Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Ancaman BBWS Bongkar Paksa Jembatan Milik Haji Endang, Tak Peduli Nasib Penyeberang: Tanya ke Bupati

Jembatan penyeberangan yang dibangun senilai Rp5 miliar akan dibongkar paksa BBWS Citarum jika tak penuhi syarat.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/FARIDA - Tribun Jabar/Cikwan Suwandi
JEMBATAN BAKAL DIBONGKAR - Endang menunjukkan spanduk yang dipasang Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum di jembatan perahunya, di Desa Anggadita, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Selasa (29/4/2025). Kini jembatan beromzet puluhan juta rupiah tersebut terancam dibongkar BBWS Citarum. 

Jembatan perahu yang berada di Desa Anggadita, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, ini menurutnya sangat bermanfaat bagi warga.

Haji Endang pun memiliki alasan tersendiri menolak menutup jembatannya.

Ia menilai, aksi BBWS Citarum memasang spanduk peringatan di jembatan miliknya sebagai tindakan yang tidak produktif.

"Itu enggak ada kerjaan. BBWS kan punya pemerintah, kita kan masyarakat, yang penting enggak merusak lingkungan," ujarnya, Selasa (29/4/2025), melansir Kompas.com.

Bahkan, Endang menyarankan agar BBWS melihat langsung manfaat jembatan bagi masyarakat sekitar ketimbang sekadar mengkritisi aspek legalitas.

Ia juga siap menandatangani pernyataan jika terjadi hal di luar tanggung jawab BBWS.

Baca juga: Bawa Jasad Pamannya ke Bank, Erika Ajukan Pinjaman Rp50 Juta Atas Nama Almarhum, Pegawai Bank Curiga

Pernyatan Haji Endang serupa dengan pendapat sejumlah pengendara, di mana mereka mengaku diuntungkan dengan adanya jembatan perahu milik Haji Endang.

Kebermanfaatan tersebut salah satunya disampaikan seorang pengendara, Nugraha.

"Membantu, tidak apa-apa bayar Rp2.000," kata Nugraha, Selasa (29/4/2025).

Sebab, jika tidak melintasi jembatan, kata Nugraha, ia harus berkendara memutar dan jarak tempuhnya menjadi lebih lama.

"Bisa jadi jalan pintas, kalau memutar lumayan lama," kata Nugraha.

Senada, pekerja di kawasan Surya Cipta, Muhammad, mengaku kerap melintasi jembatan lantaran mengejar waktu.

Sebab, jika jam berangkat kerja dan harus memutar, membutuhkan waktu yang tidak sedikit, apalagi biasanya jalanan macet.

"Kalau telat takut kena sanksi," kata Muhammad.

Ia juga mengaku mendengar kabar soal peringatan oleh BBWS Citarum.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved