Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pasien Ibu Hamil Ditelantarkan Padahal Antrian No 1, Petugas Puskesmas Malah Galak saat Diprotes

Kkecewa dan merasa diperlakukan tidak adil, ibu hamil dan suaminya tersbeut akhirnya memutuskan pulang.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Instagram/beritapekalongan1
Keluhan masyarakat terhadap pelayanan puskesmas viral di media sosial akun Instagram @beritapekalongan1. Puskesmas Wiradesa dituding menelantarkan seorang pasien ibu hamil tak kunjung dilayani meski mendapat nomor antrean pertama. 

TRIBUNJATIM.COM - Kejadian ibu hamil di Kabupaten Pekalongan tak dilayani petugas Puskesmas, viral di media sosial.

Pasien ibu hamil tersebut tak kunjung dilayani meski mendapat nomor antrean pertama.

Ironisnya, petugas justru bersikap tidak ramah saat diprotes.

Baca juga: Motor Hadiah Juara RW Bersih Malah Dipakai Warga Buat Buang Sampah Sembarangan, Lurah Cari Pelakunya

Hingga akhirnya pasien memilih pulang tanpa mendapat pemeriksaan.

Keluhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan ini terjadi di Puskesmas Wiradesa.

Adapun peristiwa ini diposting di akun Instagram @beritapekalongan1.

"Keluhan seorang warga terhadap pelayanan Puskesmas Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, viral di media sosial setelah mengaku kecewa lantaran istrinya yang sedang hamil tidak mendapatkan pelayanan sesuai nomor antrian," tulis caption unggahan.

Dalam unggahan yang beredar, warga tersebut menyampaikan bahwa istrinya datang lebih awal dan mendapatkan nomor antrian C0001.

Namun istrinya tersebut justru tidak dilayani terlebih dahulu.

Ia menceritakan bahwa saat tiba di Puskesmas dan mengambil nomor antrian, mereka duduk menunggu di depan bagian pendaftaran sesuai arahan petugas.

Namun, saat pemanggilan dilakukan, justru pasien dengan nomor antrian C0002 yang lebih dulu dilayani, karena sudah duduk di depan ruang KIA.

"Setelah dipanggil, petugas langsung memanggil dua nomor sekaligus, padahal kami sudah datang sejak pagi dan istri saya nomor pertama.

Tapi karena ibu yang nomor dua sudah biasa datang ke situ, dia duduk di depan ruang KIA dan langsung masuk," tulisnya dalam unggahan.

Kekecewaan warga bertambah karena menurutnya, pelayanan berlangsung sangat lama.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, Setiawan Dwi Antoro (kiri). Keluhan masyarakat terhadap pelayanan puskesmas viral di sosial media akun Instagram @beritapekalongan1. Puskesmas Wiradesa menjadi sorotan setelah seorang pasien ibu hamil tak kunjung dilayani meski mendapat nomor antrean pertama. Ironisnya, petugas justru bersikap tidak ramah saat diprotes, hingga akhirnya pasien memilih pulang tanpa mendapat pemeriksaan (kanan).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, Setiawan Dwi Antoro (kiri). Keluhan masyarakat terhadap pelayanan puskesmas viral di sosial media akun Instagram @beritapekalongan1. Puskesmas Wiradesa menjadi sorotan setelah seorang pasien ibu hamil tak kunjung dilayani meski mendapat nomor antrean pertama. Ironisnya, petugas justru bersikap tidak ramah saat diprotes, hingga akhirnya pasien memilih pulang tanpa mendapat pemeriksaan (kanan). (Instagram/beritapekalongan1)

Bahkan setelah pasien nomor dua keluar, dipanggil kembali masuk tanpa alasan yang jelas.

Sementara istrinya masih belum juga mendapatkan giliran.

"Kami tunggu hampir satu jam lebih. Setelah kami protes, petugas malah menjawab dengan nada tidak menyenangkan, bahkan berkata, 'Mbaknya mau gantiin saya di sini po?'," tambahnya.

Karena kecewa dan merasa diperlakukan tidak adil, pasangan ini akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan pemeriksaan dan pulang.

Keluhan tersebut turut menyoroti rating rendah Puskesmas Wiradesa di Google Maps.

Yang menurutnya, mencerminkan banyaknya masyarakat yang mengalami hal serupa namun tidak sempat menyampaikan ke publik.

"Pantas saja ulasannya buruk, ternyata banyak juga yang mengeluhkan hal sama. Semoga ini bisa menjadi perhatian dinas terkait, agar pelayanan kesehatan lebih manusiawi dan profesional, apalagi untuk ibu hamil'," lanjut keterangan unggahan.

Baca juga: Pecalang Tolak Kehadiran Ormas GRIB Jaya di Pulau Dewata, Khawatir Rusak Tatanan: Kami Tidak Butuh

Sementara itu, berdasarkan data yang diterima Tribun Jateng, keluhan masyarakat terhadap layanan kesehatan tidak hanya di Puskesmas Wiradesa.

Sebelumnya, Puskesmas II Kesesi juga ramai diperbincangkan lantaran waktu pelayanan yang terlalu singkat.

Seorang pasien yang telah menunggu lama akhirnya tidak mendapat layanan karena Puskesmas tutup lebih awal dari seharusnya.

Menanggapi ramainya keluhan di media sosial, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, Setiawan Dwi Antoro, menyampaikan permohonan maaf saat dihubungi Tribun Jateng, Senin (5/5/2025).

Ia mengatakan, pihaknya telah memberikan teguran kepada petugas yang bersangkutan, dan memindahkannya ke bagian lain yang tidak berhubungan langsung dengan pasien.

"Komitmen kami tetap memberikan layanan terbaik. Kami minta maaf atas ketidaknyamanan ini dan akan terus berupaya memperbaiki kualitas pelayanan di seluruh Puskesmas."

"Kemudian yang bersangkutan sudah dipindahkan ke ruangan lain yang tidak langsung melayani pasien," jelasnya.

Baca juga: Aksi Ormas GRIB Jaya Tutup Paksa Pabrik Alasan Belum Bayar Rp1,4 M, Gubernur & Polisi Bereaksi Keras

Sementara itu di Jawa Timur, viral potret wanita melahirkan yang berakhir ditandu sejauh enam kilometer oleh warga melewati jalan rusak untuk mendapatkan bantuan.

Wanita melahirkan tersebut ditandu beberapa pria menuju Rumah Sakit Umum terdekat.

Jalanan rusak yang tak kunjung diperbaiki berada di wilayah Kecamatan Tambakrejo menuju Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Menanggapi kondisi viralnya potret ibu melahirkan tersebut, Kepala Desa setempat mengungkapkan penjelasannya baru-baru ini, seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (5/5/2025).

Mulyono selaku Kepala Desa Napis, Kecamatan Tambakrejo, menanggapi masalah ini dengan mengatakan, pihaknya telah mengupayakan pembangunan jalan penghubung dari Desa Napis menuju Watu Jago, Kecamatan Margomulyo.

"Kemarin kami sudah bertemu Pak Sekda membahas hal ini. Saat ini prosesnya masih tahap ganti untung karena jalan yang akan dibangun melewati lahan warga," jelas Mulyono.

JALAN RUSAK - Akibat kondisi jalan rusak parah, ibu muda bernama Susanti, warga Desa Napis, Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro, terpaksa ditandu sejauh enam kilometer oleh warga, usai melahirkan di RSUD Padangan Bojonegoro, karena ambulans tak mampu menjangkau rumahnya. Plt Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Kabupaten Bojonegoro, Chusaifi Ivan mengemukakan, Pemkab Bojonegoro tengah menyiapkan pembangunan jalan poros strategis baru sepanjang 17 kilometer yang menghubungkan Kecamatan Tambakrejo dengan Kecamatan Margomulyo, Senin (5/5/2025).
Akibat kondisi jalan rusak parah, ibu muda bernama Susanti, warga Desa Napis, Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro, terpaksa ditandu sejauh enam kilometer oleh warga (Istimewa)

Ironisnya, kondisi jalan yang rusak sudah berlangsung selama puluhan tahun.

Padahal Kecamatan Tambakrejo sendiri dikenal sebagai kampung halaman Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno.

Juga kampung halaman Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono yang tak lain adalah adik kandung dari Menko PMK.

Warga berharap setelah viralnya kondisi jalan yang rusak ini, pemerintah dapat segera memperbaiki infrastruktur sehingga mobilitas warga dapat berjalan lancar.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved