Cara Jitu Desa di Jombang ini Atasi Masalah Sampah, Sediakan Tong hingga Layanan Angkutan
Meskipun begitu, desa di Kabupaten Jombang ini punya cara jitu atasi persoalan sampah dari skala kecil.
Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo
TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Persoalan sampah di Kabupaten Jombang belum tuntas.
Meskipun begitu, desa di Kabupaten Jombang ini punya cara jitu atasi persoalan sampah dari skala kecil.
Desa Bedahlawak, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, salah satu desa di Jombang yang punya cara untuk melawan pencemaran lingkungan ini.
Lewat proses kolaborasi Pemerintah Desa (Pemdes) dan warga, pencemaran lingkungan dari sampah kini tidak lagi menjadi masalah akut.
Diketahui, sampah di desa ini mulanya menumpuk di sepanjang jalan hingga aliran sungai desa setempat.
Baca juga: Bertahun-tahun Mandek, Wacana Pembentukan BNNK Jombang Kembali Berhembus
Karena tumpukan sampah yang setiap hari semakin banyak, akhirnya memunculkan aroma busuk dan merusak pemandangan.
Dari hal itu, muncul terobosan untuk pengadaan tong sampah setiap rumah dan pembinaan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) satu pintu.
Menurut keterangan dari Kepala Desa Bedahlawak, Masrum (59), dirinya mengatakan jika kondisi desa yang ia pimpin sudah padat penduduk.
Hal itu membuat berkurangnya pekarangan untuk menampung sampai rumah tangga.
Karena tidak adanya lahan kosong untuk membuang sampah, maka warga kerap membuang sampah di sembarang tempat, di pinggir jalan raya maupun di aliran sungai.
Baca juga: Melihat Tradisi Riyaya Unduh-unduh di Mojowarno Jombang, Arak-arak Hasil Bumi, Bentuk Rasa Syukur
"Karena itu, kami berfikir untuk dapat mengelola sampah. Diawali dari desa di bawah pengelolaan Bumdes," ucapnya saat dikonfirmasi pada Senin (12/5/2025).
Terlebih, dulu banyak warga membuang sampah di tepi jalan dan di sungai.
Dengan inovasi yang dilakukan, targetnya warga tidak lagi membuang sampah di sembarang tempat.
Upaya penyediaan tong sampah di setiap rumah dan retribusi untuk operasional pengangkatan sampah ke tempat pengelolaan sampah, hasilnya, hampir nihil sampah yang berserakan di sungai.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, tempat sampahnya kita berikan gratis diambilkan dari Dana Desa (DD). Sementara untuk iuran jasa pemungutan dan pengelolaan sampah Rp 10 ribu berdasarkan hasil sosialisasi.
"Untuk transparansi iuran Rp 10 ribu itu Rp 2.500 untuk pengelolaan ke Lingkungan Hidup (LH) dan Rp 7.500 untuk operasional gaji yang mengambil sampah. Sehingga totalnya Rp 3 juta, juga untuk armada," ungkapnya.
Dengan cara itu, dirinya mengajak warga untuk sama-sama peduli terhadap lingkungan terdekat, dengan cara tidak membuang sampah sembarangan.
"Secara ekonomi akan kita kelola sampah, dengan pemilahan agar menghasilkan pendapatan untuk Desa," pungkasnya.
persoalan sampah
tong sampah
retribusi sampah
Desa Bedahlawak
pencemaran lingkungan
Jombang
TribunJatim.com
Inisiator Demo Klaim Sudewo Tak Bisa Dilengserkan, Berubah Membela usai Foto Bareng Bupati Pati |
![]() |
---|
Kakak di Surabaya Merasa Janggal Adiknya Menangis Keras Sesenggukan, Terkuak Ulah Tercela Tetangga |
![]() |
---|
Antek Asing Disinggung Presiden Prabowo, Dinilai Tak Suka Lihat Indonesia Bangkit |
![]() |
---|
6 Kelompok yang Harus Minum Obat Cacing 6 Bulan Sekali Menurut Pakar Farmasi, Dewasa Termasuk? |
![]() |
---|
Revisi Perda Pajak akan Kurangi PAD Jombang, Warsubi Menaruh Harapan pada BUMD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.