Berita Viral
Sosok Orang Tua Jasad Bayi yang Dikirim via Gosend, Ternyata Kakak Beradik, NH Melahirkan Sendirian
Akhirnya terungkap siapa sebenarnya sosok orang tua jasad bayi dalam paket yang dikirim pakai ojek online. Sosok pengirimnya melahirkan sendirian.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Jasad seorang bayi yang dibungkus dalam bentuk paket dan dikirimkan via ojek online itu akhirnya terkuak siapa orang tuanya.
Sosok yang tidak bertanggung jawab terhadap keberadaan jasad bayi itu sudah diketahui.
Siapa yang menyangka, sosok orang tua jasad bayi itu kakak beradik.
Hubungan inses yang terjadi mengakibatkan adanya bayi yang dikandung oleh pihak perempuan.
Kisah keduanya ini dibagikan Kapolrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setyawan.
Dia mengatakan, kejadian ini berawal dari NH, seorang perempuan yang bekerja sebagai PSK.
NH yang bekerja sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) hamil dan kemudian melahirkan.
NH melahirkan pada 3 Mei 2025.
"Dia melahirkan dan merawat bayi itu sendiri," ungkap Gidion.
Lantaran dalam kondisi yang seadanya, bayi laki-laki itu lahir prematur dan kekurangan gizi.
Baca juga: Ikhsan Ngaku PNS Padahal Tukang Servis, Nikah Lagi Tanpa Izin Istri Pertama, Teman Curiga saat Akad
Bayi yang dilahirkan sendirian itu lalu dibawa ke rumah sakit untuk diperiksakan.
Namun, dari rumah sakit, NH diminta untuk merujuk bayinya.
Saran dari rumah sakit ini tidak NH lakukan.
"Tetapi, NH memilih membawa bayi itu kembali ke kediamannya karena keterbatasan ekonomi," jelas Gidion.
Ini berujung pada kematian bayi tersebut pada Rabu (7/5/2025) malam.
Baca juga: Sosok Paul yang Berhasil Memenjarakan Jan Hwa Diana & Suami, Sempat Diteriaki dengan Sebutan Maling
Bukannya dimakamkan dengan layak, NH dan R, kakaknya membawa bayi itu ke alah satu hotel di Kecamatan Medan Barat, Kamis (8/5/2025).
Ketika pagi, NH dan R keluar dari hotel dan membungkus mayat bayi itu dengan sajadah dan kain.
Mayat bayi itu dikirimkan lewat ojol ke permakaman di Jalan Kapten Muchtar Basri.
"Peran R ini sebagai pemesan dengan nama di akun Rudi, sedangkan NH sebagai penerima dengan nama Putri," ucap Gidion.
Kasus ini terungkap, saat driver ojol sampai ke lokasi dan tidak menemukan penerima.
Sampai akhirnya diketahui paket tersebut berisi mayat bayi.
Baca juga: Pantas Yosef Damkar Gercep Bantu Siswi SMA di Acara Kelulusan, Akui Punya Pengalaman: Pertama Kali
Yusuf, driver ojek online yang mendapat paket orderan NH dan R itu dibuat kaget dengan isi tas yang ia terima.
Yusuf mendapat pesanan untuk mengantar barang dari sosok NH.
Sosok NH merupakan warga di Medan, Sumatera Utara.
NH memesan aplikasi driver ojol untuk menitipkan tas besar agar diantarkan ke sebuah masjid.
Awalnya, Yusuf tak menaruh curiga saat diminta mengantar tas besar.
"Atas nama Rudi di aplikasi (pengirim). Sepasang tapi yang ngasih (pake isi bayi) itu cewek. Posisinya dekat SPBU Bilal ujung, di pinggir jalan," ujar Yusuf dari tayangan Kompas TV, Jumat (9/5/2025).

Namun saat tiba di lokasi titik pengantaran, Yusuf tersentak karena berhenti di kuburan.
Yusuf pun panik karena sang pengirim yakni NH tidak bisa dihubungi.
Chat terakhir NH kepada Yusuf adalah agar paket tersebut diberikan ke marbot masjid.
"Kalau di aplikasi (Disuruh antar) baju sama makanan. Karena dihubungi enggak bisa, disuruh dititipikan di marbot masjid," imbuh Yusuf.
Ogah menyerahkan paket itu begitu saja, Yusuf pun iseng mengecek isi tas yang diberikan NH.
Alangkah terkejutnya Yusuf saat melihat isi tas tersebut ternyata ada bayi.
Yusuf kian tersentak saat sadar bahwa bayi di dalam tas tersebut sudah tak bernyawa.
"Karena mau dititipikan, saya pastikan barangnya apa, saya kan curiga. Saya buka lah, di paling atas itu sajadah sholat, saya angkat itu kelihatan wajah bayi," ujar Yusuf.
Gara-gara hal tersebut, Yusuf pun langsung melapor ke pihak berwajib.
Baca juga: Pantas Yosef Damkar Gercep Bantu Siswi SMA di Acara Kelulusan, Akui Punya Pengalaman: Pertama Kali
Usai dapat laporan dari Yusuf, pihak kepolisian menyelidiki kasus paket berisi mayat bayi tersebut.
Tak perlu waktu lama, polisi berhasil menangkap NH yang jadi pemesan driver ojol.
"Hasil penyelidikan kami mengarah pada dua orang, seperti sebagaimana pemesan awal, meskipun namanya tidak sesuai dengan kondisi aslinya. Hari ini kita mengamankan satu orang, atas nama NH, seorang perempuan kelahiran 12 Maret 2004," ungkap Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan.
Berhasil diamankan, NH pun mengurai pengakuan mengejutkan ke polisi.
Ternyata NH adalah ibu dari mayat bayi yang diserahkan kepada driver ojol Yusuf.
"Yang bersangkutan (NH) mengakui bahwa anak atau bayi yang dititipkan lewat aplikasi online itu adalah anak yang bersangkutan. Dan dia sendiri yang memesan aplikasi online kemudian memandu dari gojek tadi mengarah ke masjid," ungkap Kombes Gidion Arif Setyawan.
Baca juga: Tersangka Kasus Rudapaksa Remaja di Gubuk Gresik Ternyata Residivis, Cekoki Miras sebelum Beraksi
Lebih lanjut, NH juga menceritakan momen saat ia melahirkan sang bayi.
Ternyata NH sudah melahirkan bayi tersebut sejak 3 Mei 2025 lalu.
Tanpa suami atau teman, NH melahirkan sendirian lalu merawat bayinya selama empat hari.
Di tanggal 7 Mei 2025, NH bercerita bahwa bayinya meninggal dunia.
"NH melahirkan sang bayi pada tanggal 3 Mei 2025 dalam kondisi sendiri, melahirkan sendiri di sebuah tempat di barak tambunan sicawan belawan, merawat bayinya sendiri. Karena kondisinya prematur, 7 Mei 2025 sekira pukul 23.00 Wib sang bayi meninggal dunia," ujar Kombes Gidion Arif Setyawan.
Mendapati bayinya meninggal, NH mengaku langsung punya ide untuk menitipkan jasad sang bayi ke driver ojol.

Tujuannya adalah agar bayi tersebut dikuburkan oleh marbot masjid.
"Karena sang bayi meninggal dunia, pada tanggal 8 pagi dibawa lah oleh si NH (bayinya) dengan kakak kandungnya ke Medan Barat. Pada 8 Mei sekira pukul 06.14 yang bersangkutan memesan gojek untuk mengantar bayinya ke dekat pekuburan," imbuh Kombes Gidion Arif Setyawan.
Atas pengakuan yang diungkap NH, polisi merasa janggal.
Karenanya, penyidik tengah menyelidiki penyebab kematian bayi tersebut, apakah karena ada dugaan kekerasan atau karena kondisinya yang lemah.
"Itu kemudian yang menjadi ranah penyelidikan kami. Kami harus memastikan apakah bayi ini meninggal karena sesuatu yang wajar atau tidak wajar. Kami menunggu autopsi dari dokter di RS Bhayangkara," pungkas Kombes Gidion Arif Setyawan.
Diungkap penyidik, ada dua kemungkinan pasal yang bakal menjerat NH.
"Kalau terdapat dugaan kekerasan yang mengakibatkan meninggalnya bayi, maka pasalnya menggunakan perlindungan anak, paling berat hukumannya 15 tahun. Tapi kalau ada sebab lain yang menyebabkan bayi meninggal wajar, maka persoalannya lain," kata Kombes Gidion Arif Setyawan.
Selain menangkap NH, polisi saat ini juga tengah mengejar pria yang tertangkap CCTV sedang bersama NH saat menyerahkan paket isi bayi ke ojol.
Pria berinisial R itu adalah kakak kandung NH.
Polisi menangkap sepasang kakak beradik berinisial NH dan R
NH dan R merupakan orangtua dari bayi tersebut, hasil hubungan inses di antara mereka.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Nefri Dipenjara 1,5 Tahun Cuma Karena Ambil Sandal, Mantan Majikan Tak Terima Rugi Rp 15 Juta |
![]() |
---|
Sosok Tita Delina yang Digugat Rp120 Juta Gegara Jual Nastar ke Klinik Gigi: Pasien Suka Roti Saya |
![]() |
---|
Tangis Sriana Ibu 5 Anak Ditinggal Mati Suami Ojek Kena Begal, Bingung Ditagih RS Rp 38 Juta |
![]() |
---|
Padahal Terbukti Tapi Kepsek yang Jual Seragam Rp 1,1 Juta ke Wali Murid Belum Disanksi |
![]() |
---|
Ulah Penjaga Nekat Gembok Sekolah Hingga Bikin 140 Siswa Belajar di Teras, Sakit Hati Gagal PPPK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.