Berita Viral
Penjelasan Kades soal Tujuan Patung Jokowi Dibangun, Bobby Nasution Anak Menantu Sumbang Rp 500 Juta
Belakangan ramai diperbincangkan soal didirikannya sebuah patung yang ternyata replika sosok Jokowi, Bobby Nasution ternyata turut menyumbang dana.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Setelah tidak lagi menjabat sebagai Presiden RI, Jokowi tetap ramai diperbincangkan publik.
Terbaru, Jokowi tengah disoroti soal polemik ijazah sarjananya.
Di sisi lain, sebuah kabar terbaru turut ramai diperbincangkan, yakni kabar bahwa sebuah patung yang menggambarkan Jokowi akhirnya selesai dibangun.
Patung Juma Jokowi telah selesai dibangun.
Meski begitu, kawasan sekitarnya masih dalam tahap penyelesaian.
“Ya, kalau untuk patung Pak Jokowi sudah 100 persen, namun areanya 75 persen,” kata Efranda.
Ia mengatakan, patung tersebut kini menjadi ikon baru wilayah Liang Melas Datas dan menjadi pengingat atas kebaikan Jokowi.
“Ini Juma Jokowi menjadi ikon kita di LMD, Bang, dan pengingat akan kebaikan Bapak Jokowi,” ujarnya.
Jokowi sendiri sempat kembali mengunjungi wilayah LMD pada Jumat siang, meski tidak sempat melihat langsung patung yang dibangun warga secara swadaya itu.
“Kami senang, Bang, Pak Jokowi kembali hadir di LMD, walau beliau enggak sempat lihat patungnya langsung,” ucap Efranda.
Baca juga: Balasan Pendukung Jokowi usai Megawati Sindir Soal Ijazah Palsu, Ikut Singgung Roy Suryo
Kunjungan Jokowi tersebut difokuskan untuk bertemu masyarakat dan membantu petani jeruk menghadapi hama lalat buah.
“Saya hadir di sini fokus membantu masyarakat atau petani dalam dampak lalat buah, dan pengelolaan buah jeruk ke depannya,” ujar Jokowi dalam kesempatan terpisah.
Masyarakat dari enam desa dan tiga dusun di wilayah Liang Melas Datas (LMD), Kabupaten Karo, Sumatera Utara, bergotong-royong membangun sebuah patung Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai bentuk rasa terima kasih atas pembangunan jalan sepanjang 37 kilometer di wilayah mereka.
Patung yang dinamai "Juma Jokowi" ini berdiri di kawasan perbukitan Desa Kuta Mbelin, Kecamatan Lau Baleng, dengan anggaran pembangunan mencapai Rp 2,5 miliar.

Dibuat dari tembaga setinggi empat meter, patung tersebut digambarkan memegang jeruk di tangan kiri dan mengepalkan tangan kanan ke atas.
Bagian bawahnya tidak memiliki kaki, melainkan berbentuk api sebagai simbol semangat.
Lalu, dari mana saja sumber dananya?
Kepala Desa Kuta Mbelin, Efranda Kembaren, menjelaskan, anggaran membangun patung Jokowi berasal dari swadaya masyarakat enam desa dan tiga dusun di wilayah Liang Melas Datas.
Baca juga: Mengaku Sakit, Dokter AY Batal Jalani Pemeriksaan Lanjutan Terkait Dugaan Pelecehan pada Pasien
Efranda mengatakan tidak ada dana dari pemerintah.
"Serta masyarakat di luar Karo juga donatur yang memberikan donasi pembangunan ini," ujar Efranda saat dihubungi Kompas.com, Jumat (16/5/2025), seperti dikutip TribunJatim.com, Sabtu (17/5/2025).
"Sampai saat ini tidak ada dana dari pemerintah, murni swadaya karena bertujuan ucapan terima kasih," kata Efranda menambahkan.
Efranda mengatakan donasi juga diberikan oleh Gubernur Sumut Bobby Nasution yang juga menantu Jokowi.
"Bobby menyumbang Rp 500 juta," ujar Efranda.
Adapun Bobby memang sempat menyampaikan langsung ada sejumlah uang yang diberikan untuk membangun patung Jokowi.
“Saya hadir di sini mewakili keluarga, dan tadi ketua panitia menjelaskan kekurangan dana. Menanggapi ini, saya beserta teman-teman memberikan oleh-oleh untuk membantu sebanyak Rp 500 juta,” ucap Bobby saat meletakkan batu pertama pembangunan patung Jokowi pada Sabtu (4/11/2023).

Belakangan, interaksi antara anak kandung Jokowi dan anak menantunya terkait kepentingan publik terekspos.
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memberikan saran untuk Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution agar bisa mengatasi masalah narkoba di daerahnya.
Sebelumnya, Bobby Nasution yang juga merupakan ipar dari Gibran Rakabuming itu menjelaskan jika wilayah yang ia pimpin menempati provinsi pengguna narkoba terbanyak di Indonesia.
Curhatan Bobby itu disampaikan ke Wapres Gibran pada acara penutupan Muktamar Persatuan Umat Islam (PUI) ke-15 di Kantor Gubernur Sumut, Kamis (15/5/2025).
Baca juga: Telanjur Girang, Wanita ini Nyosor Nyaris Cium Wapres Gibran yang Kunjungi Desanya, Kini Minta Maaf
Bobby Nasution menyebut, permasalahan narkoba masih menjadi tantangan untuk pihaknya.
Oleh sebab itu, dirinya menargetkan penyalahgunaan narkoba di Sumut bisa menghilang.
Ia ingin Sumut memberikan kontribusi terbaik untuk menyongsong Indonesia Emas 2045 mendatang.
"Dalam kesempatan kali ini mohon Pak Wapres kami sampaikan kondisi yang menjadi tantangan mendasar kami."
"Di mana sejak tahun 2024-2025 kami masih jadi pemenang provinsi nomor satu penyalahgunaan narkoba terbanyak di Indonesia," jelasnya, Kamis, dilansir Tribun Medan.
Atas dasar itu, Bobby menilai informasi ini perlu disampaikan kepada Gibran supaya pihaknya bisa dibantu untuk menghilangkan narkoba dari Sumut.
"Ini menjadi tantangan sendiri bagi kami. Sebab Sumut menjadi penyumbang tertinggi pengguna narkoba."
"Padahal seluruh forkopimda, TNI, Polri, Organisasi Keagamaan dan pemuda, kami menargetkan bukan untuk mengurangi tapi menghilangkan narkoba," jelasnya.
Menurut Bobby, permasalahan narkoba penting diinformasikan dalam acara penutupan muktamar supaya memperoleh dukungan pemberantasan dari presiden, wakil presiden, dan PUI se-Indonesia.
"Poin ini sangat penting kami sampaikan walaupun kondisi yg berbahagia, saya kasih sedikit masalah yang mungkin bisa buat kita berpikir, tapi mudah-mudahan bisa kita selesaikan bersama dengan PUI yg berpusat di Jawa Barat. Ini penyemangat bagi kami dan bisa keluar dari narkoba," ucap Bobby.
Gibran kemudian memberikan tanggapan atas permasalahan tersebut.
Ia meminta Bobby membawa pengguna narkoba ke barak untuk menjalani kegiatan disiplin.
Selain itu, suami Selvi Ananda itu juga meminta anak-anak yang nakal dan pengguna narkoba di kirim ke pesantren PUI.
"Tadi Pak Gubernur, masalah narkoba PUI bisa digandeng. Ada program Gubernur Jabar yang yang mengirim anak anak bandel ke barak."
"Ini juga bisa bisa dikirim ke pondok pesantren PUI/ barak (anak nakal dan pengguna narkoba)," jelasnya.
Sebagai informasi, kegiatan Muktamar ke-15 PUI dihadiri sejumlah pejabat dan perwakilan PUI seluruh Indonesia.
Masih Ingat Nenek Reja Tertatih Datangi Sidang Didakwa Rugikan Rp718 M? Divonis Bebas di Usia 93 |
![]() |
---|
Kondisi Keluarga Kacab Bank BUMN yang Ditemukan Tewas Diikat di Sawah, Istri Ilham Pradipta Trauma |
![]() |
---|
Ucapannya 'Orang Tolol Sedunia' Viral, Ahmad Saroni Tolak Tantangan Debat Salsa Erwina: Gak Ladenin |
![]() |
---|
Pak RT Laporkan Ketua RW Gara-gara Tiang Provider, Emosi Disebut Terima Uang Kompensasi Rp6 Juta |
![]() |
---|
Sosok Valentina Gomez, Caleg AS Kampanye Bakar Al Quran, Viral di Media Sosial: Ini Korek Api |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.