Berita Viral
Fakta Gaji Pengurus Koperasi Merah Putih Capai Rp8Juta, Viral di Medsos, Kemenkop Buka Suara
Koperasi Merah Putih merupakan program yang diinisiasi oleh pemerintahan Prabowo-Gibran.
TRIBUNJATIM.COM - Koperasi Merah Putih sebentar lagi akan diluncurkan Kementerian Koperasi pada 12 Juli 2025.
Tak mengherankan jika program ini menjadi perhatian publik.
Salah satunya, besaran gaji pengurus Koperasi Merah Putih.
Banyak narasi menyebutkan penghasilan yang diterima mencapai Rp5 juta.
Benarkah demikian? Staf khusus Kementerian Koperasi pun buka suara.
Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com
Baca juga: Staf Menteri Koperasi Jawab Soal Gaji Pengurus Koperasi Merah Putih Tulungagung: Fokus Pembentukan
Staf Khusus Menteri Koperasi, Adi Sulistyowati pun menyinggung soal gaji pengurus Koperasi Merah Putih.
Namun gaji Rp5 juta hingga Rp8 juta untuk pengurus Koperasi Merah Putih ternyata tak benar.
Dia mengatakan tujuan koperasi tersebut adalah
menguatkan usaha yang ada di setiap desa.
"Jadi koperasi ini tidak kosongan, ada usahanya. Misalnya pertanian, perikanan, perdagangan dan lain-lain," ujarnya selepas acara.
Pada tahap awal, pemerintah fokus untuk pembentukan badan hukum koperasi baru.
Selanjutnya koperasi harus menentukan jenis usaha yang akan dijalankan di desa-desa.
Dalam hal ini para kades diharapkan kreatif untuk menentukan jenis usaha sesuai potensi yang ada di desanya.
Baca juga: Segini Jumlah Dana untuk Pendirian Koperasi Merah Putih di Jombang, Diambil dari Pos Anggaran ini
"Setelah ada usaha, bank bisa masuk dengan mudah. Jadi orientasinya buat usaha dulu," tambahnya.
Terkait keluhan kades, menurutnya gaji untuk pengurus bisa dibicarakan atas kesepakatan bersama.
Setelah para pelaku usaha kumpul dan sepakat membentuk koperasi, pada tahap awal pasti ada modal.
Biaya untuk operasional, gaji pengurus dan biaya lain-lain bisa dibicarakan bersama dalam forum koperasi.
"Jadi fokusnya memang pembentukan (koperasi), usaha, baru pembiayaan. Jangan pembiayaan dulu," tegasnya.
Sementara itu, pemerintah berencana mendirikan koperasi itu di sekitar 84.048 lokasi dengan kucuran dana awal mulai Rp 3 hingga Rp 5 miliar per koperasi.
Artinya, secara nilai anggaran yang dikucurkan bisa mencapai Rp 420 triliun.
Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Anwar Abbas mengingatkan pemerintah untuk tidak bernafsu mendirikan Koperasi Merah Putih secara serentak di seluruh Indonesia.
"Sebaiknya pemerintah tidak terlalu bernafsu mendirikan Koperasi Merah Putih tersebut langsung secara bersamaan waktunya di seluruh desa di Tanah Air," kata Anwar dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/5/2025).
Anwar mengatakan, jika uang negara sebesar itu tidak dikelola dengan baik dan benar di tangan profesional yang berintegritas, kebijakan tersebut berpotensi berakhir dengan kerugian finansial dan citra buruk pemerintah.
Ia menyarankan, bukannya membangun koperasi secara serentak, pemerintah sebaiknya membangun koperasi percontohan terlebih dahulu.
Koperasi yang baru didirikan juga bisa bekerja sama dengan koperasi lain yang sudah berhasil dan sudah beroperasi lebih lama.
Dengan cara ini, menurut dia, pemerintah bisa menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang siap mengelola koperasi dengan anggaran besar dari negara.
"Setelah itu dilakukan, barulah secara bertahap pendirian dan pengembangan koperasinya digetoktularkan ke desa-desa lain sehingga ditargetkan pada tahun kelima barulah seluruh desa di Tanah Air akan punya Koperasi Merah Putih tersebut," ujar Anwar.
Baca juga: Pemkab Ponorogo Fokus Pembentukan Koperasi Merah Putih, Diupayakan Ada di Setiap Desa dan Kelurahan
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu berharap, pemerintah mempertimbangkan untuk menempuh langkah yang hati-hati dalam mewujudkan program koperasi ini.
Hal itu dinilai penting untuk menghindari persoalan dalam pengelolaan koperasi, seperti kredit macet, moral hazard, dan lainnya.
"Ini semua penting kita ingatkan karena kita berkepentingan untuk menyukseskan program ini," tuturnya.
Meski demikian, kepala desa di beberapa tempat mengaku bingung menjalankan program ini.
Salah satunya di wilayah Trenggalek, Jawa Timur.
Hal tersebut diungkapkan mereka saat menerima pengarahan pendirian Koperasi Merah Putih di Pendopo Kabupaten, Jumat (2/5/2025).
Salah satu yang dipertanyakan adalah para pengurus yang bekerja secara sukarela, tidak digaji.
"Kalau saya tetap optimis koperasi ini bisa berdiri. Tapi kalau dijalankan hanya oleh sukarelawan, tidak ada yang mau," ucap Kades Jarakan, Kecamatan Gondang, Suad Bagiyo.
Suad mencontohkan pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang banyak dijalankan tanpa digaji.
Para pengurus akhirnya banyak yang mengundurkan diri, sehingga BUMDes tidak banyak yang bisa berkembang.
Menurutnya, cukup sulit mencari sukarelawan yang menjalankan sebuah koperasi.
"Saat ini paling hanya 2 atau 3 BUMDes yang maju karena tidak mau bekerja tanpa digaji," tegasnya.
Pada tahap awal ini setiap desa didorong untuk membuat badan hukum Koperasi Merah Putih.
Setelah itu koperasi menentukan jenis usahanya, lalu mengajukan permodalan di Bank Himbara.
Baca juga: Hasan Nasbi Mundur dari Kabinet Merah Putih, Dulu Presiden Prabowo Mengaku Buruknya Komunikasi
Suad pun usul supaya ada 3 pengurus yang mendapatkan gaji, setidaknya Rp 1 juta per bulan untuk 1 tahun pertama.
"Siapa yang mau kerja tanpa dibayar? Alokasikan saja misalnya Rp 40 juta setahun untuk para pengurus," tambahnya.
Bagi Suad, mendirikan koperasi baru tidak sangat gampang.
Namun menempatkan orang untuk mengisi pengurus akan butuh usaha lebih.
Warga yang baru lulus kuliah pun tidak mau menjadi sukarelawan.
"Jenis usahanya nanti dikhawatirkan justru akan mematikan usaha yang sudah dijalankan warga. Misalnya jualan beras, apa tidak mematikan toko kelontong," ucapnya
-----
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com
Berita Jatim dan berita viral lainnya.
Koperasi Merah Putih
gaji pengurus Koperasi Merah Putih
Kementerian Koperasi
viral di media sosial
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Tantiem Komisaris BUMN Dihapus Presiden, Prabowo Heran Perusahaan Rugi Malah Repot Bagi Bonus |
![]() |
---|
Sosok Salsa Erwina Hutagalung Tantang Debat 'Orang Tolol Sedunia', Ahmad Sahroni: Ane Masih Bloon |
![]() |
---|
Respons BGN Terkait Tempat Makan MBG Diduga Mengandung Minyak Babi & Pakai Bahan Berbahaya |
![]() |
---|
Mantan Pimpinan KPK Duga Noel Ebenezer Dilaporkan Orang Dekat: Ruangan Kawan Disadap |
![]() |
---|
Modus Pinjam Sebentar Bikin Motor Wanita ini Raib di Tangan Kenalannya, Sempat Memaksa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.