Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

21 Tahun Nabung Rp10 Ribu Tiap Hari, Pasutri Penjual Pentol Berhasil Naik Haji: Saya sampai Menangis

Berbekal tekun dan sabar, Sumino (50) dan Nur Hasanah (56), akhirnya berhasil mewujudkan impiannya naik haji.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.com/MUHLIS AL ALAWI
PENJUAL PENTOL CORAH NAIK HAJI - Pasutri Sumino dan Nur Hasanah berjualan pentol corah di depan Kantor Polsek Jogorogo Ngawi, Jawa Timur. Setiap hari nabung Rp10.000 selama 21 tahun, pasutri ini akhirnya naik haji. 

"Saya setiap hari kami menabung minimal Rp10.000. Meski sedikit, alhamdulillah uang bisa terkumpul dan kami dapat berangkat naik haji," tutur Sumino.

Untuk mengumpulkan uang berangkat naik haji, Sumino pun harus berhadapan dengan berbagai cobaan.

Ia bersama istrinya harus pandai mengelola keuangan lantaran harus menghidupi lima anaknya.

Baca juga: Emosi Tempat Persembunyian Dibocorkan ke Rentenir, Ayah Tiri Injak Anak Gadisnya sampai Tewas

Sumino saat ini tinggal di rumah sederhana bersama istri dan lima anaknya.

Untuk memasak pentol corah, Sumino menggunakan tungku kayu bakar.

Setiap hari, Sumino menghabiskan lima hingga sepuluh kilogram tepung terigu untuk membuat pentol corah.

Prosesnya pun dilakukan secara manual sehingga membutuhkan waktu yang lama dan menguras banyak tenaga.

"Kami sudah puluhan tahun membuat pentol dengan cara tradisional. Kami bersyukur bisa menjalaninya setiap hari."

"Dan dari hasil jualan pentol alhamadulillah sekarang kami bisa berangkat haji. Saya pun sampai menangis karena bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah kepada keluarga kami," kata Nur Hasanah.

Berkat kerja keras dan ketekunan, jerih payah Sumino dan Nur Hasanah kini menuai hasil manis.

Perjuangan melawan terik panas matahari dan guyuran hujan saat musim penghujan, menjadikan uang yang dikumpulkan dapat digunakan menunaikan ibadah haji di Tanah Suci.

Jelang keberangkatan pada 17 Mei 2025, pasangan ini tetap berdagang seperti biasa, sambil menyiapkan perlengkapan ibadah.

Dari gerobak sederhana mereka telah membuktikan, bahwa dengan sabar, tekun, dan doa yang tak putus, impian sebesar haji pun bisa dicapai dari jalan yang sederhana.

Pasaturi Sumino dan Nur Hasanah warga Desa Jogorogo, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, sedang memasak pentol corah dan aneka gorengan yang akan dijual di depan Kantor Polsek Jogorogo. Pasutri ini berhasil naik haji tahun ini, setelah nabung Rp10.000 selama 21 tahun.
Pasaturi Sumino dan Nur Hasanah warga Desa Jogorogo, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, sedang memasak pentol corah dan aneka gorengan yang akan dijual di depan Kantor Polsek Jogorogo. Pasutri ini berhasil naik haji tahun ini, setelah nabung Rp10.000 selama 21 tahun. (KOMPAS.com/MUHLIS AL ALAWI)

Sementara itu, sebanyak 106 calon jemaah haji asal Kabupaten Cirebon mengalami nasib tragis di tahun 2025 ini.

Padahal mereka sudah melunasi biaya haji, bahkan ada yang menjual aset pribadi seperti mobil, sawah, hingga rumah.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved