Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kuliner

Cerita Pemilik Bakso Frozen Sritikah Malang, Ekspor ke Pasar Internasional

Dwi Rizky Setiawan, Co Founder & Owner Bakso Frozen Sritikah Malang menceritakan jika awalnya hanya menjualkan bakso milik orang lain.

|
Penulis: Purwanto | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Ipunk Purwanto
TEMBUS PASAR INTERNASIONAL - Pekerja mengemas kondimen makanan bakso Malang beku sebelum diekspor di rumah produksi Bakso Malang Sritikah, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (14/5/2025). Bakso Malang Sritikah mampu menjual dagangannya hingga ke mancanegara.  

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Purwanto

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Malang memang surganya berburu kuliner bagi warga.

Makanan yang wajib dicoba untuk datang ke Malang yakni Bakso yang menjadi makanan khas disukai berbagai kalangan usia mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Sekarang tidak hanya bakso yang biasa dijual di warung, namun wara bisa menikmati bakso dirumah.

Salah satunya yakni bakso frozen Sritikah yang pasarnya bisa menembus mancanegara.

Dwi Rizky Setiawan, Co Founder & Owner Bakso Frozen Sritikah Malang menceritakan jika awalnya hanya menjualkan bakso milik orang lain.

Baca juga: Asal Muasal Kuliner Bakso Djenggot Pasar Besar Kota Malang, Pentol Seafood Manjakan Lidah

"Dulu awalnya dari menjualkan bakso milik orang lain sekira tahun 2016. Lalu  kita mencoba jualan bahan baksonya saja pada 2017," terang Rizky sapaan akrabnya, Kamis (15/5/2025).

"Pas lagi boomingnya bakso aci, kenapa kita gak coba bakso frozen, saat itulah kita buat bakso Sritikah," tambahnya.

Dirinya menjelaskan jika bakso miliknya awalnya dibawa teman TKI (Tenaga Kerja Indonesia) yang bekerja di Hongkong.

Baca juga: Nikmati Hangatnya BBQ ala Korea di Lereng Bromo Hotel, Sensasi Kuliner dengan View Menawan

Saat produk Bakso Sritikah dibawa ke Hongkong itulah mulai ramai pesanan hingga 120 ribu psc tiap bulan.

"Awalnya ada teman yang kerja jadi TKI di Hongkong, dan saat itu banyak yang pesan," terang Rizky.

"Awal dulu pernah hampir 120 ribu pcs per bulan, sangat kuwalahan. Tapi sekarang gak sampai segitu hanya 40 ribu pcs per bulan tetap kita syukuri," tambahnya.

Baca juga: Sosok Gelar Abdi, Anak Pedagang Bakso Keterima di 34 Kampus Luar Negeri, Sering Jadi Juara Lomba

Rizky bilang jika promosi sering dilakukan melalui sosial media terutama Facebook.

Dirinya posting lima kari dalam sehari hingga terkena teguran dari pihak Facebook.

"Kita selalu posting di Facebook, sehari bisa lima kali. Sampai kena take down, namun terus kita posting," katanya.

Rizky yang berjualan dengan saudaranya itu mengaku jika penjualan tidak hanya dilakukan di online namun juga offline.

"Kita tidak hanya jualan di online tapi juga offline. Kita punya warung di Kota Batu yang bisa di kunjungi," terang Rizky.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved