Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tangis 2 Petani Tiba-tiba Didatangi Rombongan Pria Bertopeng, Rumah Hancur, Ngadu ke Bupati Nihil

Dua petani menangis rumah dihancurkan oleh gerombolan pria bertopeng. Atas kejadian itu, dua petani tersebut mengalami trauma berat.

Dok. LBH Semarang via Kompas.com
RUMAH PETANI DIHANCURKAN - Video yang merekam aksi anarkis puluhan pria bertopeng di Desa Pundenrejo, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah viral di media sosial. Pelaku yang diperkirakan berjumlah 50 orang itu menghancurkan dua rumah milik petani. 

Sejumlah petani perempuan pun turut mengalami intimidasi, dan pemilik rumah mengalami trauma berat hingga menangis. 

"Sementara petani Pundenrejo sekaligus pemilik rumah mengalami trauma, dirinya menangis," tambah dia. 

Menurut data dari LBH Semarang, perusakan rumah ini bukan yang pertama. 

Baca juga: Rahman Petani Kebun Berangkat Haji di Usia 99, Sisihkan Uang Selama 15 Tahun hingga Jaga Pola Makan

Sebelumnya, kejadian serupa terjadi pada 13 Maret 2025, saat sekitar 100 orang menggunakan enam truk dan beberapa mobil merobohkan Joglo Juang milik petani

Aksi perobohan kembali terjadi pada 23 April 2025. 

"Gerakan Masyarakat Petani Pundenrejo mengutuk tindakan penggusuran secara sewenang-wenang yang berulangkali," tegas Dhika. 

Ia juga menyayangkan sikap pemerintah yang dinilai membiarkan tindakan kekerasan yang lekat dengan unsur premanisme. 

"Pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten sudah seharusnya segera menindak tindakan arogansi yang lekat dengan premanisme itu," katanya. 

Padahal, Komnas HAM telah mengeluarkan surat resmi tertanggal 26 April 2025 (No. 209/K./MD.00.00/IV/2025) yang menyerukan jaminan perlindungan terhadap Gerakan Masyarakat Petani Pundenrejo (GERMAPUN) oleh aparat hukum dan pemerintah daerah.

Baca juga: Curhat Remaja Salahkan Dedi Mulyadi karena Rumahnya di Tepi Kali Digusur: Hancur Tanpa Musyawarah

Temui Bupati

Dhika menyebut aksi perusakan tersebut dilakukan oleh orang suruhan dari perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan dan pengolahan tebu. 

Dhika, mengungkapkan bahwa puluhan petani telah mendatangi Kantor Bupati Pati, Sudewo.

"Puluhan petani Pundenrejo mendatangi Kantor Bupati Pati untuk melaporkan aksi premanisme diduga suruhan dari PT Laju Perdana Indah," kata Dhika.

Namun, kedatangan para petani ke kantor bupati itu tidak membuahkan hasil meskipun mereka menunggu hingga sore hari. 

"Setelah menunggu lama hingga sore hari, Bupati justru tidak menemui petani Pundenrejo," ucapnya. 

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved