16 Tahun Ngajar, Agus Guru SMP Tiap Hari Antar Jemput Siswa Agar Sekolah, Dapat Rezeki dari Bupati
Inilah kisah pengabdian Agus Hermanto (36), guru honorer yang tiap hari antar jemput siswa di pelosok Banyuwagi, Jawa Timur.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Baru pada 2023, kesempatan untuk menjadi ASN kembali datang. Kali ini Pemerintah berencana mengangkat para tenaga kontrak yang telah bekerja dan masuk dalam database lebih dari 2 tahun untuk menjadi ASN PPPK.
Di usianya yang mendekati penghujung masa kerja, Sunarsih awalnya tak mempermasalahkan statusnya.
Terpenting baginya, warga Kelurahan Pakal, Kecamatan Pakal tersebut masih bisa bertemu dengan para muridnya.
"Tapi, ternyata semua diwajibkan [oleh pemerintah] untuk ikut tes sebab memang sudah nggak boleh ada yang berstatus honorer," katanya.
Karenanya, dia lantas mempersiapkan satu persatu syarat yang dibutuhkan. Satu di antara syarat terberat yang harus dipenuhi adalah Sertifikat Pendidikan Profesi Guru (PPG). Alumni prodi Bahasa Indonesia ini mengakui belum memiliki sertifikat tersebut.
Karenanya, dia harus mengikuti tahapan pengurusan PPG. Di antaranya melalui Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di sebuah SMP negeri di Surabaya pada 2022 lalu. Tentu, hal ini tidaklah mudah bagi dirinya di usia nyaris menyentuh kepala enam. "Dan akhirnya Alhamdulillah akhirnya saya berhasil mendapatkan sertifikat PPG," katanya.
Sertifikat tersebut akhirnya menjadi salah satu syarat mengikuti tes PPPK pada 2024 lalu. Dibandingkan tes CPNS yang pernah ia ikuti sebelumnya, dirinya mengakui lebih relaks.
"Saya [lulus dengan] dapat nilai akumulasi di atas 500. Jadi, tesnya Alhamdulillah lancar. Yang agak berat justru di PPG kemarin," selorohnya.
Baca juga: Alasan Ortu Laporkan Hisar ke Polisi, Nasib Guru Lerai Perkelahian 2 Siswi: Anak Perempuan Ditampar
Sekalipun akhirnya merengkuh status sebagai pegawai negeri, Sunarsih mengakui bahwa itu bukanlah tujuan utama dalam hidupnya. Pengangkatan tersebut berlangsung setahun menjelang masa pensiun tahun depan.
Apalagi, selama menjadi guru tangan dinginnya telah banyak mencetak anak didik yang berhasil di berbagai bidang di kemudian hari, termasuk sebagai ASN. Bahkan, anak sulungnya telah lebih dahulu menjadi ASN dibanding dirinya.
Karena baginya, esensi menjadi pengajar bukan sekadar sebuah profesi, namun juga bentuk pengabdian kepada negeri.
"Alhamdulillah. Untuk teman-teman yang masih muda-muda, jangan pernah lelah untuk meraih cita-cita. Terus bersemangat dan fokus dalam kariermu," kata guru kelas 1 dari sebuah SD di Surabaya Barat tersebut.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
guru honorer yang tiap hari antar jemput siswa
Banyuwangi
Agus Hermanto
SMP 3 Satu Atap Wongsorejo
Ipuk Fiestiandani
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Pelajar Tewas Terlindas Truk Kontainer di Surabaya, Lalu Lintas Terhambat |
![]() |
---|
Atensi Wakil Ketua DPRD Jatim pada Balita Penyakit Langka di Bojonegoro, Sentil Layanan Rumah Sakit |
![]() |
---|
Daftar Nama Calon Terpilih dan Cadangan Paskibraka 2025 Upacara HUT ke-80 RI, Siapa dari Jatim? |
![]() |
---|
Pemkab Bantah Naikkan Pajak Rumah Tukimah, Wajarkan Meningkat 441 Persen: di Jalan Utama |
![]() |
---|
BOLA TERPOPULER: Sosok Dalberto Aktor Kemenangan Arema FC VS PSBS - Pelatih Persebaya Yakin Bangkit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.