membentuk tim investigasi internal untuk menelusuri kasus ini secara menyeluruh. Apabila terbukti bersalah, kami akan menindak tegas pelaku sesuai hukum yang berlaku," tandasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved