Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

4 Fakta 342 Siswa SMP Keracunan usai Santap Hidangan MBG, Dinkes Bertindak, Sampel Makanan Diuji

Sebanyak 342 siswa SMP di Bandung keracunan usai menyantap makan bergizi gratis. Dinkes bertindak.

KOMPAS.com/Labib Zamani
KERACUNAN - Ilustrasi program MBG. Program MBG di SMP Negeri 35 Bandung dihentikan sementara waktu setelah ratusan siswa keracunan setelah menyantap makanan yang disajikan. 

TRIBUNJATIM.COM - Kasus siswa keracunan usai menyantap makan bergizi gratis (MBG) menjadi sorotan publik belakangan ini.

Terbaru sebanyak 342 siswa SMP Negeri (SMPN) 35 Bandung, Jawa Barat (Jabar) mengalami keracunan usai menyantap hidangan MBG.

Informasi tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Anhar Hadian.

“Sementara data yang saya dapat kemarin sore itu ada 342 orang. Pihak wali kelas masih mendata, masih mencari informasi tambahan,” kata Anhar, Kamis (1/5/2025), dikutip dari Antara.

Ia menuturkan pihaknya mendapatkan laporan terkait peristiwa keracunan tersebut pada Rabu (30/4/2025).

Baca juga: Kepala BGN Urai Penyebab Keracunan Massal MBG, Selanjutnya Hanya Imbau Hati-hati, Korban 78 Orang

Berikut sederet fakta ratusan pelajar SMPN 35 Bandung mengalami keracunan usai menyantap hidangan MBG, dikutip dari kompas.tv.

1. Kronologi

Berdasarkan keterangan Anhar, insiden keracunan tersebut berawal saat manajemen katering menyediakan hidangan MBG untuk SMAN 19 Kota Bandung, SMPN 35 Kota Bandung, SDN 024 Coblong, dan SDN 189 Neglasari.

Jumlah total makanan yang dibuat sekitar 3.163 porsi.

Rinciannya, SMAN 19 Kota Bandung 997 porsi, SMPN 35 Bandung 1.043 porsi, SDN 024 Coblong 724 porsi, dan SDN 189 Neglasari 399 porsi.

Berdasarkan hasil penelusuran, ia menuturkan pihak katering mulai memasak menu MBG untuk ratusan siswa tersebut pada pukul 01.00 WIB.

"Pihak katering memasak untuk mengejar konsumsi bagi anak-anak SD karena yang SD itu (dikonsumsi) jam sembilan," ujar Anhar, seperti dilansir Tribun Jabar.

Usai menyiapkan untuk siswa SD, pihak katering kemudian menyiapkan makanan menu MBG untuk siswa SMP secara pararel.

"Anak SMP ini diberikannya jam 11.00 WIB itu (makanan) sudah enggak enak, sebetulnya," jelasnya.

Ia menduga keracunan yang dialami ratusan pelajar SMPN 35 Bandung karena makanannya sudah basi.

"Kalau yang SD jam sembilan masih fresh jadi aman. Ketika anak SMP mulai tuh rada enggak enak tapi belum parah. Terakhir itu anak SMA diberikannya jam 13.30 WIB itu mah sudah bau, jadi enggak ada yang makan kalau SMA," ungkapnya.

Sederet fakta 342 pelajar SMPN 35 Bandung mengalami keracunan usai menyantap hidangan MBG.
Sederet fakta 342 pelajar SMPN 35 Bandung mengalami keracunan usai menyantap hidangan MBG. (KOMPAS.com/Egadia Birru)

2. Gejala yang Dialami 

Anhar mengatakan gejala yang dialami ratusan siswa SMP tersebut muncul paling cepat 30 menit dan paling lama delapan jam usai makan.

Menurut penjelasannya, gejala yang dialami seperti diare, nyeri perut, muntah, pusing, dan demam. 

Meski demikian, ia menuturkan tidak ada korban yang dirawat di rumah sakit.

“Alhamdulillah, tidak ada yang dirawat di rumah sakit. Kami juga terus memantau melalui puskesmas dan sekolah,” katanya.

3. Dua Guru Keracunan

Selain ratusan siswa, terdapat dua guru dari SMPN 35 Bandung yang turut mengalami keracunan usai menyantap makanan dari program MBG.

Hal tersebut disampaikan humas SMPN 35 Bandung, Ganjar Sulandiana.

"Jumlah siswa SMPN 35 Bandung ada 1.042 orang, dan yang diduga keracunan sebanyak 342 siswa serta dua guru," kata Ganjar, Kamis.

Baca juga: Pengakuan Satu-satunya Siswa Selamat dari Keracunan MBG, Cuma Cicip Sedikit Menunya: Ada yang Muntah

4. Dinkes Uji Sampel Makanan MBG

Dinkes Kota Bandung melakukan investigasi terkait keracunan yang dialami ratusan siswa SMPN 35 Bandung.

Salah satunya dengan mengambil sampel makanan untuk diuji di laboratorium

"Sudah di lab. Cuma memang agak lama sih ya (hasilnya), sekitar 10 sampai 12 hari karena pemeriksaannya pasti lengkap, enggak cuma bakteri," ujar Anhar.

Selain itu, Dinkes memanggil Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk dimintai keterangan terkait keracunan tersebut.

"Jelas, kami besok akan evaluasi, dan kami juga sudah mengundang SPPG dan koordinator SPPG-nya. Kita diskusikan langkah selanjutnya mau seperti apa, terutama terkait pengawasan dan pembinaan," tegasnya.

Sumber: Kompas TV
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved