Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Hisar Guru SMP Kaget Dipolisikan Wali Murid setelah Lerai Siswa Berkelahi, sang Murid Ngaku Ditampar

Hisar Pangaribuan, seorang guru SMPN 2 Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara dipolisikan wali murid usai lerai siswa berkelahi.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/TEGUH PRIBADI
GURU DILAPORKAN POLISI - Hisar Pangaribuan saat di ruang guru SMPN 2 Tapian Dolok, Jalan Jalan, Kelurahan Sinaksak, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Selasa (6/5/2025). Hisar belakangan dilaporkan orangtua siswa ke polisi atas dugaan pemukulan siswi kelas VII inisial PH (13). 

Pasca peristiwa itu, ia telah memanggil Hisar untuk meminta klarifikasi.

Ia juga menanyakan sejumlah siswa yang menyaksikan peristiwa itu.

Rosita menilai tindakan Hisar Pangaribuan masih wajar.

Baca juga: Rasul Guru SD Dipecat usai Memotret Rumah Penerima Bantuan yang Dikorupsi, Wali Murid Ikut Mendukung

Pihak sekolah, sambung Rosita, telah melaporkan secara lisan masalah ini ke Korwil UPTD Dinas Pendidikan.

Rosita berharap kasus di ruang lingkup sekolah diselesaikan secara internal, bukan laporan polisi.

“Saya menilai tindakan beliau (Guru Hisar) masih wajar. Kalau guru yang salah, kami juga tindak. Kami ingin siswa berbudi pekerti baik. Saya juga sampaikan itu pada saat upacara. Tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan di sekolah ini,” ucapnya.

Ditemui terpisah, ayah PH (13) Roresky Harahap mengaku telah membuat laporan polisi seminggu setelah dugaan pemukulan itu, dengan surat tanda terima No. B/167/IV/2025 Polres Simalungun.

Kata Roresky, polisi telah turun melakukan olah TKP di lokasi kejadian, namun ia dilarang masuk oleh pihak sekolah karena dituduh bikin keributan.

Alasannya memutuskan membuat laporan polisi karena penyelesaian masalah dari pihak sekolah terkesan lambat.

Ia juga menyesalkan perbuatan guru terhadap putrinya.

Menurutnya, Hisar telah mengaku menampar anaknya.

“Pas pulang sekolah anakku nangis di rumah. Kutanya kenapa menangis, dia bilang ditampar guru di sekolah. Coba lah, gimana perasaan kita, kalau anak perempuan kita ditampar,” kata Harahap.

Menurutnya, undangan pertemuan dari pihak sekolah tidak menyangkut konflik antara siswa dan guru.

Untuk itu, ia berharap pihak sekolah, khususnya Hisar Pangaribuan, datang meminta maaf.

“Sejak kejadian itu, dia (guru) nggak pernah nanya kepada anakku apa yang sakit. Sudah kubilang sama gurunya, ‘Pak, jangan anggar uang, Pak. Datang aja ke rumah minta maaf, selesai,’” kata Roresky.

Baca juga: Gaji Rasul Guru SD Rp 300 Ribu Sebulan, Jadi Tukang di Kampung usai Dipecat Sepihak, Sudah Lulus S1

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved