Tri Perluas Jaringan Hingga Mencakup Ratusan Desa dan Belasan Kecamatan di Ngawi

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

TRIBUNJATIM.COM, NGAWI - Dikenal sebagai penduduk dengan usia produktif tertinggi di Jawa Timur, Kabupaten Ngawi kini bisa menikmati layanan digital, yang disuguhkan oleh Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH), melalui brand Tri.

Tercatat, upaya perluasan jaringan yang dilakukan, mencakup sebanyak 123 desa, dan 19 kecamatan di Kabupaten Ngawi, atau dengan coverage mencapai 99 persen.

SVP Head of Technology Java Indosat Ooredoo Hutchison, Yose Navirianto, berharap, dengan cakupan tersebut, keberadaan blank spot yang masih ada di Kabupaten Ngawi, terutama di destinasi wisata, bisa teratasi dengan baik.

“Kami sudah mengidentifikasi beberapa tempat wisata yang perlu ditingkatkan. Yakni di Kebun Teh Jamus, sekitar Kecamatan Sine, Kecamatan Ngrambe, Wisata Srambang, dan Benteng Pendem,” jelas Yose, ditemui usai Cek Sinyal, di Kecamatan Ngawi, Selasa (22/4/2025).

Dirinya mengungkapkan, penguatan jaringan tidak lepas dari keberadaan BTS di Kabupaten Ngawi. Total BTS yang dibangun sebanyak 144 BTS Sites.

Baca juga: Hadirkan Produk Tri Ibadah, Indosat : Tetap Terhubung dan Nyaman Beribadah di Tanah Suci

“Penambahan BTS baru sudah kami merencanakan untuk Ngawi, sekitar 20 set di tahun 2025,” ungkapnya.

Di satu sisi, Yose juga menyebut, antusias pengguna Tri di Kabupaten Ngawi begitu tinggi. Menurutnya, selama lebaran jumlah traffic naik sampai 108 persen. Kemudian untuk subscriber meningkat hampir 36 persen. 

“Market share kami hampir 33 % di Kabupaten Ngawi. Tentunya kami tetap menjaga kualitas dari layanan kami,” ucapnya.

Baca juga: Tri hadirkan Program Sedekah Kuota, Ajak Pelanggan Berbagi Kebaikan di Bulan Ramadan

Dengan kondisi pangsa pasar yang menjanjikan, Tri berkomitmen mendukung aktivitas digital masyarakat, melalui koneksi yang cepat, stabil, dan menjangkau hingga pelosok.

“Pengguna dapat menikmati layanan Tri sepanjang jalur antarkota. Karena bukan hanya membangun, tetapi bagaimana menentukan titik-titik yang potensial.

Sehingga investasi yang sudah kami tanam bisa return back lebih cepat,” pungkasnya.