Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sosok dan Karier Soesalit Djojoadhiningrat, Anak Semata Wayang RA Kartini yang Terlupakan Sejarah

Sosok Raden Ajeng Kartini ternyata memiliki anak semata wayang yang tak banyak dikenal masyarakat. Ia adalah Soesalit Djojoadhiningrat.

KOLASE Dok KOMPAS.com dan WIKIMEDIA COMMONS/GPL FDL
ANAK KARTINI - Kolase potret Soesalit Djojoadhiningrat (13 September 1904) dan Raden Ajeng Kartini. Soesalit merupakan anak semata wayang Kartini anak semata wayang yang tak banyak dikenal masyarakat. 

Soesalit, yang memiliki hubungan dekat dengan beberapa tokoh-tokoh dan laskar-laskar kiri, dituduh terlibat dalam pemberontakan ini.

Meski keterlibatannya dalam Peristiwa Madiun tidak pernah dibuktikan dan tidak melalui proses peradilan, ia dijadikan sebagai tahanan rumah.

Soesalit kemudian dibebaskan oleh Presiden Soekarno, dan setelah peristiwa itu, ia tidak lagi menjabat panglima.

Ia dipindahtugaskan menjadi perwira staf Angkatan Darat di Kementerian Pertahanan.

Pada 1950, Soesalit menjadi Kepala Penerbangan Sipil, dan di masa Kabinet Ali Sastroamodjojo I (1953-1955), ia ditunjuk sebagai Penasihat Menteri Pertahanan Iwa Kusumasumantri dengan pangkat kolonel.

Soesalit mengabdi sebagai pejabat sipil dengan pangkat militer tanpa bintang.

Namanya nyaris tak terdengar lagi di kalangan publik.

Soesalit Djojoadhiningrat wafat pada 17 Maret 1979 di Rumah Sakit Angkatan Perang (RSAP).

Foto Kartinah, Kartini, Roekmini dan Soematri berbusana Jepang di Rembang tahun 1903.
Foto Kartinah, Kartini, Roekmini dan Soematri berbusana Jepang di Rembang tahun 1903. (digitalcollections.universiteitleiden)

Semasa hidup, Soesalit menikah dengan Siti Loewijah dan dikaruniai seorang putra bernama Boedi Setyo Soesalit.

Boedi Soesalit menikah dengan Sri Bidjatini dan memiliki lima anak yang dinamai Kartini, Kartono, Rukmini, Samimum, dan Rachmat.

Namun, sepeninggal Boedi Soesalit, keturunan Kartini hidup dalam keprihatinan.

"Hanya yang pertama yang lumayan, sedangkan Kartono mengojek, demikian pula Samimun juga jadi tukang ojek. Sementara Rukmini telah ditinggal suaminya yang bunuh diri akibat terlilit ekonomi, dan Racmat yang menderita autis sudah meninggal," ungkap Bupati Jepara Ahmad Marzuki saat memberi sambutan pada Resepsi Peringatan Hari Kartini ke-39 Tahun 2018 di Pendapa Kabupaten Jepara, dikutip Kompas.com dari situs resmi Pemprov Jateng, Sabtu (20/4/2024).

Salah satu pesan terakhir yang Soesalit tinggalkan untuk keturunannya adalah agar tidak membanggakan statusnya sebagai anak RA Kartini.

Ia berharap mereka hidup dengan rendah hati dan tidak menjadikan garis keturunan sebagai alasan untuk merasa lebih tinggi dari orang lain.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved