Berita Viral
Kusnandar Jualan Kerupuk Kaget Dapat Rp10 Juta dari Gubernur, Dagangan Diborong usai Kena Tipu
Kisah pedagang kerupuk tunanetra ini pun jadi sorotan karena sungguh mengiris hati.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Pria tunanetra diketahui bernama Kusnandar, merupakan penjual kerupuk bangka keliling asal Majalaya, Jawa Barat.
Dia tetap tegar mencari nafkah sebagai kepala keluarga untuk anak istrinya di rumah, meski pernah kena tipu saat berjualan.
Meski mendapat musibah, dia tetap berjualan meski HP dan uang hasil jualan kerupuknya sempat raib dibawa orang.
Baca juga: Dikejar Wanita Minta Belikan Susu, Gubernur Balas Menohok Soroti Tanda Merah di Leher: Ada Cupangnya
Kisah perjuangan pedagang kerupuk tunanetra keliling ini pun jadi sorotan karena sungguh mengiris hati.
Pedagang tunanetra ini ditemukan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, di pinggir jalan.
Saat itu, pedagang ini mengenakan kacamata hitam, membawa plastik besar berisi kerupuk dagangan dan keliling jalan kaki menggunakan tongkat.
Dia juga membawa tas selempang yang berisi uang hasil penjualan.
Awalnya, Dedi memborong dagangannya seharga Rp396.000 dengan uang Rp400.000.
Namun Dedi mengetesnya dengan memberikan uang lembaran Rp2000-an.
Penjual kerupuk tunanetra yang tak kenal Dedi ini pun sambil berbicara sopan dan halus tetap memberikan uang kembalian Rp4000 ke sang Gubernur.
"Ini duitnya Rp400.000 ribu nih," kata Dedi sambil memberikan beberapa lembar uang Rp2.000-an.
"Kembalian jadi Rp4000, mangga, hatur nuhun bapak, sehat selalu," kata si pedagang kerupuk tunanetra tersebut sambil memberikan uang kembalian.
Sedih kondisi si penjual yang begitu mudah tertipu orang, Dedi mencoba mengajak Kusnandar untuk mengobrol dalam mobil.
Di sana Kusnandar mengaku bahwa dia awalnya merupakan tukang pijat.

Namun ketika pandemi Covid-19 melanda, dia kehilangan penghasilan.
Sehingga dia memutar otak untuk mencari penghasilan menjadi pedagang kerupuk keliling.
Akhirnya hal itu dia lakoni terus sampai sekarang.
Dedi pun penasaran, apakah Kusnandar kerap ditipu orang.
Kusnandar pun mengaku pernah hingga HP cicilan yang belum lunas dibawa kabur.
"Pernah di Dangdeur dulu saat bulan puasa ada yang ngaku-ngaku asisten Pak Dedi, mau ngeborong katanya."
"Terus dibawa keliling, HP diambil, uang diambil. Saya nungguin lama, kemana orangnya," beber Kusnandar.
"Aduh, astagfirullahaladzim," timpal Dedi.
Kusnandar mengaku tak kenal dengan Dedi, namun dia mendengar bahwa Dedi Mulyadi adalah Gubernur Jabar.
Baca juga: Pantas Sulasmi Larang Keranda Jenazah Lewati Rumahnya, Akhirnya Warga Mengalah Bopong Lewat Sungai
Kemudian, Kusnandar disuruh menghitung uang hasil dagangannya yang dia perkirakan sekitar Rp500.000, angka yang biasa dia dapat dari modal Rp390.000 untuk sekali jualan.
Ternyata uang hasil jualannya justru cuma Rp140.000-an, jauh dari omzet biasanya karena sebelumnya dikerjai oleh Dedi.
Setelah itu Dedi Mulyadi mengganti uang modalnya dan memberinya tambahan dua gepok uang senilai Rp10 juta.
"Ini tambahan buat ngelunasin cicilan HP," ucap Dedi Mulyadi memberikan uang gepokan.
"Kebanyakan pak, asli ini?," ucap Kusnandar terkejut saat meraba-raba uang gepokan di tangannya.
Kemudian ucapan Kusnandar soal uang ini untuk membantu anak kuliah membuat Dedi Mulyadi terharu.
"Hebat, mau menguliahkan anak," ucap KDM.
"Ya nyari yang ini aja pak, yang beasiswa gitu pak," ungkap Kusnandar.
Tak sampai di sana, Dedi masih memberikan beberapa lembaran uang Rp100 ribuan lainnya sebagai keuntungan jualan kerupuk.
Sementara itu, video kisah kakek penjual kerupuk viral di media sosial.
Kakek tersebut tiap hari jualan kerupuk jalan kaki dengan untung Rp3 ribu tiap kerupuk yang terjual.
Kakek di Jawa Barat ini diketahui bernama Abah Umar.
Usianya sudah 70 tahun.
Sosok Abah Umar viral di media sosial, usai videonya dibagikan akun Instagram @wali_umat.
Kala itu Abah Umar senang ada yang mau membeli kerupuknya.
"Berapaan ini harganya?," tanya perekam video, Kamis (17/4/2025).
"Rp15 ribuan," kata Abah Umar.
"Untungnya berapa?" tanya perekam video lagi.
"Kalau satu sedikit, Rp3 ribu," jawabnya.
Baca juga: Gudang Perusahaan Jan Hwa Diana Resmi Disegel Pemkot, Eri Janjikan Ijazah Kembali: Aku Cacake Arek
Abah Umar mengaku tiap hari berjualan kerupuk.
Ia pun mulai kaget saat perekam video ingin membeli semua dagangannya.
Dikatakannya, harga untuk semua kerupuk Rp35 ribu.
Kemudian ia syok saat perekam video memberinya uang Rp300 ribu.
"Gimana ini? Serius? Alhamdulillah," ucapnya sembari menangis.
Abah Umar pun mendoakan perekam video.
Tak sampai di situ, Abah Umar semakin terharu saat perekam video memberinya uang Rp300 ribu lagi.
"Untuk nenek dan ongkos," kata perekam video.
Abah Umar pun kembali menangis seraya berterima kasih.
"Allahu Akbar," tuturnya.
Kini, video tersebut ramai komentar netizen.
Mereka ramai mendoakan Abah Umar.

mama.shahia: Buat kita uang segitu kadang cm buat makan di mol atau buat beli baju 1/2 tapi buat mereka besar dan bermanfaat bgt
verraw2604: Semoga selalu tercurah keberkahan kesehatan untuk dirimu orang baik semoga selalu berbuat baik
andriayuwanda: Masyaallah bah semoga sehat selalu panjang umurnya luas rejekinya ya bah aamiin...
bie_soeraatmadja: Ya Alloh panjangin umurnya,barokahkah rejekinya semua org2 baik ini Ya Alloh
dedywijjaya: Sehat sehat ya Abah dan keluarga semoga selalu dikasih keberkahan dalam hidup
yani125883: sehat sllu buat bapak,semoga dilncarkn rizkinya amin
afraa_aulia: Maa sya Allah abah semoga lancar rezekinya ya bah
memerinim: Alhandulillah org ketemu dgn org baik
Beredar Surat Perjanjian Minta Penerima Manfaat Rahasiakan Kejadian Keracunan MBG, Bupati Kecewa |
![]() |
---|
Imbas Salah Lokasi, Pengendara Bayar Parkir Rp1,2 Juta di Bandara usai Mobil Nginap 4 Hari |
![]() |
---|
Sosok dan Harta Zamroni Aziz, Kakanwil Kemenag NTB Viral Lempar Mikrofon: Saya Hanya Bercanda |
![]() |
---|
Sosok Dokter Gadungan Sragen Tipu Korban Rp538 Juta, Berani Diagnosa HIV dengan Belajar di Internet |
![]() |
---|
Imbas Ngaku Ingin Rampok Uang Negara, Karir Wahyudin Balik dari Nol usai Tak Jadi Angggota DPRD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.