Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Madiun

Tabiat Orang Tua Pembuang Bayi di Madiun, Balik ke TKP Bawakan Susu, Sempat Berikan Nama Khusus

Kepikiran setelah membuang bayi hasil hubungan di luar pernikahan, kedua orang tua pembuang bayi di Madiun pun bolak balik ke TKP.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TribunJatim.com/Febrianto Ramadani
ORANG TUA KANDUNG - Kedua pelaku pembuang bayi di lahan area persawahan, Desa Sumbergandu, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, dihadirkan dalam Konferensi Pers, di Mapolres Madiun, Kamis siang (17/4/2025). Keduanya ternyata pasangan kekasih bukan suami istri asal Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, yang sedang bekerja di sebuah toko 

TRIBUNJATIM.COM - Penyesalan dan rasa bersalah terus menghantui orang tua yang ada di Madiun setelah membuang bayi mereka.

Keduanya merasa bersalah hingga setelah membuang bayi terus bolak balik menengoknya.

Tak hanya itu, keduanya juga bahkan memberikan susu kepada bayi yang dibuang tersebut.

Di hadapan polisi setelah keduanya diamankan terungkap akhirnya tabiat ketika hendak membuang bayi.

Sosok orang tua pembuan bayi di Madiun ternyata belum menikah. 

Mereka berpacaran sejak tahun 2022 dan tinggal 1 kamar kos.

Pelaku yang tega membuang bayi di lahan persawahan, Desa Sumbergandu, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, sampai menggemparkan masyarakat setempat, Selasa (15/4/2025), ternyata sepasang kekasih.

Mirisnya, sejoli yang sama sama berasal dari Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah ini, diketahui belum menikah. Sang ayah dari bayi berinisial Y (26), sementara ibu kandungnya inisial EEN (18).

Kapolres Madiun AKBP Mohammad Zainur Rofik, dalam Konferensi Pers di Mapolres Madiun, Kamis siang (17/4/2025), mengatakan, kedua tersangka tinggal satu kamar kos, di Kelurahan Bangunsari, Kecamatan Mejayan.

“Kedua pelaku telah menjalin hubungan pacaran sejak tahun 2022, lalu bersama sama mencari kerja di Kabupaten Madiun,” ujar AKBP Mohammad.

Baca juga: Nasib Bayi yang Dibuang di Lahan Persawahan Madiun, Ayah Serahkan Diri ke Polisi, Ibu masih Dicari

Selama di Kabupaten Madiun, lanjut AKBP Mohammad, Y dan EEN bekerja di salah satu toko di wilayah Kecamatan Mejayan, dan menjalani hidup berdua layaknya pasangan suami istri. 

Kemudian pada bulan Agustus 2024, ENN merasakan kehamilan lalu memeriksakan kandungan kepada seorang bidan, di daerah Dimong, Kecamatan Madiun.

“Begitu merasa mengandung bayi, sedangkan keluarga berharap pada saat lebaran, diminta untuk pulang kampung. Situasi sedang hamil membuat kedua pelaku merasa bingung,” jelasnya.

Baca juga: Terduga Pelaku Pembuang Bayi di Madiun Menyerahkan Diri ke Polisi, Warga Jawa Tengah

Sejak mulai kelahiran, sampai dengan tanggal 15 April 2025, sebelum bayi dibuang, Y dan ENN masih panik, karena terus dihubungi oleh orang tuanya yang berada di Cilacap, hingga menanyakan soal pulang ke kampung halaman.

Dirinya juga menambahkan, bayi berjenis kelamin laki laki, dengan berat 4 kilogram, dilahirkan secara normal, di sebuah bidan di Kecamatan Mejayan, pada 21 Maret sekira pukul 06.00 WIB.

“Karena merasa malu ketika pulang membawa bayi tapi belum menikah, sehingga menjadi motif mereka menelantarkan bayi di lahan persawahan,” sambung AKBP Mohammad.

Ilustrasi bayi
Ilustrasi bayi (Pexels)

Tabiat keduanya setelah membuang bayi juga ikut terungkap.

Ternyata dihantu rasa bersalah keduanya bolak balik menengok bayi tersebut.

Orang tua kandung pembuang bayi di Madiun mengaku kepikiran dengan darah daging yang dibuangnya. 

Bahkan mereka sempat kembali menengok dan membawakan susu. 

Rasa penyesalan mendalam diutarakan Pelaku Pembuang Bayi asal Cilacap, inisial Y (26) dan EEN (18), dalam Konferensi Pers di Mapolres Madiun, Kamis Siang (17/4/2025).

Y dan EEN kompak mengaku tidak bisa tidur, setelah tega melakukan perbuatan tersebut, kepada buah hatinya sendiri, yang masih berusia 26 hari.

“Kepikiran terus. Membuang bayi kesepakatan kami berdua. Kami menyesal,” ujar Y.

Baca juga: Fakta Kasus Pembuangan Bayi di Madiun, Orang Tua Kandung Sempat Berikan Nama Sebelum Dibuang 

Hal senada juga diutarakan EEN. ia takut dengan kondisi hamil dan menyandang status bukan suami istri, dianggap mengecewakan kedua orang tuanya.

“Setelah menjalani hukuman, kami mau menikah. Untuk bayi dari keluarga ada rencana buat merawat,karena sudah mengetahuinya,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Kapolres Madiun AKBP Mohammad Zainur Rofik, menambahkan, setelah bayi dibuang di Lahan Persawahan, Desa Sumbergandu, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Senin malam (14/4/2025), kedua pelaku sama sama tidak bisa tidur.

Baca juga: Sosok Tersangka Pembuang Bayi di Madiun Ternyata Belum Menikah, Berpacaran dan Tinggal 1 Kamar Kos

“Mereka berpikir akan kondisi bayi, lalu berniat menjenguk bayi yang telah dibuangnya tersebut dengan membawa susu dalam botol. Sesampainya di TKP, bayi diberi minum susu dalam botol dot, lalu memindahkan bayi, yang semula dibuang di bahu jalan, ke tanaman padi sawah lalu meninggalkannya,” imbuhnya.

Kedua pelaku dijerat dengan pasal 305 KUHP, tentang pembuangan bayi atau penempatan anak di bawah umur tujuh tahun di suatu tempat dengan tujuan agar dipungut orang lain, atau untuk melepaskan diri dari pemeliharaan anak tersebut.

“Ancaman hukuman kurungan penjara paling lama 5 tahun 6 bulan, atau denda Rp 100 juta rupiah,” pungkasnya.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved