Soal Siswa Tewas Diduga Tersengat Listrik AC, Sekolah di Surabaya Bantah Lalai
Steven Sukha Hariyadi, pada 28 Maret lalu mengalami insiden tersengat listrik outdoor Air Conditioner (AC) di sekolah. Diduga karena itu Steven tewas
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Raut wajah Tanu Hariyadi serta istrinya tak bisa berbohong menahan rasa kehilangan. Anak laki-laki mereka, Steven Sukha Hariyadi, pada 28 Maret lalu mengalami insiden tersengat listrik outdoor Air Conditioner (AC) di sekolah. Diduga karena itu Steven meninggal dunia.
Steven adalah satu-satunya anak laki-laki di keluarga Tanu. Mendiang adalah anak yang paling bontot. Tanu meyakini insiden anaknya tewas diduga ada unsur kelalaian pihak sekolah.
Sebab hari itu Steven bersama 6 teman kelas mendapat perintah dari salah seorang guru agar mengerjakan tugas ujian praktek Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di sekolah. Namun, sampai sekolah ternyata kelas dalam kondisi terkunci.
Pihak sekolah melalui kuasa hukumnya, Darmaji, membantah tudingan tersebut. Darmaji menjelaskan bahwa sebenarnya ada perbedaan waktu antara izin mengerjakan tugas dan Steven dan kawan-kawannya datang ke sekolah.
Tanggal 24 malam sekira pukul 20.12, mulanya Steven meminta izin bahwa setelah pulang sekolah tanggal 25 berniat mengerjakan tugas ujian praktik di salah seorang rumah siswa.
Sebagai guru Donatus menyarankan agar dikerjakan di sekolah saja. "Guru (Donatus) meminta penjaga untuk membuka pintu lab untuk dipakai latihan ujian praktik. Tetapi ternyata sampai tanggal pukul 17.00 (ruang kelas) tidak digunakan. Demikian juga tanggal 26-27 Maret," kata Darmaji.
Baca juga: Anaknya Tewas Diduga Tersengat Listrik AC di Sekolah, Orang Tua Pilih Mengadu ke Polisi Surabaya
"Saat libur (28 Maret) Steven inisiatif mengajak temannya datang ke sekolah, tetapi tanpa izin," imbuhnya.
Sekolah Steven ini berada di kawasan Surabaya Utara, atau tepatnya berada di wilayah Krembangan. Sekolah tersebut lengkap dari jenjang SD hingga SMA. Steven melakukan latihan ujian praktik di rooftop lantai 4 lingkungan sekolah SMA.
Selanjutnya pelajar berusia 14 tahun itu tiba-tiba melepas sepatu untuk kemudian melompati pagar. Pada saat melompat, Steven lantas diduga menginjak kabel outdoor AC sehingga isolator listrik rusak dan menyetrum dirinya.
”Guru SMAK Frateran berusaha menolong. Setelah satu jam nyawa Steven tidak tertolong,” imbuh Darmaji.
Informasinya pada Rabu (7/5/2025), Polrestabes Surabaya telah memeriksa lima orang saksi detik-detik Steven Sukha Hariyadi yang tersetrum. Kelima orang tersebut adalah teman-teman pelajar dari siswa kelas IX SMP Katolik Angelus Custos tersebut.
Kasihumas Polrestabes Surabaya AKP Rina Shanty Dewi menuturkan bahwa pihaknya tengah mendalami pengaduan yang dibuat Tanu Hariadi. Polisi menyelidiki dugaan adanya unsur kelalaian.
”Masih klarifikasi saksi-saksi termasuk dari sekolah,” ungkapnya. Rina menambahkan, selanjutnya juga bakal memanggil saksi-saksi lain sebelum menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP).
Baca juga: Praktik Bikin Baut Berujung Maut, Pelajar SMK di Tuban Diduga Tewas Tersengat Listrik Mesin Bubut
SMAK Frateran
Polrestabes Surabaya
SMP Katolik Angelus Custos
Tribun Jatim Network
jatim.tribunnews.com
tersengat listrik
Pakai Kebaya Hitam di Istana Negara, Cucu Bung Hatta Singgung Penculik dan Penjahat HAM |
![]() |
---|
Pemilik Warung Ketar-ketir Disomasi Rp50 Juta Gara-gara Setel TV Nobar Bola, Terancam Penjara |
![]() |
---|
Cuaca Jatim Rabu 20 Agustus 2025: Sidoarjo Surabaya Mojokerto Ngawi Hujan Pagi Hari, Bondowoso Petir |
![]() |
---|
Bupati Mas Dhito Nostalgia, Guru SMA 82 Jakarta Datangi Kediri dan Bangkitkan Kenangan Cinta Pertama |
![]() |
---|
Tarif Terjangkau, GOTRA MOJO Tawarkan Transportasi Aman dan Nyaman Rute Mojokerto-Mojosari-Trawas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.