Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pria Tak Menyesal Berhenti Jadi Pengusaha Demi Rawat Ibu Idap Demensia, Ikhlas Jika Tak Bisa Menikah

Kisah anak rela berhenti jadi pengusaha demi rawat ibu yang sakit demensia. Si anak adalah seorang pria bernama Zhang Zhi (32).

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Douyin
ANAK RAWAT IBU - Zhang Zhi (32), pria di China yang memilih meninggalkan kariernya sebagai pengusaha demi merawat sang ibu yang menderita demensia. Kisah mereka pun viral di media sosial. 

TRIBUNJATIM.COM - Kisah anak rela berhenti jadi pengusaha demi rawat ibu yang sakit demensia.

Si anak adalah seorang pria bernama Zhang Zhi (32).

Zhang Zhi yang tinggal di Provinsi Sichuan, kini menjelajahi berbagai kota di China bersama ibunya, Yuan.

Ia membagikan perjalanan mereka ke media sosial dan telah menginspirasi lebih dari 300.000 pengikut.

Zhang dibesarkan oleh sang ibu sejak kecil, setelah kedua orang tuanya berpisah.  

Hubungan mereka yang erat tak berubah hingga dewasa, meski kini peran itu seolah terbalik, ibunya yang dulu merawatnya, kini bergantung sepenuhnya pada putranya.

Yuan, mantan dokter kandungan yang pernah membantu kelahiran lebih dari seribu bayi, kini tak lagi mengingat masa lalunya. 

Ia mengidap demensia frontotemporal, penyakit degeneratif otak yang mengikis ingatan dan kemampuan berbahasa, serta memicu perubahan perilaku ekstrem. 

Di usia 58 tahun, Yuan memiliki kapasitas mental yang setara dengan anak berusia dua tahun.

Kondisi tersebut membuat hidup sehari-hari mereka penuh tantangan. 

Baca juga: Sambang Anak Rawat Ibu ODGJ di Bangkalan, Mensos Risma: Terpenting Ibunya Bisa Kembali Rawat Anak

Yuan mengalami inkontinensia, kebiasaan makan kompulsif, hingga tindakan impulsif yang kerap membawa mereka dalam situasi sulit seperti mengambil makanan milik orang lain di restoran, atau buang air sembarangan di hotel, melansir dari TribunnewsMaker.

Zhang bahkan beberapa kali harus berurusan dengan pihak kepolisian karena perilaku tak terduga sang ibu.

Salah satu kejadian yang paling mengkhawatirkan terjadi saat Yuan diam-diam memakan garam dalam jumlah besar di rumah, yang membuatnya harus dirawat di rumah sakit.

Sejak Oktober 2021, Zhang memutuskan untuk berhenti dari perusahaan rintisan yang ia dirikan sendiri, demi menjadi perawat penuh waktu bagi ibunya. 

Ia tidak menganggap ibunya sebagai pasien, melainkan sebagai anak yang kini membutuhkan perhatiannya.

“Sewaktu saya masih kecil, ibu saya yang mengurus saya. Sekarang, saya juga mengurusnya,” ujar Zhang, penuh kasih.

Baca juga: Sosok Maula Akbar yang akan Jadi Bapak Asuh Raka Viral Rawat Ayah Sakit Sendirian, Anak Dedi Mulyadi

Untuk memastikan keselamatan ibunya, Zhang memasang kamera pengawas di rumah, menambahkan gerbang besi di pintu depan, dan menempelkan catatan-catatan pengingat di berbagai sudut rumah mulai dari jadwal makan, waktu buang air, hingga aktivitas harian. 

Ia juga menyiapkan makanan dalam potongan kecil untuk mencegah tersedak, dan membuang semua benda tajam serta rapuh dari rumah.

Yuan, yang kini sangat terobsesi dengan warna putih, didandani Zhang dengan baju berwarna senada, lengkap dengan perabot rumah dan peralatan makan berwarna putih. 

Bahkan ikat rambut pun senada. Menariknya, Yuan jarang tidur dan lebih suka beraktivitas hingga dini hari.

Saat bepergian, Zhang selalu menggandeng ibunya dengan tali penghubung di pergelangan tangan. 

Mereka telah menjelajah lebih dari beberapa kota di seluruh China

Perjalanan ini bukan sekadar wisata, tapi menjadi bagian dari terapi dan cara Zhang menjaga semangat ibunya.

“Perjalanan membuat pikirannya tetap aktif dengan memperkenalkannya pada pengalaman-pengalaman baru. Itulah tujuan sebenarnya dari perjalanan,” ungkap Zhang.

Zhang juga tidak berencana menikah, dan sepenuhnya mencurahkan hidupnya untuk ibunya. 

Ia sadar bahwa kondisi sang ibu tak memungkinkan untuk pengobatan besar. 

Fokusnya kini adalah memberikan kualitas hidup terbaik yang bisa ia berikan.

“Kondisinya tidak memungkinkan untuk dilakukan operasi atau perawatan besar. Yang bisa saya lakukan adalah memberinya kehidupan terbaik yang saya bisa,” tuturnya.

Sebelumnya, Zhang mengandalkan tabungan dari bisnis yang pernah ia rintis. 

Kini, ia mendapatkan penghasilan dari siaran langsung di platform media sosial, di mana ia kerap menunjukkan kegiatan mereka sehari-hari.

Kisah mereka menyentuh hati banyak orang di media sosial. 

Komentar warganet pun membanjiri unggahannya.

“Yuan terlihat bersih, rapi, dan cantik. Jelas sekali bahwa putranya sangat memperhatikannya,” tulis seorang netizen.

“Zhang adalah panutan bagi semua anak,” tulis yang lain.

Di tengah dunia yang semakin sibuk dan serba cepat, kisah Zhang Zhi menjadi pengingat tentang arti cinta dan pengorbanan sejati antara ibu dan anak sebuah perjalanan yang tak hanya melintasi kota, tetapi juga waktu, kenangan, dan hati.

Baca juga: Tawaran Dedi Mulyadi untuk Raka yang Rawat Ayah Sendirian, Kini Diincar Soal Warisan oleh 4 Kakaknya

Sebelumnya juga viral kisah seorang pria berusia 51 tahun di China

Chai Wanbin, seorang pria dari daerah Huidong di Provinsi Sichuan, telah mencuri perhatian banyak orang setelah terlihat menggendong ibunya yang berusia 88 tahun, yang mengalami kelumpuhan, dengan menggunakan gendongan bayi tradisional Tiongkok. 

Aksinya yang penuh kasih sayang ini dengan cepat menjadi viral di media sosial, dan ia pun dijuluki sebagai “anak paling berbakti” oleh warganet. 

Pada libur May Day, Chai dan ibunya mengunjungi Kota Kuno Huanglongxi di Chengdu. 

Dalam perjalanan itu, Chai terlihat menggendong ibunya di punggungnya, sementara sang ibu tampak tenang dan nyaman, seolah merasakan kedamaian yang hanya bisa diberikan oleh seorang anak yang sangat mencintainya. 

"Menggendong ibu di punggung bukanlah masalah besar bagi saya," kata Chai, yang dengan rendah hati menanggapi pujian yang datang.

Kisah ini berawal dari kondisi ibunya yang telah menggunakan kursi roda selama empat tahun terakhir setelah mengalami kecelakaan. 

Meskipun ibunya tinggal bersama saudara perempuannya, Chai sering mengajak ibunya bepergian untuk menikmati kehidupan di luar rumah. 

Baca juga: Meski Tangan dan Kakinya Tak Lengkap, Dede Ikhlas Rawat Ayah Lumpuh, Tiap Hari Jual Tasbih dan Buku

Dalam perjalanan tersebut, Chai mempersiapkan kursi roda dan gendongan bayi untuk memastikan ibunya tetap bisa merasakan kebahagiaan meski beberapa jalan yang mereka lalui cukup sulit.

Seorang turis wanita yang kebetulan bertemu dengan mereka di Huanglongxi, yang dikenal dengan nama alias Yingzi, membagikan video mereka secara daring. 

Meski tidak mengenal Chai dan ibunya, Yingzi merasa tersentuh oleh pengorbanan pria tersebut. 

Ia pun meminta izin untuk mengambil gambar dan video mereka, dengan harapan bisa mendidik anak-anaknya tentang nilai-nilai bakti kepada orang tua. 

“Saya yakin ini bukan pertama kalinya dia menggendong ibunya untuk bepergian,” kata Yingzi. 

“Sang ibu, yang memeluk erat putranya, tampak sangat tenang, seolah merasa bahwa inilah yang seharusnya ia terima.”

Chai sendiri menyatakan bahwa tindakannya ini adalah hal yang seharusnya dilakukan seorang anak. 

"Menggendong ibu di punggung adalah hal yang seharusnya dilakukan seorang anak, dan itu bukan masalah besar," ujarnya. 

Menurutnya, gendongan yang ia gunakan adalah gendongan yang sama seperti yang digunakan ibunya untuk menggendong cucu-cucunya.

Namun, pengabdian Chai kepada ibunya tidak tanpa tantangan. 

Beberapa bulan lalu, Chai mengalami cedera punggung akibat kebiasaannya menggendong ibunya. 

Meskipun ia merasa lelah, ia tak pernah mengeluh dan tetap berusaha untuk menjaga ibunya dengan sepenuh hati. 

"Kadang-kadang, ibu meminta saya untuk berhenti dan beristirahat, tapi saya berusaha semampu saya," kata Chai. 

“Jika memungkinkan, saya ingin membawa ibu saya ke tempat-tempat yang lebih jauh, untuk menunjukkan dunia padanya.”

Kisah Chai telah mendapat banyak pujian di media sosial China, dengan banyak orang yang terinspirasi oleh pengorbanannya. 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved