Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Bapak Punya 11 Anak Tak Mau KB Malah Nganggur, Ibu Lagi Hamil Buah Hati ke-12 Kerja Jualan Kue

Kondisi perekonomian keluarga 11 anak tersebut yang terpuruk karena sang ayah menganggur.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Instagram/povcircle
BAPAK 11 ANAK NGANGGUR - Tangkapan layar video Dedi Mulyadi kaget mendapati keluarga 11 anak, sang ayah nganggur, diunggah akun Instagram @povcircle, dikutip Selasa (6/5/2025). Sang Gubernur Jawa Barat prihatin saat tahu kondisi ekonomi keluarga tersebut yang terpuruk. 

yogipriyanto97 "Keegoisan seorang kepala keluarga"

ahmadkj_13 "Real b2 (bapak beban)," tulis beragam komentar netizen.

Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, seusai menghadiri kegiatan di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (5/5/2025) malam.
Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, seusai menghadiri kegiatan di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (5/5/2025) malam. (Kompas.com/Faqih Rohman Syafei)

Sementara itu, Dedi Mulyadi menegaskan bahwa vasektomi bukanlah satu-satunya pilihan dalam program KB, apalagi sebagai syarat menerima bantuan sosial (bansos) dari pemerintah provinsi.

Pernyataan ini disampaikan untuk merespons isu yang berkembang bahwa Pemprov Jabar mewajibkan vasektomi bagi warga yang menerima bansos.

"Tidak ada ngomong salah satu jenis, tapi milih mau yang mana (KB)," kata Dedi Mulyadi seusai menghadiri kegiatan di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (5/5/2025).

Menurutnya, jenis kontrasepsi yang digunakan dalam program KB disesuaikan dengan kondisi dan kenyamanan masing-masing pasangan.

Dedi Mulyadi menyayangkan bahwa selama ini beban program KB lebih banyak dipikul oleh perempuan.

Oleh karena itu, ia mendorong agar suami juga berperan aktif, termasuk dengan menggunakan metode kontrasepsi seperti kondom.

"Dan saya harapkan yang ber-KB itu suaminya, jangan sampai ber-KB itu beban istri."

"Jenisnya KB-nya apa tergantung pengennya apa, kan bisa pakai pengaman (kondom), ya kan itu juga bisa. Bila perlu pemerintah kasih alat pengaman per Kepala Keluarga," ujarnya.

Menurut Dedi Mulyadi, pelibatan suami dalam program KB juga menjadi bagian penting dalam menjaga kesejahteraan keluarga.

Ia menilai bahwa keluarga pra-sejahtera cenderung memiliki jumlah anak lebih dari tiga, yang berpotensi menyulitkan pemenuhan kebutuhan dasar seperti biaya persalinan dan pendidikan.

Baca juga: TKW Sulis Dapat Warisan Rp150 Juta dari Suami Brunei, Kini Pilu Aset Dijual, Stroke Ditolak Anak

Gubernur Jabar ini mengungkapkan, dalam kunjungan ke masyarakat, ia kerap menemui keluarga miskin dengan jumlah anak yang banyak, namun tak mampu membayar biaya persalinan, apalagi jika melalui prosedur caesar.

"Warga masyarakat yang berpenghasilan rendah atau warga ekonomi ke bawah yang dikategorikan miskin itu saya selalu temui anaknya lebih dari tiga."

"Kalau terlalu banyak, yang saya perhatikan jangankan untuk sekolah, untuk biaya melahirkan saja tidak terbayar," katanya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved