Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tiap Hari Nabung Rp10 Ribu, Penjual Ketoprak Bahagia Akhirnya Bisa Berangkat Haji, 13 Tahun Menanti

Kisah pedagang ketoprak berangkat haji usai 13 tahun menanti ini bisa menjadi inspirasi. Atas ketelatenan menabung, ia akhirnya bisa ke Mekkah.

Tribun Jateng/Fajar Bahruddin Achmad
BERANGKAT HAJI - Pasangan suami istri, Sugihartono (kanan) dan Mulyasih, pedagang ketoprak di Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, Kamis (24/4/2025). Mereka berangkat ibadah haji tahun ini usai menanti 13 tahun. Tiap hari, menyisihkan uang Rp10 ribu hingga Rp100 ribu untuk ditabung. 

Kedua anaknya pun selesai pendidikan hingga strata satu.

Anak pertamanya yang perempuan lulusan fakultas pendidikan di Universitas Pancasakti (UPS) Tegal.

Sedangkan anak keduanya lulusan fakultas hukum di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed).

"Bahagia sekali, terharu. Ingin nangis karena bisa terlaksana. Kami bisa menjadi tamu Allah," syukurnya.

Sementara itu, Mulyasih menceritakan, ia menabung uang hasil penjualan ketoprak sedikit demi sedikit. 

Baca juga: Tiap Hari Mbah Asan Jalan Kaki 15 Km Demi Dapat Rp20 Ribu, Cari Rongsok Meski Kaki Sakit dan Bungkuk

Dari harga ketoprak yang masih Rp 300 di tahun 1990-an, hingga harga sekarang Rp 13 ribu.

Uang yang dikumpulkan setiap hari itu, nantinya sebulan sekali ditabung di bank agar aman.

"Namanya dagang kan gak mesti. Jadi kadang sehari bisa menyisihkan Rp 10 ribu, Rp 20 ribu, kalau sedang ramai ya sampai Rp 100 ribu," katanya. 

Tetapi saat itu, Mulyasih sudah membagi uang yang disisihkannya ke tiga tabungan.

Pertama untuk kebutuhan hari ini, lalu untuk masa depan anak, dan terakhir tabungan untuk hari akhir yaitu sedekah dan haji.

"Alhamdulillah di tahun 2012, kami bisa pesan dua kursi dengan total pembayaran Rp 50 juta. Tahun ini setelah dikatakan bisa berangkat, kami melakukan pelunasan," jelasnya. 

Menurut Mulyasih, keinginannya bersama suami untuk berhaji karena mempunyai prinsip hidup untuk mencari ketenangan. 

Hal itulah yang kemudian membuatnya tidak begitu menuruti hawa nafsu dunia seperti yang mewah-mewah. 

"Ibu lebih milih ketenangan, yang kecukupan, itu sudah bahagia. Prinsipnya bukan kemewahan tapi ketenangan," ungkapnya. 

Baca juga: Pak Lani Tiap Hari Keliling Jual Bakso Meski Sakit Jantung, 4 Tahun Tak Berobat, Kondisi Anak Pilu

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved