Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nabung Rp 5.000 Sehari, Sumarno Penjual Pentol Tambah Gelar, Hidup Berubah Sejak Kenal 1 Warga Blora

Sumarno dan istrinya yang sehari-hari berjualan pentol itu akhirnya kini berhasil punya gelar baru setelah tiba di Tanah Air.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribun Solo.com
GELAR BARU - Sumarno Dirjo (64) dan istrinya, Sukarti (56), jemaah Embarkasi Solo kloter 55 setelah kembali dari Tanah Suci. Pasutri asal Rembang ini berhasil berangkat haji setelah mulai menabung Rp5 ribu per hari dari hasil berjualan pentol sejak tahun 1997. 

TRIBUNJATIM.COM - Sumarno dan Sukari pasangan suami istri yang sehari-hari berjualan pentol itu akhirnya punya gelar baru.

Sungguh usaha tak akan mengkhianati hasil seperti yang dialami pasutri satu ini.

Gelar baru tersebut didapat setelah keduanya pulang dengan selamat dari Tanah Suci.

Ada seseorang yang menurut Sumarmo dan Sukarti mengubah kehidupan mereka.

Setelah bertemu seseorang yang diketahui merupakan warga Blora, keduanya langsung mengalami perubahan hidup.

Sumarno Dirjo (64) dan istrinya, Sukarti (56), tak kuasa menahan rasa haru dan syukur usai menunaikan ibadah haji. 

Pasangan asal Kabupaten Rembang yang tergabung dalam kloter 55 Embarkasi Solo ini, mengaku tak pernah menyangka akan mendapat kesempatan menyandang gelar Haji dan Hajah.

“Dulu tidak punya apa-apa, sekarang saya termasuk yang dipilih oleh Allah untuk berangkat haji ke Makkah dan Madinah,” ujar Sumarno dengan mata berkaca-kaca.

Perjalanan menuju Tanah Suci bukanlah hal yang mudah bagi pasangan ini. 

Sumarno mengaku mulai menabung sejak tahun 1997.

Baca juga: Massa Bubarkan Acara Retret Siswa Kristen, Vila Dirusak, Permadi Arya Kecam: Ini Bukan Soal Izin

Kala itu, ia dan istrinya hanya mampu menyisihkan Rp 5 ribu per hari dari hasil berjualan pentol yang mereka buat sendiri.

“Dulu mulai dari Rp 5 ribu, naik jadi Rp 10 ribu, lama-lama bisa sampai Rp 30 ribu per hari. Sisanya untuk makan dan modal jualan lagi,” kenang Sumarno.

Sebelum berjualan pentol, Sumarno dan Sukarti bekerja sebagai buruh tani. 

Hidup serba kekurangan bahkan sempat diliputi kesulitan besar saat Sumarno jatuh sakit parah pada era 1990-an.

Sumarno Dirjo (64) dan istrinya, Sukarti (56), jemaah Embarkasi Solo kloter 55 setelah kembali dari Tanah Suci. Pasutri asal Rembang ini berhasil berangkat haji setelah mulai menabung Rp5 ribu per hari dari hasil berjualan pentol sejak tahun 1997.
Sumarno Dirjo (64) dan istrinya, Sukarti (56), jemaah Embarkasi Solo kloter 55 setelah kembali dari Tanah Suci. Pasutri asal Rembang ini berhasil berangkat haji setelah mulai menabung Rp5 ribu per hari dari hasil berjualan pentol sejak tahun 1997. (Tribun Solo)

Hingga akhirnya pada tahun 1997, kehidupan mereka mulai berubah setelah Sumarno berkenalan dengan seorang warga Blora yang mengajarinya cara membuat pentol. 

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved