Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Eri Cahyadi Geram Dengar Guru di Surabaya Banting Siswa Usai Tanding Futsal, Beri Atensi Khusus

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menanggapi kejadian oknum guru membanting siswa di Surabaya. Ia mengaku sangat menyesalkan kejadian tersebut.

TRIBUNJATIM.COM/BOBBY KOLOWAY
BERI PENJELASAN - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat memberikan konfirmasi di Surabaya, Kamis (2/1/2025). Eri Cahyadi menanggapi kejadian oknum guru membanting siswa di Surabaya. Ia mengaku sangat menyesalkan kejadian tersebut. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menanggapi kejadian oknum guru membanting siswa di Surabaya.

Ia mengaku sangat menyesalkan kejadian tersebut.

Wali Kota Eri berharap oknum guru tersebut mendapat sanksi setimpal.

Eri memberikan atensi khusus. Dia telah memerintahkan Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya untuk menangani permasalahan yang terjadi pada salah satu kompetisi futsal tersebut.

"Saya sudah instruksikan Dispendik dan Inspektorat Kota Surabaya untuk menjadikan kasus ini atensi khusus. (Oknum bersangkutan) Akan mendapatkan sanksi terberat dan juga sudah ada laporan ke polisi,” kata Wali Kota Eri, saat dikonfirmasi di Surabaya, Selasa (29/4/2025).

Wali Kota Eri mengingatkan, guru di Surabaya harus menghindari kekerasan kepada siswa.

Sebaliknya, kegiatan pendidikan kepada siswa harus membuat nyaman kepada seluruh warga di lingkungan sekolah.

Karenanya, peraih Doktoral Sumber Daya Manusia (SDM) Universitas Airlangga Surabaya ini tak segan memberikan sanksi berat kepada oknum tersebut.

"Ini soal keselamatan anak-anak kita. (Pemerintah berkewajiban) Melindungi mereka dari ancaman bahaya di sekitarnya. Pelaku harus diberikan sanksi berat," kata Cak Eri, sapaan Eri Cahyadi.

"Guru seharusnya digugu dan ditiru. Terima kasih kepada semua guru di Surabaya yang telah berkinerja baik. Yang melanggar ya harus disanksi," tambah ayah dari dua anak ini.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Surabaya, Yusuf Masruh memastikan telah memproses tindakan kekerasan tersebut.

Pihaknya telah memanggil guru SDN Simolawang Surabaya berinisial BAZ yang diduga merupakan pelaku kekerasan.

Baca juga: Polisi Selidiki Laporan Siswa MI di Surabaya Dibanting Pria Dewasa Usai Tanding Futsal

"Guru tersebut tidak boleh mengajar sampai proses pemeriksaan selesai dan sanksi ditetapkan. Hari ini, guru tersebut juga kembali kami panggil. Hasil pemeriksaan akan ditindaklanjuti Inspektorat," beber Yusuf.

Terkait dengan proses hukum, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada polisi.

Dia berharap apapun hasilnya nanti, dapat memberikan keadilan untuk semua pihak. Dia menyerukan agar kejadian serupa tidak terulang kembali ke depan.

Turnamen olahraga seharusnya menjadi arena kompetisi yang menyenangkan bagi anak-anak.

Untuk diketahui, seorang guru SD negeri di Surabaya, berinisial BAZ (33) dilaporkan ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya.

Guru itu dilaporkan membanting BAI, siswa MI di Surabaya berusia 11 tahun.

Informasinya, kejadian bermula saat tim dari sekolah BAI melakoni laga semifinal pertandingan futsal melawan tim SDN Simolawang Surabaya, di SMP Labschool Unesa 1 di Jalan Kawung, Kemayoran, Surabaya, Minggu (27/4/2025).

Tim sekolah BAI keluar sebagai pemenang.

BAI yang mencetak dua gol, lantas merayakan kemenangan dengan berselebrasi di hadapan tim SDN Simolawang.

Mengetahui hal ini, BAZ yang merupakan Pelatih SDN Simolawang lantas menarik BAI dan membuat bocah 11 tahun tersebut terjengkang.

Kejadian tersebut sempat terekam kamera dan viral di media sosial.

Bambang Sri Mahendra, ayah BAI, setelah insiden itu mencoba menghubungi BAZ melalui WhatsApp. Namun, tak mendapat respons.

Sang ayah yang tak terima anaknya diperlakukan seperti itu, lantas membuat laporan ke polisi.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved