Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Bapak 11 Anak Mau Salat Istikharah Dulu saat Diminta Ikut KB, Mengaku Niatnya Baik: Kan Enggak Harus

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, lantas menegaskan bahwa niatnya juga tulus dan baik.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL
TOLAK IKUT KB - Tangkapan layar unggahan kanal YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL, disadur Sabtu (26/4/2025). Dedi Mulyadi bertemu bapak 11 anak. 

TRIBUNJATIM.COM - Jawaban seorang bapak di Majalengka, Jawa Barat, saat diminta ikut program Keluarga Berencana atau KB, jadi sorotan.

Bagaimana tidak, bapak tersebut sudah memiliki 11 anak.

Namun si bapak tampak masih ragu saat diminta KB.

Baca juga: Pasien Rela Beli 13 Kursi Pesawat Demi Berobat ke RS Fasilitas Lengkap, Diduga Bayar Rp60 Juta

Adapun peristiwa ini saat ia dikunjungi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, beberapa waktu lalu dan videonya viral lagi di medsos TikTok.

Melihat kondisi bapak punya 11 anak, Dedi Mulyadi meminta agar bapak tersebut mengikuti program KB.

Namun si bapak menjawab jika ia ingin mencari petunjuk terlebih dahulu.

"Ya nanti saya salat istikharah dulu," ujarnya, melansir Tribun Jateng.

Bapak tersebut tampak menolak tawaran Dedi Mulyadi untuk ber-KB.

"Kan enggak harus KB begitu pak, kan niat saya baik, saya tulus," imbuh bapak tersebut.

Dedi Mulyadi lantas menegaskan jika niatnya juga tulus dan baik.

"Saya tulus juga bantu bapak untuk melakukan KB, saya tulus biar tidak terjadi anak ke-12," timpal Dedi Mulyadi.

Bapak tersebut lantas tertawa mendengar ucapan Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi lantas menawarkan bantuan dalam bentuk lain.

Ternyata si bapak ingin menjadi penulis buku.

Jawaban seorang bapak punya 11 anak ketika diminta Dedi Mulyadi ikut KB.
Jawaban seorang bapak punya 11 anak ketika diminta Dedi Mulyadi ikut KB. (TikTok/dedimulyadiofficial)

Bapak 11 anak ini mengaku ingin menulis buku metode membaca menulis dan berhitung.

Ia berharap bukut tersebut dicetak agar bisa dibaca seluruh masyarakat Indonesia.

Dedi Mulyadi lantas menawarkan agar konsep metodologi buku tersebut diberikan kepadanya.

"Ya nanti saya cetakin seribu ekslempar," janji Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi berharap, buku karangan bapak tersebut bisa bermanfaat untuk banyak orang.

"Agar anak-anak di Majalengka, anak-anak jalanan yang enggak sempat sekolah, bapak bisa mengajar, anak-anak bisa belajar calistung," kata Dedi Mulyadi.

Baca juga: Jual Rambut Nenek, Abah Naim Makan Hanya Bisa Sekali Sehari Demi Bayar Kontrakan Rp650.000 Sebulan

Sementara itu, Dedi Mulyadi turun langsung dalam menertibkan tempat lokalisasi, beberapa waktu lalu.

Gubernur yang akrab disapa KDM ini sampai masuk ke area prostitusi tersebut menemui wanita pekerja seks komersial (PSK).

Interaksi di antara KDM dengan wanita PSK itu pun jadi sorotan.

Diketahui, penertiban lokalisasi ini merupakan bagian dari upaya penertiban bangunan liar.

Bangunan-bangunan liar yang berdiri diantaranya rupanya merupakan tempat esek-esek.

Turun langsung mendatangi tempat lokalisasi di Jawa Barat, Dedi Mulyadi turut berbicara dengan wanita PSK di Subang.

Disana dia menemui seorang PSK yang kemudian diajak KDM untuk mengobrol.

Dalam obrolannya dengan PSK tersebut, KDM menanyakan tarif sekali kencan kepada si wanita.

Bukan tanpa alasan, KDM menanyakan tarif tersebut adalah untuk memberi uang agar dia bisa pulang sebagai ganti dari penghasilannya sebagai PSK.

"Teteh di sini sama siapa?" tanya KDM dikutip dari unggahan media sosial Dedi Mulyadi, Minggu (20/4/2025).

Tangkapan layar unggahan di kanal YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL, Minggu (20/4/2025). Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melakukan penertiban tempat esek-esek di Subang.
Tangkapan layar unggahan di Instagram @dedimulyadi17, Minggu (20/4/2025). Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melakukan penertiban tempat esek-esek di Subang. (Instagram/dedimulyadi17)

Sambil menutup wajahnya karena malu, PSK tersebut mengaku dia tinggal bersama Mamah Tati.

Mamah Tati ini juga merupakan pemilik tempat dan bangunan liar tersebut.

Dari obrolan ini juga terungkap bahwa PSK tersebut adalah janda yang sudah tiga kali menikah, namun tak punya anak.

Dia mengaku tak punya pekerjaan sehingga bergabung dengan Mamah Tati.

"Teh jujur sama saya, berapa kalau langganan ke sini?" tanya KDM.

"Enggak pak," kata si PSK malu-malu tak mau menjawab.

Baca juga: 70 Tahun Menabung Hasil Bertani, Kakek Sanusi Kaget Akhirnya Berangkat Haji di Usia 100: Ridho

KDM pun menjelaskan maksud dia menanyakan tarif sekali kencan.

"Maksud saya teteh kan harus pulang dulu, tempatnya kan mau kita bongkar, saya kan harus ngasih bekel teteh pulang," kata KDM.

Karena si PSK ini tidak mau menjawab, KDM pun hanya bisa mengira-ngira untuk memberinya uang.

KDM pun memberinya uang Rp2 juta plus uang tambahan ongkos pulang dan bantuan ini diterima oleh si PSK tersebut.

"Teteh pulang dulu, tempatnya mau kita rapikan," ucap KDM.

Selain tempat prostitusi, di barisan bangunan yang sama KDM didampingi Bupati Subang juga menemukan adanya warung sekaligus rumah tanpa izin yang dihuni janda.

KDM juga memberikan sejumlah uang agar mereka bisa pindah sampai nanti diberikan informasi terkait ganti penempatan warungnya.

Seorang penghuni warung bahkan sampai menangis karena dia juga mendapat bantuan tambahan untuk anak-anaknya dari KDM.

TARIF - Tangkapan layar unggahan di Instagram @dedimulyadi17, Minggu (20/4/2025). Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi tanya tarif sekali kencan PSK di Subang untuk beri uang bekal agar bisa pulang.
Tangkapan layar unggahan di Instagram @dedimulyadi17, Minggu (20/4/2025). Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, tanya tarif sekali kencan PSK di Subang untuk beri uang bekal agar bisa pulang. (Instagram/dedimulyadi17)
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved