Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Penjual Lemon Kaget Ucapannya Disebut Kata-kata Teroris, Padahal Niat Perhatian: Jangan Mau

Penjual lemon mendadak kaget ketika dirinya dimarahi oleh pembeli akibat ucapan. Pembeli diketahui marah karena ucapan hati-hati.

Editor: Torik Aqua
TikTok Juragan Lemon
KAGET - Tangkapan layar video seorang penjual lemon di Cimahi, Jawa Barat tak dapat berkata-kata usai dimarahi pembeli. Penjual kaget setelah dibilangi hati-hati. 

TRIBUNJATIM.COM - Penjual lemon mendadak kaget ketika dirinya dimarahi oleh pembeli akibat ucapan.

Pembeli diketahui marah karena ucapan hati-hati.

Peristiwa itu diketahui terjadi di Cimahi, Jawa Barat.

Penjual tersebut sampai tak bisa berkata-kata mendengar kemarahan sang pembeli.

Baca juga: PLN Punya Bukti Masruroh Penjual Gorengan Curi Listrik dan Didenda Rp 12,7 Juta, Kini Setuju Dicicil

Dalam video yang dilihat TribunnewsBogor.com dari TikTok @juraganlemon24, Senin (28/4/2025), nampak seorang penjual buah lemon berbaju hitam bersikap ramah kepada pembelinya.

Dia pun mengedepankan sopan santun saat bertransaksi dagang.

Dalam video tersebut, penjual lemon tampak ramah menanggapi ucapan doa dari pembeli. 

"Saya doakan lancar," ucap ibu tersebut.

Penjual lemon kemudian membalas, "Aamiin, hatur nuhun, hati-hati ibu." 

Namun, bukannya menerima ucapan tersebut dengan ramah, sang ibu justru bereaksi keras dan menganggap ucapan itu tidak pantas.

"Itu tuh ucapan kelompok teroris ISIS, radikalisme, 'hati-hati Bu' itu ucapan kurang ajar," ujar ibu pembeli dengan nada tinggi.

Tak hanya itu, ibu-ibu itu memberi peringatan kepada penjual buah lemon agar tak mengulangi kesalahan ucapan.

"Kamu kurang ajar sama saya, saya bilangin semoga sehat selamat ya udah selesai, hatur nuhun lalu selesai gitu. Kamu teroris ISIS bukan? Jangan mau disuruh ngomong begitu." 

Situasi semakin memanas saat ibu tersebut menegaskan kemarahannya kepada penjual lemon

"Saya agak marah ini terus terang 'hati-hati bu' itu kurang ajar, ngerti ya?," katanya.

Reaksi warganet

Sementara itu, video ibu-ibu memarahi penjual buah lemon ditanggapi beragam oleh masyarakat.

Di media sosial, warganet menaruh respect kepada penjual buah lemon.

"Mba plis jangan trauma ya, karena gak semua orang itu gila," tulis Kennan.

"Pasti itu ibu-ibu yang percaya bioglass," tulis satekulit.

"Ibu itu mengalami sempit tafsir, kata hati hati ya itu dia mendengar seolah-olah kita lagi ngancam," tulisnya.

"kayak "awas lu yah, hati hati lu ya, tunggu lu ya, hati hati lu tunggu ajah lu," beebrnya.

"Nah ini yg terjadi pada tafsiran itu, bisa jadi dia mrasa di rendahkan, atau seolah olah di doakan yg jelek gitu, dan seolah olah orang yg mengatakan hati hati ya itu udah tau akan terjadi sesuatu," sambungnya.

Sementara itu, kisah viral penjual lainnya juga pernah terjadi di Surabaya, Jawa Timur.

Ada baiknya jika menjadi penjual menerapkan sistem pesan langsung bayar.

Sebab bukan tidak mungkin, orang jahat melakukan penipuan dengan modus memesan makanan.

Di Jalan Keputih Tegal Timur, seorang penjual nasi mengalami kejadian nahas, pada Rabu (23/4/2025).

Setelah menyelesaikan 20 pesanan nasi, ia kehilangan sepeda motor Mio GT hitam kesayangannya. 

Korban dengan mudah menyerahkan sepeda motornya karena pelaku alasan hendak mengambil uang di ATM untuk membayar pesanan.

Baca juga: Mudik ke Madura, Penjual Nasi Bebek Bunuh Teman Perantauan, Tuding Istri Main Serong

Ironisnya, penipuan ini menjadikan kos-kosan dan bengkel milik Totok di Tegal Timur lokasi penipuan.

Dua orang diduga pelaku menyaru sebagai penghuni kos. 

Totok geram karena tempat usahanya disalahgunakan untuk melancarkan aksi kejahatan.

Baca juga: Telanjur Klik Link Penipuan di WhatsApp, Tenang dan Lakukan Langkah untuk Meminimalisir Kerugian

"Jujur mangkel (marah) tempat usaha saya jadi tempat yak-yakan," keluhnya.

Dari hasil Totok menanyakan kronologi kepada korban, mulanya ada dua laki-laki datang ke warung korban.

Letak warung itu sekitar 200 meter dari tempat kos dan bengkel Totok.

Satu orang diduga pelaku mengenakan kaos hitam, satunya lagi mengenakan kemeja kotak-kotak boncengan naik sepeda motor .

Baca juga: Sosok Mantan Istri Artis Dijuluki Syahrini KW, sempat Kena Penipuan Rp8 M, Penampilan Kini Disoroti

"Dua orang itu pesan 20 bungkus nasi. Sebelum nasi selesai dibungkus, laki-laki berkaos hitam pamitan pergi naik motor ke kos saya," ujarnya.

Setelah pesanan jadi, teman pelaku tak kunjung kembali ke warung.

Satu pelaku yang masih di warung meminta penjual agar mengantar ke kos karena kehabisan uang cash untuk membayar nasi.

Tanpa curiga, penjual mengantarkan terduga pelaku yang mengenakan kemeja kotak-kotak ke kos Totok.

Di kos Totok, si penjual ketemu dengan pelaku yang mengenakan kaos hitam.

Kemudian si penjual diajak terduga pelaku mengenakan kaos hitam menaiki tangga duduk di ruang tunggu kos lantai II. Tak berselang lama, terduga pelaku berbaju kemeja kotak-kotak pergi.

Baca juga: Penjual Nasi Ayam Pakai Kemeja dan Dasi Bak Pegawai Kantoran saat Layani Pembeli: Menarik Perhatian

Di ruang tunggu, terduga pelaku mengenakan kaos hitam berlagak riwa-riwi di depan masuk kamar.

Korban saat itu sama sekali tak curiga.

Hingga akhirnya, pelaku kaos hitam meminjam motor korban dengan alasan mengambil uang di ATM.

"Korban nunggu sekitar 40 menitan, karena gak datang-datang dia inisiatif turun ke bawah jalan ke arah bengkel. Dia tanya dua terduga pelaku," katanya.

Para karyawan Totok yang merasa curiga langsung mengecek rekaman CCTV.

Dua orang terduga pelaku bukan penghuni kos.

Korban akhirnya baru sadar menjadi korban penipuan.

Totok merasa kasus ini harus segera ditangani kepolisian.

Sebab, ia merasa kosnya tidak aman. Terlebih lagi, ia menyimpan rekaman CCTV yang menampilkan jelas ciri-ciri terduga pelaku.

Kapolsek Sukolilo, Kompol I Made Pateranegara mengatakan, belum menerima laporan kejadian ini. Korban dipersilahkan untuk melapor.

Dia mengkategorikan kasus itu termasuk unsur penggelapan. "Laporan belum ada, tapi itu masuk tipu gelap," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved