Menyesap Kopi dengan Konsep Slow Bar, Ngopi Santai Penuh Makna di Roso Coffee Space Surabaya
Roso Coffee Space Surabaya menerapkan konsep slow bar untuk memberikan pengalaman yang berbeda antara barista dan pelanggan
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nur Ika anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Roso Coffee Space Surabaya menerapkan konsep slow bar untuk memberikan pengalaman yang berbeda antara barista dan pelanggan.
Konsep ini memberikan ruang kepada pelanggan untuk dapat ngobrol dengan barista maupun roaster kopi terkait racikan kopi.
“Jadi ada manual brew dan latte, karena saya ingin mengubah para peminum kopi menuju penikmat. Yang ingin kami hadirkan cita rasa dan konsistensi,” ujar Yurio Kakiay, selaku penanggung jawab Roso Coffee Space Surabaya ditemui Tribun Jatim, Jumat (2/5/2025).
Bukan tanpa alasan, Rio, sapaan akrabnya, ingin mengajak para penyuka kopi untuk lebih belajar bersama soal karakter kopi nusantara.
Apalagi adanya tren minum kopi di kalangan anak muda yang tengah jadi bagian dari gaya hidup, Rio ingin mengedukasi minum kopi yang benar melalui slow bar.
Baca juga: Morazen Surabaya Hadirkan Coffee Pairing, Mempertemukan Kopi dengan ‘Jodohnya’
“Kopi Indonesia ini banyak, kedua bagus-bagus tapi kadang orang Indonesia memilih menikmati kopi yang tidak sehat. Ini (slow bar) tuh harus hype, mengedukasi minum kopi dengan benar,” ujarnya.
Terletak di area Hallo Surabaya, konsep yang dibawa coffee shop modern ini memberi kesan keterbukaan, kehangatan, dan juga ruang interaksi.
Keterbukaan yang dimaksud adalah ruang diskusi, dengan orang bisa melihat dan memperhatikan aktivitas menyajikan kopi.
Baca juga: Bawa Misi Keberlanjutan, Kopi Nako dan Kompas Hadirkan Daur Baur di Kota Surabaya
Ada berbagai origin yang dihadirkan melalui teknik menyeduh kopi manual brew maupun latte. Pengunjung bisa memilih kopi sesuai dengan selera dan preferensi mereka.
“Trennya di Surabaya minatnya akan menuju ke slow bar dan omakase. Karena yang diharapkan adalah intensitas, ngobrol,” ungkapnya.
Setiap proses penyeduhan, ujar Rio, terdapat ukuran waktu dan top steam air dan kopi.
Ia juga memperhatikan kulit ari kopi agar tidak ikut terproses, karena dinilai memicu masalah kesehatan.
Baca juga: Disbudpar Tambah Pojok Kopi di Taman Plaza Museum PETA Blitar, Gabungkan Rasa Lokal dengan Sejarah
Penyajiannya pun menggunakan cangkir keramik untuk memberikan rasa kopi yang intens.
“Nah perannya roastery ini berperan penting. 60 persennya dari petani, 30 persennya dari roastery dan 10 persennya di barista. Kalau 10 persennya ini salah, maka pasti dibilang 30 persen dan 60 persennya kurang. Sehingga kami menjaga konsistensi,” ujarnya.
Imbas Video Joget, Rumah Anggota DPR RI Uya Kuya dan Eko Patrio Dijarah Warga |
![]() |
---|
Rumah Menkeu Sri Mulyani Dijarah Massa, Guci Hingga Lukisan Digondol Warga |
![]() |
---|
BREAKING NEWS : Polsek Tegalsari Surabaya Dibakar, Situs Sejarah Ludes Diamuk Massa |
![]() |
---|
Tak Hanya Pemain Basket, Najwa Purnama Sari Jabat Ketua Umum MPK di SMAN 6 Surabaya |
![]() |
---|
Stop Tunjangan Perumahan DPR |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.